Pengertian Perilaku Kewargaan Organisasional

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Perilaku Kewargaan Organisasional

2.1.1 Pengertian Perilaku Kewargaan Organisasional

Organ adalah orang pertama yang menggunakan konsep perilaku organisasi kewargaan atau Organizational Citizenship Behavior OCB, untuk menunjukkan perilaku organisatoris yang menguntungkan, dan tidak ditentukan dalam deskripsi pekerjaan, tetapi terjadi secara bebas untuk membantu karyawan lain Noruzy dkk., 2011: 842. Organ menjelaskan bahwa OCB dapat memaksimalkan produktivitas dan efisiensi baik karyawan dan organisasi, yang akhirnya berkontribusi terhadap efektivitas fungsi organisasi Noruzy dkk., 2011: 842. Menurut Organ 1997: 86 mendefinisikan OCB sebagai perilaku individu yang diskresi secara tidak langsung atau eksplisit diakui oleh sistem reward formal, dan secara agregat mempromosikan fungsi organisasi secara efektif. Diskresioner berarti, bahwa perilaku karyawan bukanlah persyaratan yang harus dilaksanakan dari peran atau deskripsi pekerjaan yang spesifik dari kontrak kerja karyawan dengan organisasi, namun perilaku tersebut lebih merupakan masalah pilihan pribadi, sehingga jika ada kelalaian, umumnya tidak ada hukuman. Menurut Robbins Judge 2008: 40 OCB adalah perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja formal seorang karyawan, namun mendukung berfungsinya organisasi tersebut secara efektif. Menurut Sinambela 2012: 267, OCB adalah perilaku karyawan diluar dari apa yang menjadi tugasnya, lebih ditentukan oleh kepemimpinan dan karakteristik 10 lingkungan kerja dari pada oleh kepribadian karyawan. Menurut Dikshit Dikshit 2014: 48, OCB adalah perilaku yang menguntungkan dan bermanfaat bagi organisasi, administrasi, kelompok dan individu. Studi literatur menunjukkan, bahwa perilaku ini terdapat dua jenis. Jenis pertama, OCB menghasilkan partisipasi aktif dan kontribusi dalam organisasi, sedangkan tipe kedua, perilaku yang dipandang sebagai semua tindakan menahan diri dari melakukan kerusakan pada kerangka organisasi. Dapat disimpulkan, bahwa OCB adalah perilaku kerja karyawan diluar tugas dari deskripsi pekerjaannya yang secara tidak langsung tidak dihargai namun bisa membawa keefektifan dalam pencapaian tujuan organisasi.

2.1.2 Dimensi Perilaku Kewargaan Organisasional

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEADILAN ORGANISASIONAL PADA KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI MEDIASI (Studi Kasus Pada Karyawan PT Purinusa Eka Persada Bawen)

15 119 111

PENGARUH KEADILAN ORGANISASIONAL PADA PERILAKU KEWARGAAN ORGANISASIONAL DI TEMPAT KERJA

0 3 11

PENILAIAN IDENTITAS SOSIAL SEBAGAI FAKTOR PEMODERASI HUBUNGAN PENGARUH KEADILAN ORGANISASIONAL PADA PERILAKU KEWARGAAN ORGANISASIONAL: PERAN PENDEKATAN INTERPRETIF

0 3 19

Pengaruh Job Involvement dan Keadilan Organisasional Terhadap Komitmen Organisasional Pada Karyawan Pacto -Bali.

0 2 38

Dampak Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional Afektif, dan Perilaku Kewargaan Organisasional terhadap Keinginan Keluar Studi Empiris pada Karyawan di Tomodachi Cafe Bandung.

0 0 34

PENGARUH KEADILAN DISTRIBUTIF DAN PROSEDURAL PADA KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEINGINAN UNTUK PINDAH DENGAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI (Studi Kasus Pada Karyawan PT Sari Warna Asli Surakarta).

0 0 18

KEPUASAN KERJA DAN PERILAKU KEWARGAAN ORGANISASIONAL PADA KARYAWAN

0 0 21

Pengaruh Keadilan Organisasional, Kepercayaan Pada Atasan Terhadap Perilaku Kewargaan Organisasi (Organizational Citizenship Behavior)

0 0 18

BAB 1 PENDAHULUAN - PENGARUH PERSEPSI KEADILAN ORGANISASIONAL TERHADAP TINGKAT TURNOVER INTENTION DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI MEDIASI (Studi pada karyawan PT. Inti Cakrawala Citra Cabang Semarang) - Unissula Repository

0 0 12

PENGARUH KEADILAN ORGANISASIONAL DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA POLITEKNIK PGRI BANTEN TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

0 1 121