8
1.6.1 Miskonsepsi
Miskonsepsi adalah konsep-konsep yang tidak sesuai dengan konsepsi yang sekarang diterima para ilmuwan, padahal pikiran tersebut dibangun sesudah
memperoleh pelajaran formal Berg 1991: 10.
1.6.2 Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan- kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat
diberikan perlakuan-perlakuan yang tepat Arikunto 2006: 34.
1.6.3 Kelistrikan, Kemagnetan dan Tata Surya
Kelistrikan, kemagnetan dan tata surya yang dimaksud dalam skripsi ini adalah materi pelajaran fisika di SMP untuk kelas IX yang disesuaikan dengan
standar kompetensi lulusan ujian nasional IPA Fisika SMP tahun 2011.
1.6.4 Tes diagnostik Miskonsepsi Kelistrikan, Kemagnetan dan Tata Surya
Tes diagnostik miskonsepsi kelistrikan, kemagnetan dan tata surya adalah suatu tes diagnostik yang dapat mengungkap miskonsepsi pada kelistrikan,
kemagnetan dan tata surya.
1.7 Sistematika Skripsi
Sistematika skripsi ini terdiri atas 3 bagian, yaitu :
1.7.1. Bagian Awal
Bagian awal ini terdiri atas halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
9
1.7.2. Bagian Isi
Bagian isi ini terdiri atas 5 bab, yaitu : a. Bab 1 Pendahuluan, mencakup uraian semua hal yang berhubungan dengan
penelitian, meliputi latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi.
b. Bab 2 Landasan Teori, mencakup teori-teori yang mendukung penelitian. c. Bab 3 Metode Penelitian, mencakup hal-hal yang berkaitan dengan penelitian,
meliputi : lokasi dan subyek penelitian, desain penelitian, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data.
d. Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan, yaitu hasil penelitian yang berupa uraian hasil-hasil penelitian serta pembahasannya.
e. Bab 5 Penutup, mencakup simpulan dari hasil penelitian dan saran yang diberikan sehubungan dengan penelitian tersebut.
1.7.3. Bagian Akhir
Bagian akhir ini berisi daftar pustaka dan lampiran.
10
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Proses Belajar
Morris L. Bigge dalam Max Darsono 2000:3 menyatakan belajar adalah perubahan yang menetap dalam kehidupan seseorang yang tidak diwariskan
secara genetis. Dimana perubahan itu terjadi pada pemahaman, perilaku, persepsi, motivasi, atau campuran dari semuanya secara sistematis sebagai akibat
pengalaman dalam situasi-situasi tertentu. W.S Winkel dalam Max Darsono 2000:3 menyatakan belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Dengan
demikian belajar dapat membawa perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap maupun keterampilan.
Perubahan bagi siswa ini dapat terjadi bila siswa aktif dalam pembelajaran. Jika siswa aktif dalam pembelajaran maka siswa juga akan menjadi aktif untuk
mencari ilmu pengetahuan dari sumber-sumber lain. Sehingga siswa akan mendapatkan hal yang baru yang mungkin tidak mereka dapatkan di sekolah.
Pengalaman baru tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi siswa. Siswa biasanya mendapatkan pengalaman baru yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari. Seperti pembelajaran fisika yang banyak mengaitkan dengan kejadian- kejadian alam yang ada disekitar kita.