Return On Asset ROA Net Interest Margin NIM

20

2.1.4.3 Earning Rentabilitas

Rentabilitas adalah kemampuan bank dalam menambah laba dan efisien usaha yang dicapai. Penilaian terhadap faktor earning rentabilitas meliputi penilaian terhadap kinerja earnings, sumber-sumber earnings, dan suntainability earnings bank. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat. Tindakan pengawasan yang dilakukan antara lain meminta bank agar meningkatkan kemampuan menghasilkan laba seperti melalui peningkatan efisiensi dan volume usaha dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Rasio keuangan penilaian earning ini meliputi:

1. Return On Asset ROA

Rentabilitas earning dapat dinilai dengan menggunakan rasio keuangan yakni return on asset ROA yang mengindikasikan kemampuan bank menghasilkan laba dengan menggunakan asetnya, ROA terbaik ialah 1,5 ke atas, semakin besar rasio ini mengidentifikasikan semakin baik kinerja bank tersebut. ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return on assets merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak EBIT dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila ROA yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu Universitas Sumatera Utara 21 perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan. Tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat pertumbuhan. Menurut Taswan 2010:165, rasio ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

2. Net Interest Margin NIM

Net Interest Margin NIM yaitu perbandingan antara pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata akitiva produktif, semakin besar rasio ini semakin baik kinerja bank dalam menghasilkan pendapat bunga, NIM terbaik ialah 5 ke atas, semakin besar rasio ini semakin baik kinerja bank dalam menghasilkan pendapatan bunga Taswan 2010:167. Hal yang perlu dicermati bahwa NIM bisa bermakna ganda yaitu NIM yang tinggi bisa dimaknai bahwa biaya intermediasi bank itu relative tinggi. NIM itu sendiri bertujuan untuk melakukan evaluasi bank dalam mengelola berbagai resiko yang mungkin terjadi pada suku bunga. Ini artinya ketika suku bunga berubah, maka pendapatan dan biaya bunga juga akan berubah. NIM itu sendiri juga merupakan ratio yang sangat erat kaitannya dengan kemampuan bank dalam melakukan manajemen untuk mengelola aktiva produktif sehingga bisa menghasilkan bunga bersih, bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga yang dikurangi beban bunga. Universitas Sumatera Utara 22 Jadi dapat dikatakan bahwa NIM yang semakin tinggi maka pastinya akan membantu meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang telah dikelola bank dengan baik sehingga dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan laba Taswan 2010:153. Melalui cara inilah yang bisa digunakan sebagai srategi dalam mewujudkan bank yang sehat dan terhindar dari berbagai masalah yang mungkin terjadi. Menurut Taswan 2010:165, rasio NIM dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

2.1.4.4 Capital Permodalan