Miskonsepsi Siswa pada Konsep Besaran Fisika Pada Berbagai

Keterangan: M : miskosepsi Jawaban salah + alasan salah dan alasan yang dipilih sesuai dengan yang menyebabkan jawaban salah atau berhubungan dengan jawaban yang dipilih + yakin PP : pengetahuan penuh Jawaban benar + alasan benar + yakin Jumlah seluruh responden adalah 118 siswa

4.1.2 Miskonsepsi Siswa pada Konsep Besaran Fisika Pada Berbagai

Bentuk Rangkaian Listrik. Sebaran derajat pemahaman pada konsep besaran fisika pada berbagai bentuk rangkaian listrik dapat dilihat pada Grafik 4.3. Grafik 4.3 Diagram Sebaran Derajat Pemahaman pada Konsep Besaran Fisika pada Berbagai Bentuk Rangkaian Listrik Grafik 4.3 menunjukkan tingkat pemahaman siswa pada indikator 1 yaitu mengenai besaran fisika pada berbagai bentuk rangkaian listrik. Pada indikator 2 terdiri dari 5 soal dan ini digunakan untuk memperoleh konsistensi dari soal dalam mengukur tingkat pemahaman siswa. Tingkat pemahaman ini didapatkan dari rata-rata 5 soal yang ada pada indikator 2. Dari Grafik 4.3 dapat diketahui bahwa siswa lebih banyak mengalami paham sebagian pada indikator 2 yaitu sebesar 30,8 dari 118 siswa. Miskonsepsi yang dialami oleh 118 siswa yaitu sebesar 30,3. Siswa yang telah memahami konsep dan tidak paham yaitu sebesar 22 dan 20,2 dari 118 siswa. Berikut ini adalah miskonsepsi yang terjadi pada konsep besaran fisika pada berbagai bentuk rangkaian listrik yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Miskonsepsi pada Konsep Besaran Fisika pada Berbagai Bentuk Rangkaian Listrik KONSEPSI SISWA Kategori M PP KET NO. SOAL Siswa menganggap bahwa kuat arus listrik berbanding lurus dengan beda potensial sumber tegangan dan berbanding lurus dengan total hambatan. M 26,3 6 Siswa menganggap bahwa kuat arus listrik berbanding terbalik dengan beda potensial sumber tegangan dan berbanding terbalik dengan total hambatan. Siswa menganggap bahwa kuat arus listrik berbanding terbalik dengan beda potensial sumber tegangan dan berbanding lurus dengan total hambatan. Siswa menganggap bahwa kuat arus berbanding lurus dengan beda potensial sumber tegangan dan berbanding terbalik dengan total hambatan PP 29,7 Siswa menganggap bahwa kuat arus berbanding terbalik dengan tegangan sehingga semakain besar kuat arus maka tegangannya semakin kecil M 44,1 7 Siswa menganggap bahwa kuat arus sama dengan tegangan sehingga besarnya kuat arus dan tegangan sama besar Siswa menganggap bahwa kuat arus tidak dipengaruhi tegangan sehingga kuat arus tidak dipengaruhi oleh tegangan. Kuat arus sebanding dengan tegangan sehingga semakin besar kuat arus maka tegangannya semakin besar PP 17,8 Lanjutan Tabel 4.4 KONSEPSI SISWA Kategori M PP KET NO. SOAL Kuat arus yang mengalir dihitung dengan beda potensial sumber tegangan dibagi hambatan pengganti paralel, sedangkan beda potensial antara ujung-ujung terminal adalah hasil kali kuat arus yang mengalir melalui penghambat dengan besar penghambat M 22,9 8 Kuat arus yang mengalir dihitung dengan beda potensial sumber tegangan dibagi hambatan pengganti seri, sedangkan beda potensial antara ujung-ujung terminal adalah hasil kali kuat arus yang mengalir melalui penghambat dengan besar penghambat PP 26,3 Siswa mengalami kesalahan dalam menentukan jenis rangkaian dan dalam memformulasikan persamaan untuk rangkaian seri dan paralel M 30,5 9 Rangkaian paralen ditentukan dengan persamaan 1Rp = 1 R 1 + 1R 2 +1 R 3 + … dan rangkaian seri ditentukan dengan R S = R 1 + R 2 + R 3 + … PP 21,2 Daya listrik merupakan hasil kali antara kuadrat beda potensial dan hambatan M 28 10 Daya listrik merupakan perbandingan antara kuadrat beda potensial dan kuat arus. Daya listrik merupakan hasil kali antara kuadrat beda potensial dan kuat arus. Daya listrik merupakan perbandingan antara kuadrat beda potensial dan hambatan. PP 15,3 Keterangan: M : miskosepsi Jawaban salah + alasan salah dan alasan yang dipilih sesuai dengan yang menyebabkan jawaban salah atau berhubungan dengan jawaban yang dipilih + yakin PP : pengetahuan penuh Jawaban benar + alasan benar + yakin Jumlah seluruh responden adalah 118 siswa

4.1.3 Miskonsepsi Siswa pada Konsep Energi Dan Daya Listrik Dalam