39
Berikut adalah proporsi dan sebaran sampel pada masing-masing kelompok tani.
Tabel 3.1. Jumlah Sampel Penelitian No
Kelompok Tani Desa
Anggota
PPL Jumlah Sampel
1 Sido Dadi
Krandegan 290
1 14
2 Sido Subur
112 6
3 Ngudi Mulyo
Tambak Mulyo
257 13
4 Margo Mulyo
339 17
Jumlah 998
1 50
Sumber: Setbakorluh, 2014:94
3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu Pelaksanaan kelas belajar dan kondisi sosial dan ekonomi petani. Variabel-variabel tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut. 3.5.1 Pelaksanaan Kelas Belajar
Variabel ini merupakan variabel yang tentang bagaimana pelaksanaan kelas belajar yang ada pada masing-masing kelompok tani. Variabel ini memiliki
sub-variabel sebagai berikut. 3.5.1.1 Perencanaan Kelas Belajar
Perencanaan kelas belajar dibuat atas kesepakatan bersama anggota dan pengurus kelompok tani. Kelas belajar diharapkan dapat terlaksana dengan baik
apabila semua hal berkaitan dengan pelaksanaan kelas belajar sudah direncanakan. Ada tiga hal yang perlu direncanakan yaitu sebagai berikut.
3.5.1.1.1 Materi Belajar Materi yang direncanakan harus disusun berdasarkan kebutuhan petani
yang berkaitan dengan masalah-masalah peranian. Indikator perencanaan materi
40
yang baik yaitu disusun atas dasar kebutuhan petani kemudian dikonsultasikan dengan fasilitator, perencanaan materi cukup baik apabila petani tidak menyusun
materi melainkan fasilitator yang merencanakan, perencanaan materi tidak baik apabila petani dan fasilitator tidak melakukan perencanaan.
3.5.1.1.2 Tempat Pelaksanaan Tempat yang dimaksud dalam variabel ini adalah tempat atau lokasi yang
digunakan oleh anggota kelompok tani dan fasilitator untuk dilaksanakan kegiatan kelas belajar. Indikator perencanaan tempat yang baik yaitu direncanakan dan
disesuaikan dengan materi yang sudah disusun, perencanaan tempat yang cukup baik yaitu tempat direncanakan namun tidak disesuaikan dengan materi yang
sudah disusun, perencanaan tempat yang tidak baik yaitu tempat tidak direncanakan.
3.5.1.1.3 Frekuensi Pelaksanaan Frekuensi atau intensitas merupakan perencanaan waktu pelaksanaan kelas
belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan petani. Indikator perencanaan frekuensi yang baik yaitu kelas belajar dilaksanakan dua kali dalam
satu bulanselapan, perencanaan yang cukup baik yaitu kelas belajar dilaksanakan satu kali dalam satu bulanselapan, perencanaan yang tidak baik yaitu kelas
belajar dilaksanakan satu kali lebih dari satu bulanselapan. 3.5.1.2 Pelaksanaan Kelas Belajar
Pelaksanaan kelas belajar dilakukan berdasarkan rencana belajar yang telah disusun dan telah disepakati. Ada beberapa hal yang harus ada pada saat
pelaksanaan kelas belajar, hal tersebut yaitu sebagai berikut.
41
3.5.1.2.1 Peserta Kelas Belajar Peserta yang dimaksud dalam variabel ini adalah anggota kelompok tani
yang menghadiri kegiatan kelas belajar, dan telah melakukan presensi. Indikator dalam jumlah peserta yaitu tinggi apabila kelas belajar dihadiri lebih dari 75
dari total anggota, sedang apabila kelas belajar dihadiri antara 50 sampai dengan 75 dari total anggota, rendah apabila kelas belajar dihadiri kurang dari 50 dari
total anggota. 3.5.1.2.2 Fasilitator Kelas Belajar
Fasilitator dalam kelas belajar adalah Penyuluh Pertanian Lapangan PPL yang hadir pada saat kelas belajar. Indikator fasilitator yang baik yaitu hadir dan
menyampaikan materi sesuai dengan perencanaan materi belajar yang sudah disusun, fasilitator yang cukup baik yaitu hadir namun tidak menyampaikan
materi sesuai dengan yang sudah direncanakan, fasilitator yang tidak baik yaitu tidak hadir pada saat kelas belajar.
3.5.1.2.3 Materi Kelas belajar
Materi kelas belajar adalah materi yang sesuai dengan kajian geoagrafi pertanian meliputi materi mengenai kawasan pertanian, komoditas pertanian, sistem
pertanian, sistem produksi pertanian, klasifikasi penggunaan lahan untuk pertanian, faktor fisik dan non fisik dalam pertanian, dampak pertanian, karakteristik dan
klasifikasi usaha tani, dan strategi pengembangan pertanian. Indikator materi yang baik yaitu semua materi ada dalam pelaksanaan kelas belajar, materi yang cukup baik
yaitu terdapat empat sampai dengan delapan materi dalam pelaksanaan kelas belajar, materi yang tidak baik hanya terdapat satu sampai dengan tiga materi dalam
pelaksanaan kelas belajar.
