Struktur Bentuk Batik Jae Srimpang

4.5.6.3 Nilai Simbolik Batik Gemek Setekem

Nilai simbolik motif batik Gemek Setekem yaitu menggambarkan masyarakat Banyumas menjunjung tinggi kemandirian di dalam hidupnya. Kemandirian seseorang merupakan sesuatu yang diajarkan di dalam motif batik ini. Motif Gemek Setekem mengajarkan bahwa walaupun manusia di manapun berada harus tetap mandiri dan harus tetap menghargai satu sama lain. Karakteristik burung puyuh itu merupakan burung yang senang berkelana di alam. Karakteristik tersebut merupakan gambaran dari masyarakat Banyumas yang senang bekelana dan beradaptasi dengan lingkungan baru, serta mudah beradaptasi dengan masyarakat yang baru.

4.5.7 Struktur Bentuk, Nilai Estetik dan Simbolik Batik Jae Srimpang

4.5.7.1 Struktur Bentuk Batik Jae Srimpang

Gambar 4.27 Motif batik jae srimpang Sumber: Dokumentasi peneliti tahun 2014 Motif Jae Srimpang tergolong dalam motif hias flora yaitu tumbuhan jae atau Jahe lihat gambar 4. 27. Jahe di dalam masyarakat Banyumas dipercaya sebagai obat karena masyarakat Banyumas sering menggunakannya sebagai apotek hidup. Selain digunakan sebagai pengobatan, jae digunakan oleh masyarakat Banyumas sebagai minuman penghangat. Batik Jae Srimpang memiliki dua suku kata yaitu jae yaitu jae dan srimpang berarti satu telapak manusia yaitu bermaksud tanaman jae yang memiliki beberapa cabang jae dalam satu rumpun. Menurut Bapak hasil wawancara dengan Darwan Arjasentana pada tanggal 8 Agustus 2014, dengan bahasa ngapaknya beliau menuturkan “wong kene wis akrab pisan karo jae, anu wis biasa nganggo” bermaksud “orang daerah setempat sudah akrab dengan jahe, karena sudah biasa menggunakannya”. Motif Batik Jae Srimpang merupakan motif batik yang menunjukkan keanekaragaman bahan obat-obatan tradisional yang mudah dicari di daerah Banyumas dan sekitarnya. Ciri-ciri motif batik Jae Srimpang adalah memiliki bentuk motif pokok bentuk hias flora tanaman jahe. Bentuk jahe di tampilkan dengan menggunakan raut organis. Motif pendukung atau selingan di dalam motif ini menggunakan ornamen burung dan ornamen meru gunung. Ornamen burung digunakan untuk variasi dan pembeda antara motif pokok dengan motif pendukug. Isen-isen yang dibubuhkan pada motif Jae Srimpang berupa isen-isen cecek-cecek, isen-isen cecek pitu, dan isen-isen sawut lihat gambar 4.29. Gambar 4.28 Struktur bentuk motif pokok motif jae srimpang Sumber: Dokumentasi Peneliti Gambar 4.29 Bentuk motif pendukung motif Jae Srimpang Sumber: Dokumentasi Peneliti Gambar 4.30 Bentuk motif pendukung motif Jae Srimpang Sumber: Dokumentasi Peneliti

4.5.7.2 Nilai Estetik Batik Jae Srimpang