Kondisi Sosial dan Ekonomi Petani

21 kelas belajar dibedakan menjadi dua yaitu kendala yang diakibatkan oleh faktor internal dan kendala yang diakibatkan oleh faktor eksternal. Kendala yang diakibatkan oleh faktor internal yaitu kendala-kendala yang disebabkan oleh permasalahan diri sendiri atau permasalahan dari kelompok tani, sedangkan kendala yang diakibatkan oleh faktor eksternal yaitu kendala yang disebabkan oleh permasalahan yang timbul dari luar kelompok tani Setiana, 2005: 35. Tahap yang terakhir yaitu evaluasi pelaksanaan kelas belajar, yang berfungsi untuk mengetahui keberhasilan belajar mengajar di kelompok tani. Evaluasi ini dilakukan dengan mengamati beberapa anggota kelompoktani yang menerapkan dan berhasil. Dilakukan pencatatan penyebab keberhasilan dan penyebab ketidakberhasilan, serta penyebab anggota kelompoktani yang tidak menerapkan hasil belajar mengajar. Catatan yang diperoleh digunakan sebagai dasar merencanakan kegiatan kelas belajar berikutnya Pusat Penyuluhan Pertanian, 2012:7.

2.5. Kondisi Sosial dan Ekonomi Petani

Kondisi dalam arti umum diartikan sebagai pernyataan, keadaan atau sesuatu kenyataan yang dapat dilihat atau dirasakan dan diukur oleh indera manusia Poerwadarminta, 2002:519. Sosial artinya adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat Soekanto, 2007:76, sedangkan arti kata ekonomi adalah ilmu mengenai azas-azas produksi, distribusi dan pemakaian barang- barang serta kekayaan seperti hal keuangan, perindustrian dan perdagangan. Dapat dikatakan bahwa ekonomi berhubungan dengan proses pemenuhan kebutuhan hidup manusia sehari-hari Rosandi, 2007:14. 22 Berdasarkan pengertian diatas kondisi sosial petani adalah kondisi atau keadaan dari soeorang petani yang berkaitan langsung dengan kehidupan bermasyarakat. Kondisi sosial petani dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu pengetahuan dan ketrampilan petani tentang pertanian, sedangkan kondisi ekonomi petani adalah kondisi atau keadaan dari seorang petani yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi petani, yang dalam penelitian ini kondisi ekonomi petani dibagi menjadi dua yaitu produksi dan pendapatan petani. Kondisi sosial petani yang berupa pengetahuan dan ketrampilan terhadap pertanian serta kondisi ekonomi petani yang berupa produksi dan pendapatan petani akan dijelaskan sebagai berikut. Pengetahuan pertanian merupakan kemampuan kognitif seorang petani dalam bidang pertanian yang di peroleh baik dari pendidikan formal ataupun pendidikan non formal. Kemampuan kognitif yang dimaksud adalah kemampuan pemahaman dan penerapan. Pengetahuan pertanian terbagi menjadi beberapa bagian yaitu pengetahuan jenis basis ekologi pertanian yang berupa ekologi sawah basah dan sawah kering, teknik produksi pertanian yang meliputi: mengatur pengairan, penggunaan bibit, pemupukan, pencegahan serta pemberantasan hama dan penyakit, pengolahan tanah dan cara-cara bercocok tanam Atmadja, 1981:26 Pengetahuan lainnya yaitu pengetahuan peralatan pertanian meliputi: alat pengolah tanah, alat pemberantasan hama dan penyakit, peralatan panen dan pengolahan hasil, pengetahuan teknologi hasil pertanian meliputi: teknik atau cara panen, cara penjemuran hasil, cara penyimpanan hasil, cara pengolahan hasil, cara pengawetan hasil dan pengetahuan pemasaran hasil pertanian Atmadja, 1981:27. 23 Pengetahuan pertanian dapat diukur dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan pertanian. Pertanyaan tersebut harus singkat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh petani Azhar,2013:4. Pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan petani ditunjukkan oleh kata kerja antara lain menyebutkan, mendefinisikan, mengidentifikasi, menjelaskan, memberikan contoh. Cara menganalisis pengetahuan pertanian yaitu dengan cara menganalisis hasil jawaban dari petani, contoh dengan pertanyaan menyebutkan jenis alat pengolah tanah, semakin banyak petani mampu menyebutkan jenis alat pengolah tanah maka pengetahuannya terhadap pertanian semakin tinggi. Begitu juga dengan pertanyaan memberikan contoh, semakin banyak petani memberikan contoh dan contoh-contoh tersebut benar atau sesuai dengan materi yang dipelajri maka pengetahuan petani tinggi Azhar, 2013:4. Ketrampilan pertanian adalah kemampuan psikomotorik seorang petani dalam bidang pertanian yang di peroleh baik dari pendidikan formal, pendidikan nonformal maupun diperoleh secara autodidak. Kemampuan psikomotorik yang dimaksud adalah kemampuan mengolah, menjalankan, dan mempraktekkan secara langsung pemahaman-pemahaman yang telah diperoleh. Ketrampilan pertanian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu ketrampilan menggunakan berbagai alat pertanian meliputi: alat penggarapan tanah, alat pemberantas hama dan penyakit, peralatan panen, peralatan pengolahan dan pengawetan hasil pertanian Atmadja, 1981:27. Ketrampilan lainnya yaitu ketrampilan melaksanakan panca usahatani meliputi: kegiatan pengelolaan pengairan, memilih, memelihara dan 24 menggunakan bibit, membuat kompos dan menggunakan pupuk, melakukan pencegahan dan pemberantasan hama serta penyakit, menggarapmengolah tanah, ketrampilan melaksanakan kegiatan usahatani meliputi: melaksanakan kegiatan usaha tani di sawah, melaksanakan kegiatan usahatani di tanah darat, dan melaksanakan kegiatan usahatani di pekarangan, ketrampilan melaksanakan pemungutan panen dan pengelolaan hasil pertanian serta ketrampilan mengolahmengawetkan hasil pertanian Atmadja, 1981:27. Ketrampilan pertanian dapat diukur dengan menggunakan tes kegiatan, tes ini merupakan alat ukur yang paling baik untuk mengukur ketrampilan petani dimana petani melakukanmempraktekkan secara langsung ketrampilan yang mereka didapat, kemudian dinilai berdasarkan indikator ketrampilan yaitu: kekuatan, kecepatan, ketepatan, keseimbangan, dan kecermatan. Cara menganalisis hasil pengukurannya yaitu dengan cara mengolah hasil praktek petani, semakin kuat, semakin cepat, semakin tepat, semakin seimbang, dan semakin cermat maka petani tersebut memiliki ketrampilan yang tinggi Azhar, 2013:5. Cara lain untuk mengukur ketrampilan petani yaitu dengan cara menggunakan instrumen berupa matriks yang menyatakan perincian aspek yang akan diukur, dan di beri skor untuk dapat dianalisis hasilnya Arikunto, 2007:182. Produksi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menciptakan atau menambah nilaiguna atau manfaat baru. Guna atau manfaat mengandung pengertian kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi meliputi semua aktivitas menciptakan barang dan jasa Herlambang, 25 2001:30. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka produksi petani adalah kemampuan petani dalam menghasilkan barang yang dalam hal ini adalah hasil panen atau hasil usahataninya. Produksi petani dibagi menjadi dua yaitu produksi dalam satu kali tanam, dan produksi dalam satu tahun. Produksi dalam satu kali tanam adalah produksi hasil pertanian yang diperoleh pada satu kali tanam, sedangkan produksi dalam satu tahun adalah produksi yang dihasilkan petani selama beberapa kali panen namun dalam satu tahun Gustiyana, 2004:110. Pendapatan petani adalah selisih antara pendapatan kotor output dan biaya produksi input yang dihitung dalam per bulan, per tahun, per musim tanam. Pendapatan petani dibagi menjadi dua yaitu pendapatan kotor dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor, yaitu seluruh pendapatan yang diperoleh petani dalam usahatani selama satu tahun yang dapat diperhitungkan dari hasil penjualan hasil produksi yang dinilai dalam rupiah berdasarkan harga per satuan berat pada saat pemungutan hasil, sedangkan pendapatan bersih yaitu seluruh pendapatan yang diperoleh petani dalam satu tahun dikurangi dengan biaya produksi selama proses produksi Gustiyana, 2004:116. Pendapatan kotor petani diperoleh dari mengalikan antara produksi yang diperoleh dengan harga jual atau menggunakan rumus TR = Y. Py dimana, TR merupakan total penerimaan, Y merupakan produksi yang diperoleh, dan Py merupakan nilai harga. Pendapatan bersih diperoleh petani dari selisih antara pendapatan kotor dengan biaya produksi atau menggunakan rumus Pd = TR – TC dimana, Pd merupakan pendapatan bersih, TR merupakan pendapatan kotor, dan TC merupakan total biaya produksi Suratiyah, 2009:61. 26

2.6. Aspek-Aspek Yang Dibutuhkan Petani Dalam Usaha Tani