Proses Belajar LANDASAN TEORI

10

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Proses Belajar

Morris L. Bigge dalam Max Darsono 2000:3 menyatakan belajar adalah perubahan yang menetap dalam kehidupan seseorang yang tidak diwariskan secara genetis. Dimana perubahan itu terjadi pada pemahaman, perilaku, persepsi, motivasi, atau campuran dari semuanya secara sistematis sebagai akibat pengalaman dalam situasi-situasi tertentu. W.S Winkel dalam Max Darsono 2000:3 menyatakan belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Dengan demikian belajar dapat membawa perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Perubahan bagi siswa ini dapat terjadi bila siswa aktif dalam pembelajaran. Jika siswa aktif dalam pembelajaran maka siswa juga akan menjadi aktif untuk mencari ilmu pengetahuan dari sumber-sumber lain. Sehingga siswa akan mendapatkan hal yang baru yang mungkin tidak mereka dapatkan di sekolah. Pengalaman baru tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi siswa. Siswa biasanya mendapatkan pengalaman baru yang berkaitan dengan kehidupan sehari- hari. Seperti pembelajaran fisika yang banyak mengaitkan dengan kejadian- kejadian alam yang ada disekitar kita. 11 Suparno 2007: 3 menyatakan salah satu tujuan pembelajaran fisika adalah menguasai pengetahuan konsep. Piaget dalam Suparno 2007: 12 mengemukakan bahwa fisika dikelompokkan sebagai pengetahuan fisis yang terjadi karena abstraksi terhadap alam dunia ini. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran fisika berhubungan dengan penguasaan konsep yang berhubungan dengan alam. Setiap siswa mempunyai daya yang berbeda dalam menghubungkan konsep fisika dengan kejadian alam. Siswa juga dapat mengalami kesalahan dalam menghubungkan konsep fisika yang mereka pelajari sehingga dapat menyebabkan terjadinya perbedaan antara konsep yang mereka bentuk dalam dirinya dengan konsep para ahli. Apabila ingin memperbaiki hal tersebut, maka pada saat mengikuti pembelajaran formal siswa harus diajak untuk mengkonstruksikan kembali pengetahuan mereka berdasarkan konsep yang benar menurut ilmuwan.

2.2 Miskonsepsi