32
2.3.6 Audit SMK3
Konsep terbitnya Sistem Manajemen K3 beserta pedoman penerapan dan petunjuk tekhnisnya adalah untuk menyediakan suatu set kriteria-kriteria audit
yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dan mengidentifikasi tempat kerja, yang mana suatu organisasi akan dapat meningkatkan keselamatan dan kesehatan
kerja di lingkungan organisasinya. Di dalam proses audit, juga dapat membantu menentukan prioritas dan mengalokasikan sumber daya terbaik yang diperlukan
oleh organisasi perusahaan. Di samping itu, Sistem Manajemen K3 juga merupakan suatu cara atau alat manajemen untuk mengukur seberapa baik kinerja
K3 dilaksanakan di perusahaan. Sistem Manajemen K3 juga mencakup kriteria- kriteria audit yang dirancang agar dapat digunakan untuk diterapkan pada
berbagai jenis dan ukuran organisasi perusahaan baik manufaktur maupun jasa serta perusahaan skala kecilmenengah dan perusahaan besar.
2.3.7. Tujuan Audit SMK3
Tujuan audit SMK3 menurut Tarwaka 2014 adalah: 1.
Untuk menilai secara kritis dan sistematis potensi-potensi bahaya yang berkaitan dengan proses produksi atau proses kerja yang ada di tempat
kerja. 2.
Untuk memastikan bahwa K3 telah diterapkan di perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan maupun kebijakan perusahaan.
3. Untuk menentukan langkah-langkah pengendalian potensi bahaya sebelum
timbul kecelakaan dan kerugian terhadap aset-aset perusahaan live- ware,hard-ware and soft-ware.
33
2.3.8. Manfaat Audit SMK3
Manfaat audit SMK3 menurut Tarwaka 1014 adalah: 1.
Pihak manajemen dapat mengetahui kelemahan-kelemahan unsur sistem operasional sebelum timbul gangguan operasional, kecelakaan, insiden dan
kerugian-kerugian lainnya. 2.
Dapat diketahui gambaran secara jelas dan lengkap tentang kinerja K3 di perusahaan.
3. Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan bidang K3.
4. Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran tentang K3,
khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit 5. Dapat meningkatkan produktivitas kerja.
2.3.9. Tingkat Keberhasilan Pencapaian SMK3 di Perusahaan
Tingkat keberhasilan pencapaian SMK3 di perusahaan menurut Tarwaka 2014 dapat diukur dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0-59 termasuk tingkat penilaian
penerapan kurang. 2.
Untuk tingkat pencapaian penerapan 60-84 termasuk tingkat penilaian penerapan baik.
3. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85-100 termasuk tingkat penilaian
penerapan memuaskan.
34
Selain penilaian terhadap tingkat pencapaian penerapan SMK3, juga dilakukan penilaian terhadap perusahaan berdasarkan kriteria yang menurut
sifatnya dibagi 3 tiga kategori, yaitu: 1. Kategori kritikal, yaitu adanya temuan yang mengakibatkan
fatalitykematian. 2.
Kategori mayor, yaitu tidak memenuhinya ketentuan perundang-undangan, tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3 dan terdapat temuan minor
untuk suatu kriteria audit di berbagai lokasi. 3.
Kategori minor, yaitu ketidakkonsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan perundang-undangan, standar, pedoman dan acuan lainnya.
2.3.10. Internal Audit