dengan baik, menyediakan bantuan kepada karyawan jika memiliki masalah.
e. OCB menurut Organ 1997: 86 mendefinisikan OCB sebagai perilaku
individu yang diskresi secara tidak langsung atau eksplisit diakui oleh sistem reward formal, dan secara agregat mempromosikan fungsi organisasi
secara efektif. OCB diukur dengan 5 indikator yang dikembangkan oleh Organ 1988 dalam Tambe Shanker 2014:68, yaitu perilaku membantu,
sikap kesopanan, sikap kesadaran, sikap sportif, kebajikan sipil.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan alat untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Untuk memperoleh data-data yang
dibutuhkan, penelti menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu, pertama menggunakan metode survei atau observasi secara langsung untuk mengamati
perilaku OCB karyawan, kedua menggunakan metode wawancara secara tidak terstruktur kepada karyawan bagian adiministrasi umum mengenai jumlah
karyawan, jumlah unit kerja untuk menentukan populasi dan sampel penelitian, ketiga menggunakan metode angket dengan cara memberikan daftar pertanyaan
secara langsung kepada karyawan yang terpilih sebagai responden dalam penelitian ini untuk diisi.
Dalam kuesioner ini nantinya terdapat rancangan pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan
jawaban –jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis. Penelitian
ini mengunakan sejumlah statement dengan 5 skala Likert yang menunjukkan setuju atau tidak setuju terhadap statement tersebut.
1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju
3 = netral 4 = setuju
5 = sangat setuju Skala ini mudah dipakai untuk penelitian yang terfokus pada responden dan
obyek. Jadi peneliti dapat mempelajari bagaimana respon yang berbeda dari tiap –
tiap responden.
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk menjamin reliabilitas dan validitas dari suatu kuesioner maka, dilakukan uji sebagai berikut :
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2011: 52. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel untuk degree of fredom df= n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika dalam tampilan output Corrected Item-Total Corelation nilai r hitung
dari r tabel dan nilainya positif maka, butir pertanyaan dinyatakan valid. Uji validitas dilakukan dengan sampel sebanyak 20, df = 20 - 2 = 18. Maka, r tabel =
0,4438. Berdasarkan hasil uji coba kuesioner kepada 20 responden, diperoleh hasil uji validitas yang tertera pada tabel 3.2 sampai tabel 3.6.
Tabel 3.2 Uji Validitas Variabel Keadilan Distributif No.
Item Pertanyaan r-hitung
r-tabel Kriteria
1 X1.1
0,532 0,443
Valid 2
X1.2 0,588
0,443 Valid
3 X1.3
0,445 0,443
Valid 4
X1.4 0,573
0,443 Valid
5 X1.5
0,652 0,443
Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan hasil uji validitas indikator variabel keadilan distributif X
1
, dapat dilihat pada lampiran pada tabel validitas variabel keadilan distribuitf
menunjukkan, bahwa semua item pertanyaan memiliki nilai r hitung dari 0,443,
yang artinya 5 indikator pernyataan tentang keadilan distributif dinyatakan valid. Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Keadilan Prosedural
No. Item Pertanyaan
r-hitung r-tabel
Kriteria 1
X2.1 0,756
0,443 Valid
2 X2.2
0,756 0,443
Valid 3
X2.3 0,804
0,443 Valid
4 X2.4
0,805 0,443
Valid 5
X2.5 0,694
0,443 Valid
6 X2.6
0,747 0,443
Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Pada hasil uji validitas indikator variabel keadilan prosedural X
2
, dapat dilihat pada lampiran pada tabel validitas variabel keadilan prosedural
menunjukkan, bahwa semua item pertanyaan memiliki nilai r hitung dari 0,443, yang artinya 6 indikator pernyataan tentang keadilan prosedural dinyatakan valid.
Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Keadilan Interaksional No.
Item Pertanyaan r-hitung
r-tabel Kriteria
1 X3.1
0,497 0,443
Valid 2
X3.2 0,522
0,443 Valid
3 X3.3
0,825 0,443
Valid 4
X3.4 0,860
0,443 Valid
5 X3.5
0,605 0,443
Valid 6
X3.6 0,894
0,443 Valid
7 X3.7
0,876 0,443
Valid 8
X3.8 0,710
0,443 Valid
9 X3.9
0,869 0,443
Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Pada hasil uji validitas indikator variabel keadilan interaksional X
3
, dapat dilihat pada lampiran pada tabel validitas variabel keadilan interaksional
menunjukkan, bahwa semua item pertanyaan memiliki nilai r hitung dari 0,443, yang artinya 9 indikator pernyataan tentang keadilan interaksional dinyatakan
valid. Tabel 3.5
Uji Validitas Variabel Dukungan Organisasional Persepsian POS No.
Item Pertanyaan r-hitung
r-tabel Kriteria
1 Y1.1
0,767 0,443
Valid 2
Y1.2 0,722
0,443 Valid
3 Y1.3
0,712 0,443
Valid 4
Y1.4 0,778
0,443 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Pada hasil uji validitas indikator variabel POS Y
1
, dapat dilihat pada lampiran pada tabel validitas variabel POS menunjukkan, bahwa semua item
pertanyaan memiliki nilai r hitung dari 0,443, yang artinya 4 indikator pernyataan tentang POS dinyatakan valid.
Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Perilaku Kewargaan Organisasional OCB
No. Item Pertanyaan
r-hitung r-tabel
Kriteria 1
Y2.1 0,647
0,443 Valid
2 Y2.2
0,691 0,443
Valid 3
Y2.3 0,599
0,443 Valid
4 Y2.4
0,494 0,443
Valid 5
Y2.5 0,645
0,443 Valid
6 Y2.6
0,631 0,443
Valid 7
Y2.7 0,500
0,443 Valid
8 Y2.8
0,513 0,443
Valid 9
Y2.9 0,572
0,443 Valid
10 Y2.10
0,772 0,443
Valid 11
Y2.11 0,665
0,443 Valid
12 Y2.12
0,782 0,443
Valid 13
Y2.13 0,759
0,443 Valid
14 Y2.14
0,634 0,443
Valid 15
Y2.15 0,533
0,443 Valid
16 Y2.16
0,814 0,443
Valid 17
Y2.17 0,559
0,443 Valid
18 Y2.18
0,627 0,443
Valid 19
Y2.19 0,846
0,443 Valid
20 Y2.20
0,557 0,443
Valid Sumber: Data penelitian yang diolah 2015
Pada hasil uji validitas indikator variabel OCB Y
2
, dapat dilihat pada lampiran pada tabel validitas variabel OCB menunjukkan, bahwa semua item
pertanyaan memiliki nilai r hitung dari 0,443, yang artinya 20 indikator pernyataan tentang OCB dinyatakan valid.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2011: 47. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk pengukuran reliabilitas yaitu dengan one shot dengan
menggunakan SPSS dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Suatu variabel
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha 0,70, dan jika nilai Cronbach Alpha 0.70 maka, suatu variabel dikatatakan tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas
instrumen penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.7. Tabel 3.7 Uji Reliabilitas
No. Variabel
Cronbach Alpha
Kriteria Keterangan
1. Keadilan Distributif X
1
0,778 0,700
Reliabel 2
Keadilan Prosedural X
2
0,914 0,700
Reliabel 3.
Keadilan Interaksional X
3
0,928 0,700
Reliabel 4.
POS Y
1
0,882 0,700
Reliabel 5.
OCB Y
2
0,940 0,700
Reliabel Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Pada hasil uji reliabilitas penelitian ini, dapat dilihat pada lampiran tabel reliabilitas menunjukkan, bahwa semua variabel penelitian memiliki nilai
cronbach alpha dari 0,70, yang artinya 5 variabel penelitian ini dinyatakan reliabel.
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah mendeskripsikan teknik analisis apa yang akan digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan,
termasuk pengujiannya. Data yang dikumpulkan tersebut ditentukan oleh masalah penelitian yang sekaligus mencerminkan karakteristik tujuan studi apakah untuk
eksplorasi, deskripsi, atau menguji hipotesis. Sanusi, 2012: 115. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.6.1 Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif atau statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi Sanusi, 2012: 116. Metode ini
digunakan untuk mengetahui dan menganalisis data mengenai variabel keadilan distributif, keadilan prosedural dan keadilan interaksional terhadap OCB dan POS
sebagai variabel mediasi pada karyawan UD. Arofah Electronic. Langkah-langkah dalam penggunaan teknik analisis ini adalah:
a. Membuat tabel distribusi jawaban angket X
1
, X
2
, X
3
, Y
1
, Y
2
b. Menentukan skor jawaban dengan ketentuan yang telah ditetapkan
c. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden
d. Merumuskan skor tersebut ke dalam rumus berikut
Keterangan DP = Tingkat keberhasilan yang dicapai
n = Jumlah skor jawaban responden N = Jumlah skor ideal nilai pernyataan tertinggi x jumlah pernyataan x
jumlah responden Dari rumus diatas, maka dirumuskan kriteria sebagai berikut:
1. terendah
= 15 x 100 = 20 2.
tertinggi = 55 x 100 = 100
3. Jarak
= 100 – 20 = 80
4. Banyak kelas
= 5 5.
Interval = 80 : 5 = 16
6. Menentukan kriteria interval
Tabel 3.8 Kriteria Interval No.
Interval Skor Kriteria
1 84,01 - 100.00
Sangat Tinggi 2
68,01 - 84.00 Tinggi
3 52,01 - 68.00
Sedang 4
36,01 - 52.00 Rendah
5 20,00 - 36.00
Sangat Rendah Sumber: Sukestiyarno dan Wardoyo 2009: 28
3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel
dependen dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen Priyatno, 2012: 127.
Regresi linier berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi linier sederhana, yaitu menambah jumlah
variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas Sanusi, 2012: 134. Dalam penelitian ini ada tiga variabel bebas, satu variabel
terikat dan variabel mediasi. Dengan demikian, regresi linier berganda penelitian ini dinyatakan dalam persamaan matematika sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
Y
1
+ e Keterangan:
Y = OCB
X
1
= keadilan distributif
X
2
= keadilan prosedural X
3
= keadilan interaksional Y
1
= POS a
= konstanta b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi
e = variabel pengganggu
Untuk mengetahui apakah parameter-parameter koefisien regresi memenuhi uji asumsi klasik, maka serangkaian uji tes yang diperlukan yaitu:
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
Suatu model dikatakan cukup baik dan dapat dipakai untuk memprediksi apabila sudah dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini
terdiri dari:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ghozali, 2011:
160. Uji ini dapat dilakukan dengan analisis grafik, yaitu dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan:
1. Jika data menyebar di sekitar garis garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka, model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka, model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikoliniearitas