Saham Syariah Keuntungan dan Risiko Saham

menunjukkan kepemilikan suatu perusahaan dan pemiliknya disebut pemegang saham shareholder atau stockholder yang berhak untuk memiliki atas penghasilan aktiva suatu perusahaan.

2.3.1 Saham Syariah

Darmadji dan Fakhruddin 2006:169, saham-saham yang masuk dalam indeks syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah, seperti : 1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang 2. Usaha lembaga keuangan konvensional ribawi termasuk perbankan dan asuransi konvensional 3. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan, serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram 4. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan dan atau menyediakan barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. Peraturan Nomor II.K1 Tahun 2009: Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah harus memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut : 1 Total hutang yang berbasis bunga dibanding dengan total aset tidak lebih dari 82 delapan puluh dua per seratus 2 Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha revenue dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10 sepuluh per seratus Fatwa No 40DSN-MUIX2003, Bab IV, Pasal 3 dan Pasal 4, saham syariah merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan perusahaan emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efek syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, dan tidak termasuk saham yang memiliki hak- hak istimewa. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa saham syariah merupakan penyertaan modal oleh perusahan-perusahaan yang kegiatan operasionalnya secara keseluruhan tidak melanggar prinsip- prinsip syariah yang telah ditentukan DSN-MUI dan Peraturan Nomor II.K1 Tahun 2009.

2.3.2 Keuntungan dan Risiko Saham

Sunariyah 2006:48-50, pada dasarnya pemodal memiliki keuntungan dan risiko dengan membeli saham, antara lain adalah sebagai berikut : 1. Keuntungan Membeli Saham a. Mendapat Dividen Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Dividen merupakan daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen tersebut. b. Capital Gain Capital Gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual. Pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. Saham dikenal dengan karakteristik high risk – high return, artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. 2. Risiko Membeli Saham a. Tidak Mendapat Dividen Potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. b. Capital Loss Capital Loss merupakan kondisi saat pemodal harus menjual saham yang dimilikinya dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Pemodal melakukannya dengan tujuan untuk menghindari potensi kerugian yang semakin besar seiring dengan terus menurunnya harga saham cut loss c. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek, maka jika perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari bursa atau di delist. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditur atau pemegang obligasi, artinya setelah semua aset perusahaan dijual, terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditur atau pemegang obligasi, dan sisanya dibagikan kepada pemegang saham. d. Saham di Delist dari Bursa Saham yang telah di delist tentu saja tidak lagi diperdagangkan di bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya.

2.4 Harga Saham

Dokumen yang terkait

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (OEe) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 50 79

Analisis pengaruh rasio modal saham terhadap return yang diterima oleh pemegang saham (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2004-2008)

0 4 96

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap risiko saham pada perusahaan LQ 45 periode 2004-2009

0 7 116

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Current Ratio, dan Price Eraning Ratio Terhadap Return Saham

0 3 84

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124