Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

34

2.3 Kerangka Konseptual

Dengan semakin ketatnya persaingan antar perbankan, membuat bank pembangunan daerah dituntut untuk memiliki kinerja yang bagus agar dapat bersaing dalam memperebutkan pasar perbankan nasional di Indonesia. BI juga semakin memperketat dalam pengaturan dan pengawasan perbankan nasional. Karena BI tidak ingin mengulangi peristiwa di awal krisis ekonomi pada tahun 1997 dimana banyak bank likuidasi karena kinerjanya tidak sehat, yang pada akhirnya merugikan masyarakat. Mengenai sistem penilaian tingkat kesehatan bank dapat diukur berdasarkan sistem penilaian yang berdasarkan pendekatan Risiko Risk-Based Bank RatingRBBR yang terdiri dari Profil Risiko, Good Corporate Governance GCG, Rentabilitas dan Permodalan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 1324DPNP 25 Oktober 2011. Namun, peneliti tidak menggunakan seluruh komponen dari RGEC tersebut , hanya menggunakan komponen Profil Risiko meliputi Risk Profil yang dihitung dengan menggunakan rasio NPL Non Performing Loan, Rentabilitas earning yang dihitung dengan menggunakan rasio keuangan yakni Return On Asset ROA dan Net Interest Margin NIM, Faktor permodalan Capital dapat dinilai dengan menggunakan rasio keuangan yakni Capital Adequency Ratio CAR. sementara Good Corporate Governance tidak ikut digunakan dalam penelitian ini dikarenakan keterbatasan data yang ada. Universitas Sumatera Utara 35 NPL Non Performing Loan merupakan rasio untuk mengukur risiko kegagalan kredit yang diberikan bank kepada debitur. Semakin tinggi rasio NPL, mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi pula risiko kegagalan kredit yang akan diderita perbankan sehingga akan mengurangi laba yang pada akhirnya pertumbuhan laba menjadi menurun Ismail, 2010:218. ROA Return On Asset merupakan rasio kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dengan menggunakan aktiva-aktiva yang ada. Semakin tinggi rasio ROA mengindikasikan semakin baik kinerja bank dalam menggunakan aktiva yang ada sehingga mampu menambah laba yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan laba, sehingga ROA memiliki pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan laba Taswan, 2010:167. NIM Net Interest Margin merupakan rasio untuk mengukur tingkat pendapatan bunga bersih yang diterima oleh bank atas kegiatan operasionalnya. Dimana rasio NIM yang semakin tinggi, mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi pula pendapatan bunga bersih yang diterima oleh bank sehingga akan menambah laba dan pada akhirnya pertumbuhan laba akan semakin tumbuh. Pengaruh NIM terhadap pertumbuhan laba yang dikemukakan oleh Taswan 2010:153 menunjukan adanya pengaruh yang positif. CAR Capital Adequency Ratio merupakan rasio untuk mengukur kekuatan modal dari suatu perusahaan perbankan. Semakin tinggi rasio CAR, mengindikasikan bahwa kekuatan modal suatu perbankan semakin besar sehingga Universitas Sumatera Utara 36 mampu menghasilkan laba yang besar pula yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan laba Riyadi, 2006:161. Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis , dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan kerangka konseptual penelitian pada Gambar 2.1: Rasio Tingkat Kesehatan Bank Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Sugiyono 2010:61

2.4 Hipotesis