84, yang diperoleh dari sampel 21 perusahaan yang sahamnya dalam kelompok JII dikalikan dengan 4 tahun tahun
penelitian. MVA dalam penelitian ini merupakan hasil dari logaritma MVA selama tahun 2008-2011 dalam rangka
memenuhi uji normalitas data. Pada tabel descriptive statistics
dari 84 sampel tersebut dapat dilihat bahwa log MVA minimum 2.78 yaitu pada perusahaan Charoen
Pokhpand Indonesia pada tahun 2009, dengan MVA sebesar Rp 603.03, sedangkan log MVA maksimum 4.77 yaitu pada
perusahaan Telekomunikasi Indonesia Tbk pada tahun 2008 dengan MVA sebesar Rp 59126.91. Standar deviasi sebesar
0.45092 yang berarti kecenderungan data MVA antara perusahaan satu dan perusahaan lainnya dalam JII selama
tahun tersebut mempunyai tingkat penyimpangan sebesar 0.45092.
4.1.2 Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Variabel-variabel penelitian ini dapat dinyatakan dalam model
sebagai berikut : +
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan program SPSS diperoleh output regresi linier berganda sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .852
.504 1.690 .095
Log_EPS .528
.124 .472
4.241 .000 PER
.008 .003
.222 2.433 .017
ROA .005
.006 .139
1.357 .179 DER
-.003 .083
-.004 -.042 .967
Log_MVA .300
.100 .269
2.989 .004 a. Dependent Variable: Log_Harga Saham
Sumber :
Hasil output
SPSS
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel 4.7 di atas, persamaan regresi yang dapat disusun adalah :
Y = 0,852 + 0,528 X
1
+ 0,008 X
2
+ 0,005 X
3
– 0,003 X
4
+ 0,3 X
5
, dari persamaan ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konstanta a sebesar 0,852 menyatakan bahwa jika variabel EPS,
PER, ROA, DER dan MVA dianggap nol, maka variabel Harga Saham adalah 0,852
2. Koefisien regresi EPS X
1
sebesar 0,528 menyatakan bahwa jika variabel EPS mengalami kenaikan 1 persen, sementara variabel
PER, ROA, DER dan MVA dianggap konstan, maka akan menyebabkan Harga Saham mengalami kenaikan sebesar 0,528
persen 3.
Koefisien regresi PER X
2
sebesar 0,008 menyatakan bahwa jika PER naik 1 satuan, sementara variabel EPS, ROA, DER dan
MVA dianggap konstan, maka akan menyebabkan Harga Saham mengalami kenaikan sebesar 0,008 satuan.
4. Koefisien regresi ROA X
3
sebesar 0,005 menyatakan bahwa jika ROA naik 1 satuan, sementara variabel EPS, PER, DER dan
MVA dianggap konstan, maka akan menyebabkan Harga Saham mengalami kenaikan sebesar 0,005 satuan.
5. Koefisien regresi DER X
4
sebesar -0,003 menyatakan bahwa jika DER naik 1 satuan, sementara variabel EPS, PER, ROA dan
MVA dianggap konstan, maka akan menyebabkan Harga Saham mengalami penurunan sebesar -0,003 satuan.
6. Koefisien regresi MVA X
4
sebesar 0,3 menyatakan bahwa jika MVA naik 1 persen, sementara variabel EPS, PER, ROA dan
MVA dianggap konstan, maka akan menyebabkan Harga Saham mengalami kenaikan sebesar 0,3 persen
4.1.3 Uji Hipotesis