Persyaratan Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi Persyaratan Dokumentasi Persyaratan Pemeriksaan

131 harus disesuaikan dengan kebutuhan tiap perusahaan, dengan kata lain apabila dilakukan penilaian penerapan SMK3 berdasarkan PP No. 50 tahun 2012 di PT. Asia Pacific Fibers, Tbk. Kaliwungu Kabupaten Kendal maka persyaratan ini akan terpenuhi, namun apabila penilaian penerapan SMK3 menggunakan standar OHSAS 18001 maka dkatakan belum bisa terpenuhi. PT. Asia Pacific Fibers, Tbk. Kaliwungu Kabupaten Kendal telah menetapkan lingkup SMK3 yang mencakup seluruh perusahaan tanpa adanya perbedaan atau lingkup khusus pada setiap departemennya. Dengan ini dapat dikatakan bahwa lingkup SMK3 antara departemen produksi yang notabene memiliki risiko lebih tinggi dengan departemen nonproduksi disamaratakan dan tidak ada perbedaan, hal ini bertentangan dengan apa yang disyaratkan oleh OHSAS 18001 yaitu penetapan lingkup sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan pertimbangan strategis, jangan sekedar ingin memudahkan. Sebagai contoh manajemen hanya memasukkan lingkup penerapan SMK3 pada bagian atau unit kegiatan tertentu yang lebih sederhana dan rendah risikonya sehingga mudah mencapai kinerja K3 yang baik. Dengan kata lain OHSAS 18001 mensyaratkan adanya penetapan lingkup SMK3 yang berbeda pada setiap bagian perusahaan disesuaikan dengan tingkat risiko dan bahaya yang ada.

5.1.2. Persyaratan Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi

Dalam klausul ini OHSAS 18001 mensyaratkan adanya “Konsultasi dengan kontraktor, jika terdapat perubahan yang mempengaruhi K3. Organisasi harus memastikan bahwa jika diperlukan, pihak eksternal yang terkait dikonsultasikan 132 tentang permasalahan K3 ”. Ketidaksesuaian yang ditemukan adalah konsultasi antara pihak safety dan pihak kontraktor belum dilaksanakan, pihak safety hanya melakukan pengawasan ketika ada pekerjaan yang melibatkan kontraktor. Kewajiban konsultasi dan komunikasi masalah K3 menjadi tanggung jawab departemen yang memakai jasa kontraktor tersebut, namun terkadang mereka lupa untuk mengkomunikasikannya. Akan lebih baik lagi apabila pihak safety dilibatkan dalam setiap kegiatan kontraktor mulai dari persiapan sampai nanti pada saat proses pekerjaan itu selesai, dengan begitu komunikasi antara pihak safety, departemen terkait dan kontraktor bisa berjalan dengan baik.

5.1.3. Persyaratan Dokumentasi

OHSAS 18001 mensyaratkan klausul dokumentasi SMK3 harus mencakup: “Uraian lingkup SMK3” dan “Uraian elemen utama dari SMK3”. Ketidaksesuaian yang ditemukan dalam klausul ini sebenrnya sama dengan apa yanga ada di klausul persyaratan umum “Organisasi harus menetapkan dan mendokumenkan lingkup manajemen K3 ”. Walaupun perusahaan telah menerapkan SMK3 dan menetapkan lingkupnya, namun dokumen untuk uraian lingkup dan elemen utama SMK3 belum dibuat. OHSAS 18001 mensyaratkan adanya manual SMK3 yang merupakan payung dari seluruh elemen manajemen K3.

5.1.4. Persyaratan Pemeriksaan

Ohsas 18001 dalam persyaratan pemantauan kinerja K3 menyebutkan bahwa “Apabila diperlukan alat untuk memantau dan pengukuran kinerja, organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk kalibrasi dan pemeliharaan 133 peralatan tersebut sebagaimana mestinya ”. Di PT. Asia Pacific Fibers Tbk. Kaliwungu Kabupaten Kendal untuk persyaratan tersebut tidak dapat dipenuhi karena perusahaan dalam melakukan pemantauan dan pengukuran terhadap suatu keadaan yang dapat menimbulkan bahaya bagi pekerja meliputi pemantauan fisik, manusia dan lingkungan kerja tidak dilakukan sendiri, melainkan bekerja sama dengan pihak eksternal yaitu Hiperkes. Pemantauan tersebut dilaksanakan setiap 6 bulan sekali menggunakan peralatan dari Hiperkes, jadi prosedur untuk kalibrasi peralatan tidak menjadi tanggung jawab perusahaan.

5.2. Hambatan dan Kelemahan Penelitian

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan dan Tindakan Pekerja Pada Bagian Produksi Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) OHSAS 18001:2007 di PT. Socfindo Kebun Aek Pamienke Tahun 2010

9 137 84

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan

16 139 163

Komitmen Team Manajemen dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di DAOP 2 Bandung PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2015

5 37 287

GAMBARAN POTENSI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI BAGIAN SPINNING IV PRODUCTION PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK. KABUPATEN KENDAL

5 83 180

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT. ASIA PAPER MILLS PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT. ASIA PAPER MILLS.

0 7 12

GAMBARAN MANAJEMEN RISIKO KEBAKARAN DI PT. ASIA PACIFIC FIBERS, Tbk. KALIWUNGU, KABUPATEN KENDAL.

14 116 203

Hubungan antara Keadilan Distributif dan Kecerdasan Emosi dengan Komitmen Afektif pada Karyawan PT Asia Pacific Fibers Tbk. Kaliwungu-Kendal.

0 0 8

Implementasi sistem manajemen kesehatan dan kesetan kerja berdasarkan ohsas 18001:2007 di pt. unza vitalis Salatiga COVER

0 0 12

OHSAS 18001 2007 pada Sistem Manajemen K

0 0 19

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN OHSAS 18001:2007 DI PT.SASMITO GENERAL CONTRACTOR SURABAYA - UNS Institutional Repository

0 0 12