Kajian Geografi Pertanian KAJIAN PUSTAKA

11 Ruang lingkup studi geografi sangat luas karena mencakup segala sesuatu yang ada di permukaan bumi, oleh karena itu tidak mungkin dapat dikuasai hanya dalam satu bidang ilmu saja. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai bidang disiplin ilmu yang merupakan cabang-cabang dari geografi. Secara garis besar seluruh objek kajian geografi dapat dibedakan atas dua aspek utama yaitu aspek fisik dan aspek sosial. Aspek fisik dalam hal ini meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis dan sebagainya, sedangkan aspek sosial meliputi aspek antropologis, politis, ekonomis dan sebagainya Wardiyatmoko, 2013:7. Geografi merupakan bidang ilmu yang memadukan berbagai disiplin ilmu sehingga menjadi suatu kajian yang bersifat menyeluruh. Kajian geografi meliputi dua cabang utama yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Geografi fisik merupakan cabang geografi yang mempelajari gejala fisik dari permukaan bumi yang meliputi lapisan atmosfer, batuan atau lithosfer, tanah atau pedosfer, perairan atau hidrosfer, flora dan fauna atau biosfer. Geografi manusia merupakan cabang geografi yang bidang studinya aspek keruangan gejala di permukaan bumi dengan mengembil manusia sebagai obyek pokoknya Nursid, 1988:52.

2.2. Kajian Geografi Pertanian

Pengertian geografi pertanian menurut Singh dan Dhilon 1984 yaitu deskripsi tentang seni mengolah tanah dalam skala luas dengan memperhatikan kondisi lingkungan alam dan manusia. Ibery 1985 mengungkapkan bahwa geografi pertanian merupakan usaha untuk menjelaskan mengenai variasi aktivitas pertanian secara spasial pada suatu wilayah di permukaan bumi Saleh, 2014:3. Pengertian lain mengenai geografi pertanian yaitu ilmu yang mengkaji terpolanya 12 fenomena geosfer di dalam ruang pada saat tertentu. Pola tersebut terbentuk berdasarkan struktur spasial dan proses spasial, sedangkan ruang adalah luasan atau daerah di permukaan bumi April, 2010:36. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka geografi pertanian merupakan ilmu yang mempelajari atau mengkaji kegiatan pertanian di berbagai belahan bumi sebagai hasil dari interaksi antara manusia dengan lingkungan Saleh, 2014:3. Geografi pertanian merupakan cabang dari geografi ekonomi dimana bidang pertanian yang dikaji dalam geografi pertanian merupakan struktur keruangan aktivitas ekonomi Mucien, 2011:2. Geografi ekonomi sendiri merupakan cabang ilmu dari geografi manusia dimana kajian geografi ekonomi berupa aktivitas ekonomi manusia yang dalam hal ini berhubungan dengan eksplorasi sumber daya alam dari bumi oleh manusia, produksi dari komoditi, kemudian usaha transportasi, distribusi dan konsumsi Wahana Komunitas Geografi, 2011:1. Geografi pertanian tidak hanya melakukan kegiatan atau aktivitas ekonomi saja, namun terdapat juga aktivitas sosial didalamnya. Aktivitas sosial yang ada dalam geografi pertanian yaitu interaksi antara manusia dengan manusia, seperti keberadaan lembaga sosial kelompok tani yang merupakan suatu kumpulan masyarakat yang membentuk kelompok atas dasar tradisi dan kepentingan yang sama. Jadi geografi pertanian merupakan gabungan dari kegiatan ekonomi, sosial dan alam yang saling berkesinambungan Saleh, 2014:5. 13 Kajian geografi pertanian juga dapat dilihat dari sudut pandang pendekatan ekologis atau kelingkungan yang menekankan antara manusia sebagai makhluk berbudaya beserta aktivitasnya dengan lingkungan tempat keberadaannya yang berupa interaksi aktivitas manusia dengan lingkungannya. Hal ini disebabkan karena manusia dianggap sebagai variabel bebas atau variabel yang dapat mempengaruhi keberadaan lingkungan, sehingga apabila manusia tesebut berada pada kawasan lahan pertanian maka akan memberi pengaruh yang besar terhadap keberadaan lahan pertanian tersebut Nugroho, 2015:5. Perkembangan kegiatan pertanian yang dilakukan dalam geografi pertanian yaitu pertama lahan pertanian, geografi pertanian membahas bagaimana lahan pertanian agar tetap produktif dan tersedia. Kedua yaitu produksi tanaman, geografi pertanian mencakup dari mulai benih tanaman disebar sampai menjadi hasil yang siap dijual. Ketiga yaitu konservasi sumber daya alam, dalam penerapan geografi pertanian mencakup dalam menunjang proses konservasi sumber daya alam, menjaga kelestarian sumber plasmanutfah yang penting dan berguna bagi manusia. Keempat yaitu penggunaan teknologi pertanian, dalam geografi pertanian penggunaan teknologi pertanian sangatlah penting. Peningkatan jumlah produksi dapat ditingkatkan dengan adanya kemajuan teknologi pertanian. Terakhir yaitu dampak lingkungan, kerusakan lingkungan dapat disebabkan dari eksploitasi berlebihan penggunaan lahan pertanian yang tidak seimbang. Geografi pertanian membahas kerusakan lingkungan dengan menggunakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL Saleh, 2014:4-5. 14

2.3. Kelompok Tani