4.5.3.2 Nilai Estetik Batik Merakan
Nilai intrinsik dari motif Merakan yaitu memiliki kesatuan unity dari bentuk satu dengan bentuk lainnya, karena bentuk motif pokok, motif pendukung
serta isen-isen memiliki bentuk yang tersusun secara baik dan utuh. Jika dilihat secara keseluruhan dari bentuk motif pokok yaitu burung merak, motif batik ini
terdapat interaksi dengan motif pendukung lung-lungan serta motif pendukung motif burung. Jadi motif batik Merakan tidak seutuhnya di golongkan menjadi
motif hias flora unggas saja karena di dalam motif batik ini terdapat beberapa motif pokok yaitu motif hias tumbuhan atau semen. Jika melihat secara
keseluruhan dalam motif batik Merakan, terdapat sesuatu yang rumit dalam proses pembuatannya atau complexity, karena banyak menampilkan keseberagaman
motif serta isen-isen di dalamnya. Motif Merakan dibuat menggunakan warna dasar coklat soga dan hitam atau wedel. Kesungguhan atau intensity di dalam
motif batik ini mempunyai suatu kualitas yang memiliki nilai yang terkandung di dalamnya, yaitu suasana kesedihan.
4.5.3.3 Nilai Simbolik Batik Merakan
Nilai simbolik motif batik Merakan yaitu Slametan upacara syukuran “ruwat dlahan”, yaitu slametan memperingati 1000 orang yang sudah meninggal,
menghitung hari baik atau hari suci bagi orang Jawa, memperingati slametan dari lahir “weton”, dan “nyekar” atau ziarah kubur. Semua itu dalam filsafat Jawa
menyangkut “gegebengan” atau keyakian yang dilakukan masyarakat Banyumas untuk meyakini Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan keindahan yang dipamerkan
melalui motif batik merakan ialah lagu-lagu daerah Banyumas yang
melambangkan kedinamisan masyarakat Indonesia yang suka berkembang dan bergerak dalam hidup.
Motif Merakan pada dasarnya merupakan motif batik yang menggambarkan fauna dari golongan unggas. Burung itu menunjukkan pada kemanapun perginya
tetap ingat rumah, tidak melupakan sarang, tidak lupa akan tanah kelahiran, bagaikan tumbuhan itu walaupun akar kemana saja, namun akar tetap ada di bumi
tidak melupakan leluhur, dan burung merupakan labang dari dunia atas yaitu dunia para ruh atau surga. Warna soga atau coklat dalam motif Merakan bermakna
suatu hasil dari perjuangan yang dilakukan oleh manusia, berbeda dengan moti batik babon anggrem yaitu suatu harapan, namun motif batik merakan
melambangkan suatu hasil yang diharapkan.
4.5.4 Struktur Bentuk, Nilai Estetik dan Simbolik Batik Godong Kosong