Tes Diagnostik LANDASAN TEORI

13 Euwe van den Berg 1991 mengemukakan miskonsepsi adalah pola berfikir yang konsisten pada suatu situasi atau masalah yang berbeda – beda tetapi pola berfikir itu salah. Biasanya miskonsepsi siswa menyangkut kesalahan siswa dalam pemahaman antar konsep.

2.3 Tes Diagnostik

Tes merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar dalam dunia pendidikan. Amir Daien dalam Arikunto 2006: 32 tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan Arikunto, 2002:53. Jadi tes sebagai alat ukur seharusnya benar-benar dapat mengukur hasil belajar dengan sebaik-baiknya. Tes juga seharusnya dapat menjadi alat ukur yang menghasilkan hasil pengukuran yang bersifat objektif. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu perangkat yang sengaja dibuat untuk mengukur sesuatu yang pengerjaannya tergantung pada petunjuk yang diberikan. Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan- kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat diberikan perlakuan-perlakuan yang tepat Arikunto 2006: 34. Ditjen Pendidikan 14 Dasar dan Menengah 2003 :1 di dalam tes diagnostik menyatakan hal yang diukur antara lain mengidentifikasi kesulitan belajar siswa. Tes diagnostik disusun untuk mengetahui tingkat kelemahan dan kesulitan siswa dalam menguasi suatu bagian atau keseluruhan bahan pengajaran yang dipelajarinya. Berdasarkan uraian sebelumnya salah satu sumber kesulitan belajar siswa adalah miskonsepsi. Tes diagnostik dapat berbentuk pilihan ganda atau jawab singkat yang dibuat berdasarkan miskonsepsi yang biasa timbul. Namun pada penelitian ini akan dikembangkan suatu tes diagnostik yang berbentuk pilihan ganda. Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah 2007: 2 menyatakan tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindak lanjut berupa perlakuan yang tepat sesuai dengan kondisi siswa. Tes diagnostik ini dapat digunakan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa sehingga guru dapat memberikan umpan balik atau remidiasi secara tepat sesuai yang dibutuhkan oleh siswa. Fungsi dari tes diagnostik adalah untuk mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami siswa, dan merencanakan tindak lanjut berupa upaya pemecahan kesulitan Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah 2007: 2. Tes diagnostik seharusnya dikembangkan dengan format yang sesuai agar dapat menjadi format diagnosis. Format tes yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi secara lengkap diantaranya adalah dengan bentuk pilihan ganda. 15 Tes diagnostik ini diharapkan nantinya akan membantu guru dalam memberikan informasi mengenai kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran. Selain itu, tes ini juga dapat mengidentifikasi penyebab kegagalan yang dialami oleh siswa. Sehingga dari hal tersebut diharapkan siswa dapat menerima perlakuan yang sesuai dengan kesulitan yang dialaminya agar dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan.

2.4 Tes Diagnostik Dengan Pendekatan Miskonsepsi