Price Earning Ratio PER Return on Asset ROA Debt to Equity Ratio DER

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, semakin besar nilai EPS maka semakin besar laba bersih yang akan diterima oleh pemegang saham. Meningkatnya laba bersih tersebut akan meningkatkan kekayaan pemegang saham, sehingga hal ini akan menarik minat investor untuk membeli saham, dengan naiknya permintaan saham maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan yang juga ikut meningkat, atau EPS memiliki hubungan yang positif terhadap harga saham.

2.6 Price Earning Ratio PER

Darmadji dan Fakhruddin 2006:198, Price Earning Ratio PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. PER mengindikasikan besarnya dana yang dikeluarkan oleh investor untuk memperoleh setiap rupiah laba perusahaan. Perusahaan yang memungkinkan pertumbuhan yang lebih tinggi biasanya mempunyai PER yang besar Stella, 2009:100. Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, semakin tinggi PER menunjukkan semakin besar tingkat kepercayaan investor pasar terhadap saham perusahaan dalam menghasilkan laba. Hal ini berarti semakin tinggi nilai PER mengindikasikan bahwa permintaan akan saham perusahaan semakin besar, dengan permintaan yang semakin besar maka harga saham perusahaan juga akan ikut meningkat, atau PER berhubungan positif terhadap harga saham.

2.7 Return on Asset ROA

Tandelilin 2007:240, Return on Asset ROA menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba. Darmadji dan Fakhruddin 2006:200, Return on Asset ROA merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau aset yang dimilikinya. Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, tingkat rendahnya ROA perusahaan tergantung pada keputusan perusahaan dalam alokasi aset yang mereka miliki. Penggunaan aset yang tidak efisien akan berakibat pada rendahnya rasio ini, demikian pula sebaliknya. ROA yang positif atau yang semakin besar menunjukkan bahwa pengelolaan atau manajemen aset yang telah dilakukan oleh perusahaan telah efisien, sehingga aset perusahaan mampu menghasilkan laba yang semakin besar. Kondisi laba yang semakin besar akan meningkatkan permintaan saham, yang nantinya akan meningkatkan harga saham, atau ROA berhubungan secara positif terhadap harga saham.

2.8 Debt to Equity Ratio DER

Darmadji dan Fakhruddin 2006:200, Debt to Equity Ratio DER, merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya hutang dapat ditutupi oleh modal sendiri. DER digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total equity modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Stella 2009:100, DER yang semakin tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar, sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Robert Ang, 1997 dalam Abigael K dan Ika S 2008:78 menyatakan bahwa, semakin besar DER akan berdampak pada profitabilias yang semakin berkurang, dan menyebabkan hak para pemegang saham berkurang. Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, DER menunjukkan perbandingan modal asing dan modal sendiri. DER yang semakin tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar, sehingga beban perusahaan juga semakin berat, hal ini akan mengurangi hak pemegang saham, karena perusahaan akan lebih mengutamakan untuk melunasi semua kewajibannya terlebih dahulu, sehingga semakin meningkatnya nilai DER maka minat investor terhadap saham tersebut menurun dan akan mempengaruhi harga saham yang semakin menurun, atau DER berhubungan negatif terhadap harga saham.

2.9 Market Value Added MVA

Dokumen yang terkait

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (OEe) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 50 79

Analisis pengaruh rasio modal saham terhadap return yang diterima oleh pemegang saham (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2004-2008)

0 4 96

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap risiko saham pada perusahaan LQ 45 periode 2004-2009

0 7 116

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Current Ratio, dan Price Eraning Ratio Terhadap Return Saham

0 3 84

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124