Pengertian dan Ruang Lingkup Geografi

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka yang dibahas dalam penelitian ini meliputi pengertian dan ruang lingkup geografi, kajian geografi pertanian, kelompok tani, kelas belajar, kondisi sosial dan ekonomi petani, aspek-aspek yang dibutuhkan petani dalam usaha tani serta peranan kelas belajar. Pustaka-pustaka tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

2.1. Pengertian dan Ruang Lingkup Geografi

Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti tulisan. Secara harfiah, geografi berarti tulisan tentang bumi, akan tetapi yang dipelajari dalam geografi tidak hanya berfokus pada berbagai hal yang ada di permukaan bumi, tetapi juga benda-benda di ruang angkasa. Geografi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari atau mengkaji segala fenomena yang ada di permukaan bumi, seperti penduduk, fauna, flora, batuan, air, dan interaksi antara fenomena-fenomena tersebut Wardiyatmoko, 2013:6. Beberapa definisi geografi menurut para ahli geograf adalah sebagai berikut geography has sometimes been called the mother of sciences, since many fields of learning that sterted with observations of specific processes wherever they might be located. Pernyataan ini berarti bahwa geografi dapat dianggap sebagai induk ilmu pengetahuan karena banyak bidang ilmu pengetahuan yang diawali dengan pengamatan permukaan bumi yang kemudian berkembang 10 menjadi penelitian proses-proses spesifik pada tempat terjadinya Preston E. James dalam Wardiyatmoko,2013:6. Tokoh lain menyatakan geography is concerned to provide accurate, orderly, and rational description and interpretation of the variable character of the Earth surface. Arti dari pernyataan ini adalah geografi berkepentingan menyajikan deskripsi yang akurat, teratur, dan rasional serta interpretasi berbagai karakter permukaan bumi Richard Hartshorne dalam Wardiyatmoko, 2013:6. Salah satu tokoh geografi di Indonesia menyatakan bahwa geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal dan regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan Bintarto dalam Saleh, 2014:1 Suatu definisi yang lain yaitu geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan Seminar dan Lokakarya 1988 dalam Saleh, 2014:2. Definisi tersebut telah disepakati oleh para ahli geografi di Indonesia sebagai definisi geografi. Definisi ini mengisyaratkan bahwa geografi memusatkan perhatiannya pada gejala atau fenomena di muka bumi baik pada lithosfer, hidrosfer, atmosfer, maupun biosfer dalam sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan, tetapi senantiasa dalam keterkaitan keruangan Wahana Komunitas geografi, 2011:1. 11 Ruang lingkup studi geografi sangat luas karena mencakup segala sesuatu yang ada di permukaan bumi, oleh karena itu tidak mungkin dapat dikuasai hanya dalam satu bidang ilmu saja. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai bidang disiplin ilmu yang merupakan cabang-cabang dari geografi. Secara garis besar seluruh objek kajian geografi dapat dibedakan atas dua aspek utama yaitu aspek fisik dan aspek sosial. Aspek fisik dalam hal ini meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis dan sebagainya, sedangkan aspek sosial meliputi aspek antropologis, politis, ekonomis dan sebagainya Wardiyatmoko, 2013:7. Geografi merupakan bidang ilmu yang memadukan berbagai disiplin ilmu sehingga menjadi suatu kajian yang bersifat menyeluruh. Kajian geografi meliputi dua cabang utama yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Geografi fisik merupakan cabang geografi yang mempelajari gejala fisik dari permukaan bumi yang meliputi lapisan atmosfer, batuan atau lithosfer, tanah atau pedosfer, perairan atau hidrosfer, flora dan fauna atau biosfer. Geografi manusia merupakan cabang geografi yang bidang studinya aspek keruangan gejala di permukaan bumi dengan mengembil manusia sebagai obyek pokoknya Nursid, 1988:52.

2.2. Kajian Geografi Pertanian