42
3.5.1.2.4 Metode Kelas belajar Metode merupakan cara yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian
Lapangan PPL untuk dapat menyampaikan materi kepada peserta kelas belajar. Indikator metode kelas belajar yang baik yaitu ada menggunakan metode, petani
mampu dengan jelas memahami materi yang disampaiakan, metode yang cukup baik yaitu menggunakan metode, namun petani tidak mampu memahami materi
yang disampaiakan, metode yang tidak baik yaitu tidak menggunakan metode. 3.5.1.2.5 Media Kelas belajar
Alat bantu yang digunakan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan PPL untuk menyampaikan materi kepada peserta kelas belajar. Indikator media yang
baik yaitu ada media dan pesan atau informasi yang disampaiakan diterima oleh petani, media yang cukup baik yaitu ada media, namun pesan atau informasi yang
disampikan tidak dapat diterima oleh petani, media yang tidak baik yaitu tidak menggunakan media.
3.5.1.2.6 Pendekatan Kelas Belajar Pendekatan adalah cara yang digunakan oleh Penyuluh Pertanian
Lapangan PPL untuk menjadi lebih dekat kepada peserta kelas belajar. Indikator pendekatan yang baik yaitu menggunakan pendekatan, petani dimudahkan apabila
ingin bertanya lebih lanjut seputar materi yang belum dipahami, pendekatan yang cukup baik yaitu menggunakan pendekatan, namun petani tidak dimudahkan
untuk bertanya seputar materi yang belum dipahami, pendekatan yang tidak baik yaitu tidak menggunakan pendekatan.
43
3.5.1.2.7 Kendala Kelas Belajar Kendala dalam kelas belajar dibagi menjadi dua yaitu kendala yang
disebabkan faktor internal dan kendala yang disebabkan oleh faktor eksternal. Indikator kendala pada pelaksanaan kelas belajar yang baik yaitu tidak ada
kendala pada saat kelas belajar, kendala yang cukup baik yaitu ada kendala namun bisa diatasi, kendala yang tidak baik yaitu ada kendala dan tidak bisa teratasi.
3.5.1.3 Evaluasi Kelas belajar Evaluasi pelaksanaan kelas belajar bertujuan untuk mengetahui
keberhasilan belajar mengajar di kelompok tani. Indikator evaluasi yang baik yaitu dilakukan evaluasi dan ditindak lanjuti, evaluasi yang cukup baik yaitu
dilakukan evaluasi namun tidak ditindak lanjuti, evaluasi yang tidak baik yaitu tidak dilakukan evaluasi.
3.5.2 Kondisi Sosial dan Ekonomi Petani Variabel ini merupakan variabel yang menjelaskan tentang kondisi sosial
dan ekonomi petani setelah mengikuti kelas belajar. Variabel ini memiliki sub- variabel sebagai berikut.
3.5.2.1 Pengetahuan Petani Pengetahuan tersebut meliputi pengetahuan teknik produksi pertanian,
pengetahuan peralatan pertanian, pengetahuan teknologi hasil pertanian, dan pengetahuan pemasaran hasil pertanian. Indikator pengetahuan dikatakan
bertambah apabila setelah mengikuti kelas belajar petani mampu mengetahui dan memahami semua yang telah disampaikan, tidak bertambah apabila petani tidak
mampu mengetahui dan memahami materi yang telah disampaikan.
44
3.5.2.2 Ketrampilan Petani Ketrampilan tersebut meliputi ketrampilan menggunakan alat pertanian,
ketrampilan melakukan panca usahatani, ketrampilan melaksanakan kegiatan usahatani, ketrampilan pemungutan panen dan pengelolaan hasil pertanian serta
ketrampilan mengolahmengawetkan hasil pertanian. Indikator ketrampilan dikatakan bertambah apabila petani mampu mempraktekkannya sendiri dan
hasilnya sama seperti yang telah disampaikan, tidak bertambah apabila petani tidak dapat mempraktekkan sendiri apa yang telah di sampaikan.
3.5.2.3 Produksi Petani Produksi tersebut meliputi produksi petani dalam satu kali tanam dan
produksi petani dalam satu tahun. Indikator produksi dikatakan meningkat apabila setelah mengikuti kelas belajar produksi petani mengalami peningkatan, tidak
meningkat apabila setelah mengikuti kelas belajar produksi petani sama dengan sebelum mengikuti kelas belajar.
3.5.2.4 Pendapatan Petani Pendapatan tersebut meliputi pendapatan bersih dan pendapatan kotor.
Indikator pendapatan dikatakan meningkat apabila setelah mengikuti kelas belajar mengalami peningkatan, tidak meningkat apabila setelah mengikuti kelas belajar
pendapatan petani sama dengan sebelum mengikuti kelas belajar.
3.6. Metode Pengumpulan Data