Jenis Penelitian Batasan Operasional 67:

38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian menurut tingkat eksplanansi yaitu penelitian dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan obyek-obyeknya. Dengan kata lain, penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dimana penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih Ginting dan Sitomorang, 2008: 51. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel Non Performing Loan NPL, Return On Asset ROA, Net Interest Margin NIM, dan Capital Adequancy Ratio CAR terhadap Pertumbuhan Laba.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bank Indonesia melalui media internet dengan situs Bank Pembangunan Daerah masing-masing Bank dan situs www.bi.go.id .

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari Februari 2015 sampai dengan Maret 2015. Universitas Sumatera Utara 39

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional penelitian ini terdiri atas hal-hal berikut ini: 1. Variabel Bebas Independen Variable dalam penelitian ini adalah rasio- rasio penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang terdiri atas Non Performing Loan NPL, Return On Asset ROA, Net Interest Margin NIM, dan Capital Adequancy Ratio CAR Variabel terikat dependent variable dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Laba. 2. Objek dalam penelitian ini adalah Bank Pembangunan Daerah di Indonesia periode tahun 2009-2013.

3.4 Definisi Operasional

Berdasarkan pada permasalahan dan hipotesis yang akan diuji, parameter yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.4.1 Variabel Bebas Independent Variabel Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab yang dilambangkan dengan x. Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah rasio Non Performing Loan NPL, Return On Asset ROA, Net Interest Margin NIM, dan Capital Adequancy Ratio CAR

1. Non Performing Loan NPL, X

1 Risiko kredit ditunjukkan dengan besaran Non Performing Loan NPL merupakan persentase jumlah kredit bermasalah dengan kriteria kurang lancar, diragukan dan macet terhadap total kredit yang disalurkan bank Riyadi, 2006:160. Semakin rendah rasio ini maka kemungkinan bank Universitas Sumatera Utara 40 mengalami kerugian sangat rendah yang secara otomatis laba akan semakin meningkat negatif. Rumus NPL adalah sebagai berikut:

2. Return On Asset ROA, X

2 Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu. Menurut Bank Indonesia, Return On Assets ROA merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total asset dalam suatu periode. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan laba yang dicapai bank positif. Besarnya nilai ROA dapat dihitung dengan rumus berikut Riyadi, 2006:156:

3. Net Interest Margin NIM, X

3 Rasio digunakan untuk mengukur kemampuan kinerja manajemen bank dalam menyalurkan kredit, mengingat pendapatan operasional bank sangat bergantung dari selisih antara suku bunga dari kredit yang disalurkan dengan suku bunga simpanan yang diterima pendapatan bunga bersih. NIM merupakan perbandingan antara pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata aktiva produktif. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga Riyadi, Universitas Sumatera Utara 41 2006:158. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kemungkinan laba bank akan meningkat positif. Rumus untuk menghitung besarnya nilai NIM sebagai berikut:

4. Capital Adequancy Ratio CAR, X

4 Capital Adequancy Ratio CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung unsur risiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain yang ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank. Dengan kata lain CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank guna menutupi kemungkinan kegagalan dalam pemberian kredit Riyadi, 2006:161. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

3.4.2 Variabel Terikat Dependent Variabel

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan Kuncoro, 2009:50. Variabel dependen yang digunakan adalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba. Universitas Sumatera Utara 42 Pertumbuhan Laba Dalam pengukuran pertumbuhan laba diukur menggunakan laba pada tahun sekarang dikurangi dengan laba tahun sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada tahun sebelumnya. Diperlukan minimal dua periode pada saat perusahaan menghasilkan laba agar dapat mengetahui bagaimana pertumbuhan laba yang terjadi pada periode sekarang. Dengan demikian pertumbuhan laba dapat diukur dengan rumus sebagai berikut Zainuddin dan Jogiyanto, 1999,

p.67:

Dimana: = Perubahan laba Yt = Laba Periode tahun sekarang Yt-1 = Laba pada periode sebelum t Tahun sebelumnya Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 3.1 Operasional Variabel Sumber: Paramyta Herda 2011, dan Sutradisa 2013 dimodifikasi 3.5 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006:72. Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Pembangunan Daerah yang berjumlah 26 bank. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2006:73. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Bank Pembangunan Daerah BPD yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Purposive sampling dimana peneliti memilih sampel Jenis Variabel Nama Variabel Definisi Pengukuran Skala Independent Non Perfoming Loan X 1 Tingkat pengembalian kredit yang diberikan deposan kepada bank dengan kata lain NPL merupakan tingkat kredit macet pada bank tersebut. Rasio Return On Assets X 2 Rasio yang menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola dan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang menghasilkan keuntungan. Rasio Net Interest Margin X 3 Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan kinerja manajemen bank dalam menyalurkan kredit. Rasio Capital Adequancy Ratio X 4 Rasio minimum yang mendasarkan kepada perbandingan antara modal dan aktiva berisiko, Rasio Dependent Pertumbuhan Laba Y Merupakan rasio antara laba periode saat ini dikurangi laba periode sebelumnya dibagi dengan laba periode sebelumnya. Rasio Universitas Sumatera Utara 44 berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik . Adapun kriteria-kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Bank tersebut termasuk Bank Pembangunan Daerah yang ada di Indonesia. 2. Bank menerbitkan laporan keuangan selama tahun 2009-2013 3. Laporan keuangan harus mempunyai tahun buku yang berakhir 31 Desember dan telah diaudit. Tabel 3.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Kriteria Penarikan Sampel No Karakteristik Perusahaan Jumlah 1 Jumlah Bank Pembangunan Daerah BPD 26 2 Bank Pembangunan Daerah yang tidak mempublikasikan laporan keuangan pertahun secara lengkap tahun 2009-2013 6 Jumlah Sampel 20 Sumber : Website Bank Pembangunan Daerah BPD Berdasarkan karakteristik penarikan sampel tersebut, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 20 Bank Pembangunan Daerah. Terdapat 20 Bank Pembangunan Daerah yang menjadi sampel penelitian yaitu dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 45 Tabel 3.3 Nama-Nama Bank Pembangunan Daerah No DAFTAR BANK 1 PT BPD ACEH 2 PT BPD BALI 3 PT BPD BENGKULU 4 PT BPD DKI 5 PT BPD JAMBI 6 PT BPD JAWA TENGAH 7 PT BPD JAWA BARAT DAN BANTEN 8 PT BPD JAWA TIMUR 9 PT BPD KALIMANTAN TIMUR 10 PT BPD KALIMANTAN TENGAH 11 PT BPD KALIMANTAN BARAT 12 PT BPD KALIMANTAN SELATAN 13 PT BPD NUSA TENGGARA BARAT 14 PT BPD NUSA TENGGARA TIMUR 15 PT BPD RIAU KEPRI 16 PT BPD SULAWESI SELATAN DAN BARAT 17 PT BPD SULAWESI UTARA 18 PT BPD NAGARI 19 PT BPD SUMATERA UTARA 20 PT BPD YOGYAKARTA Sumber: Website Bank Pembangunan Daerah

3.6 Jenis Data