Kelompok Tani KAJIAN PUSTAKA

14

2.3. Kelompok Tani

Kelompok tani menurut Mardikanto 1993 dalam Sihombing 2010:15 diartikan sebagai kumpulan orang-orang atau petani yang terdiri atas petani dewasa priawanita maupun petani taruna pemudapemudi yang terikat secara non formal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar kesamaan kepentingan dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani. Jadi kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal di pedesaan yang ditumbuhkembangkan dari, oleh dan untuk petani supaya mencapai tujuan dan kepentingan bersama. Kelompok tani memiliki ciri-ciri yaitu saling mengenal di antara sesama anggota, mempunyai pandangan dan kepentingan serta tujuan yang sama dalam berusaha tani, memiliki kesamaan dalam tradisi, hamparan usaha, jenis usaha, status ekonomi dan sosial, budayakultur, adat istiadat, bahasa serta ekologi Permentan No.82, 2013:6. Unsur pengikat kelompok tani yaitu adanya kawasan usahatani yang menjadi tanggungjawab bersama di antara para anggotanya, adanya kader tani yang berdedikasi tinggi untuk menggerakkan para petani dengan kepemimpinan yang diterima oleh sesama petani lainnya, adanya kegiatan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh sebagian besar anggotanya, adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat untuk menunjang program yang telah ditetapkan, adanya pembagian tugas dan tanggungjawab sesama anggota berdasarkan kesepakatan bersama Permentan No.82, 2013:6 . Penumbuhan kelompok tani dapat dimulai dari kelompok-kelompok atau organisasi sosial yang ada di masyarakat misalnya kelompok pengajian, 15 kelompok arisan, kelompok remaja desa, kelompok adat dan lain-lain dengan jumlah anggota berkisar antara 20 sampai 25 orang atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat yang selanjutnya melalui kegiatan penyuluhan pertanian diarahkan untuk menumbuhkan poktan, yang terikat oleh kepentingan dan tujuan bersama dalam meningkatkan produksi dan produktivitas serta pendapatan dari usahataninya BPTP Kalimantan Selatan, 2012:6. Kegiatan-kegiatan kelompok tani yang dikelola oleh kelompok tani tergantung kepada kesepakatan anggota kelompok tani, dapat berdasarkan jenis usaha pertanian, unsur-unsur subsistem agribisnis pengadaan sarana produksi pertanian, pemasaran hasil pertanian, pengolahan hasil pertanian dan lain-lain. Kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan dalam penumbuhan kelompok tani yaitu kesamaan kepentingan antar petani, sumberdaya alam, sosial ekonomi, keakraban, saling mempercayai, dan keserasian hubungan antar petani BPTP Kalimantan Selatan, 2012:6. Prinsip-prinsip penumbuhan kelompok tani didasarkan kepada kebebasan yang artinya menghargai individupetani untuk berkelompok sesuai keinginan dan kepentingannya. Setiap individu memiliki kebebasan untuk menentukan serta memilih kelompok tani yang mereka kehendaki sesuai dengan kepentingannya. Setiap individu dapat menjadi anggota satu atau lebih dari kelompok tani. Prinsip selanjutnya yaitu keterbukaan yang artinya penyelenggaraan penyuluhan dilakukan secara terbuka antara pelaku utama dan pelaku usaha BPTP Kalimantan Selatan, 2012:7. 16 Proses penumbuhan atau pembentukan kelompok tani diawali dengan para petani yang memiliki tujuan serta keinginan yang sama untuk dapat melakukan usaha tani yang lebih baik kemudian para petani membentuk kelompok yang di beri nama sesuai dengan kesepakatan bersama atau musyawarah mufakat, kemudian dituangkan dalam surat pernyataan yang diketahui oleh petugas Penyuluh Pertanian Lapangan PPL setempat. Pemilihan pengurus kelompok tani dilakukan secara musyawarah dan mufakat oleh seluruh anggota. Perangkat kepengurusan kelompok tani sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan seksi-seksi sesuai kebutuhan, yang dituangkan dalam berita acara yang disahkan oleh kepala desa atau lurah dan diketahui oleh petugas Penyuluh Pertanian Lapangan PPL Permentan No.82, 2013:9. Perkembangan kelompok tani menjadi kelembagaan petani yang kuat dan mandiri memerlukan syarat sebagai berikut: melaksanakan pertemuanrapat anggota, rapat pengurus kelompok tani yang diselenggarakan berkala dan berkesinambungan, menyusun rencana kerja kelompok dalam bentuk Rencana Definitif Kelompok RDK dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok RDKK, memiliki aturannorma yang disepakati dan ditaati bersama, memiliki pengadministrasian organisasi yang rapih, memfasilitasi usaha tani secara komersial, sebagai sumber pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha tani pada umumnya dan anggota kelompok tani khususnya, melakukan penilaian klasifikasi kemampuan kelompok tani yang terdiri dari Kelas Pemula, Kelas Lanjut, Kelas Madya, dan Kelas Utama BPTP Kalimantan Selatan, 2012:8. 17

2.4. Kelas Belajar