126
akan dibahas bersama dengan P2K3 dan pihak-pihak terkait lainnya untuk langkah perbaikan.
Hasil audit yang dilakukan akan dibuat dokumen laporan oleh anggota fire safety untuk diserahkan kepada manajemen puncak untuk ditinjau dan dibahas
dalam P2K3, selain itu hasil audit juga akan didistribusikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
4.2.6. Persyaratan Tinjauan Manajemen
Tabel 4.22. Klausul Tinjauan Manajemen
No. Elemen OHSAS
18001: 2007 Hasil Penelitian
Sesuai Tidak
Sesuai Tidak
Ada Keterangan
4.6 Tinjauan manajemen
Pucuk pimpinan organisasi dalam selang
waktu tertentu harus meninjau ulang SMK3
untuk
memastikan berlanjutnya
kesesuaian, kecukupan dan efektivitasnya.
Tinjauan manajemen
harus mencakup
penilaian terhadap
peluang peningkatan
SMK3 serta keperluan untuk merubah SMK3,
termasuk kebijakan K3 dan objektif K3.
Masukan untuk tinjauan manajemen
harus mencakup:
a Hasil audit internal dan
evaluasi pemenuhan dengan
persyaratan hukum
dan dengan
persyaratan lainnya √
√
√ Tinjauan
manajemen dilaksanakan
pada saat rapat rutin P2K3 yang
dipimpin langsung oleh
manajemen puncak.
127
yang berlaku bagi organisasi.
b Hasil partisipasi dan konsultasi.
c Komunikasi yang relevan dari pihak
eksternal, termasuk sanggahankritik.
d Kinerja K3 organisasi.
e Objektif yang telah dicapai.
f Status penyelidikan insiden,
tindakan koreksi dan langkah
pencegahan. g Tindak lanjut dari
tinjauan manajemen sebelumnya.
h Perubahan lingkungan,
termasuk perkembangan
dalam aspek hukum dan
persyaratan lainnya
yang berkaitan dengan
K3. i Saranrekomendasi
untuk perbaikan. Hasil
dari tinjauan
manajemen harus
konsisten dengan
komitmen organisasi
untuk peningkatan
berkelanjutan dan harus mencakup
setiap keputusan dan tindakan
yang berkaitan dengan perubahan yang dapat
dilakukan untuk:
a Kinerja K3. b Kebijakan dan
objektif K3. c Sumber daya.
√ √
√ √
√
√ √
√
√ √
√
128
d Elemen lain dari SMK3.
Hasil yang relevan dari tinjauan manajemen
harus tersedia untuk komunikasidan
konsultasi. √
√
Sumber: OHSAS 18001: 2007 OHSAS 18001 mensyaratkan untuk melakukan tinjauan manajemen secara
berkala oleh manajemen puncak. Tinjauan manajemen ini merupakan bagian penting dalam mata rantai SMK3 untuk memastikan bahwa penerapan SMK3
telah berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan, sehingga jika terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan penyempurnaan.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai tinjauan manajemen, perusahaan telah melaksanakan tinjauan manajemen yaitu melalui kegiatan rapat rutin P2K3,
dimana dalam rapat tersebut manajemen puncak juga dilibatkan karena ketua dari P2K3 sendiri adalah salah satu anggota manajemen puncak. Dalam pertemuan
P2K3 tersebut akan dibahas tentang performa kegiatan K3 yang sedang dijalankan di perusahaan, laporan-laporan yang sudah ditujukan kepada manajemen seperti
hasil audit internal, inspeksi rutin, masukan dari pihak lain ataupun temuan dari karyawan akan ditinjau ulang untuk menentukan langkah perbaikan lanjutan
seiandainya jika langkah perbaikan yang sudah dilakukan masih belum efektif. Untuk kegiatan perbaikan tersebut, manajemen perusahaan akan memberikan
dukungan melalui penganggaran dana budgeting untuk mempermudah tindakan perbaikan yang direncanakan, seperti kebutuhan pelatihan, APD dan lainnya.
tinjauan manajemen yang dilakukan juga sudah memasukkan saran dari pihak
129
eksternal, yaitu dari pihak fire insurance, sementara itu dari pihak pemerintahan dalam hal ini Disnakertrans belum memberikan tanggapan meskipun perusahaan
telah rutin memberikan laporan kinerja K3nya. Penentuan pengambilan tindakan pengendalian sebagai hasil dari tinjauan
manajemen tentunya berdasarkan pertimbangan dengan peraturan yang diacu oleh perusahaan. Hasil dari tinjauan manajemen beserta target pemenuhan dan
perbaikan dari ketidaksesuaian akan didokumenkan dan disimpan untuk kemudian digunakan sebagai acuan apabila akan diadakan tinjauan manajemen untuk masa
yang akan
datang.
BAB V PEMBAHASAN
5.1. PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengumpulan dan pengolahan data mengenai penerapan SMK3 di PT. Asia Pacific Fibers, Tbk. Kaliwungu Kabupaten Kendal, langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis dan pembahasan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa penerapan SMK3 di PT. Asia Pacific Fibers,
Tbk. Kaliwungu Kabupaten Kendal sudah ada yang sesuai dan ada yang belum sesuai dengan OHSAS 18001: 2007. Khusus dalam bab ini akan dibahas
mengenai hasil penelitian klausul-klausul yang belum sesuai dan belum terpenuhi menurut apa yang disyaratkan oleh OHSAS 18001: 2007. Adapun ketidaksesuaian
yang ditemukan meliputi klausul:
5.1.1. Persyaratan Umum
Dalam klausul persyaratan umum disebutkan bahwa “Organisasi harus
menetapkan, mendokumenkan, melaksanakan, memelihara dan terus-menerus meningkatkan sistem manajemen K3 mengacu persyaratan standar K3 ini dan
menentukan bagaimana pemenuhan persyaratan terse but” dan “Organisasi harus
menetapkan dan mendokumenkan lingkup manajemen K3 ”. Ketidaksesuaian yang
ditemukan dalam klausul ini menurut hasil penelitian adalah perusahaan telah menerapkan suatu sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, namun
berdasarkan PP No.50 tahun 2012 tentang SMK3, sementara itu untuk penerapan berdasarkan OHSAS 18001 belum dilaksanakan mengingat belum ada pelanggan
yang mensyaratkannya. Sebenarnya penerapan SMK3 yang dilakukan memang
130