40
3.6.2 Angket atau Kuesioner
Arikunto 2013: 194, berpendapat “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui”. Angket digunakan untuk
mengumpulkan data keterlibatan orangtua dalam belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Daerah Binaan III Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang. Dalam
penelitian ini peneliti membutuhkan 30 butir soal, tetapi untuk antisipasi peneliti melakukan uji coba angket dengan jumlah butir soal sebanyak 60. Uji coba angket
dilakukan pada 30 siswa uji coba. Selanjutnya angket atau kuesioner dibagikan untuk diisi oleh responden
sesuai keadaan yang sebenarnya. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Daerah Binaan III Kecamatan Petarukan Kabupaten
Pemalang berjumlah 177 siswa. Responden disuruh untuk memberi tanda checklist
√ pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini menggunakan skala likert. Instrumen penelitian berupa angket ini
harus teruji validitas dan reliabilitasnya.
3.7 Validitas Instrumen
Bagian ini terdiri dari: 1 uji validitas angket dan 2 uji reliabilitas angket.
3.7.1 Uji Validitas Angket
Anggoro, dkk 2010: 5.28 menjelaskan bahwa “validitas berasal dari
bahasa Inggris yang berarti keabsahan ”. Dalam penelitian keabsahan sering
dikaitkan dengan instrumen atau alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan valid atau mempunyai nilai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut memang dapat
41 mengukur apa yang hendak kita ukur.
Untuk mengetahui validitas angket, angket harus diujicobakan terlebih dahulu. Sebelum diujicobakan, angket yang telah
tersusun harus melalui uji validitas konstruk. Sugiyono menyatakan 2014: 172, “Untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat dari ahli
judgement experts ”. Ahli yang menguji validitas konstruk dalam penelitian ini
ialah Dra. Sri Sami Asih, M.Kes dengan melihat kesesuaian instrumen dengan kisi-kisi, tujuan, dan teori yang digunakan.
Setelah melalui validitas konstruk, angket diujicobakan. Data uji coba angket kemudian ditabulasikan untuk memperoleh skor guna menghitung hasil uji
coba. Dalam perhitungan validitas hasil uji coba peneliti menggunakan program Statistical Product and Service Solution SPSS
versi 20. Langkah-langkah dalam menghitung uji validitas melalui program SPSS menurut Priyatno 2012: 118-9
yaitu “pilih Analyze- Correlate-Bivariate. Pada kotak dialog Bivariate Correlations, semua variabel dimasukkan ke kotak Variables. Pada Correlation
Coefficients pilih Pearson dan pada Test of Significance pilih Two-tailed ”.
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya angket yang digunakan. Jenis validitas dalam penelitian ini adalah validitas konstruksi
construct validity sehingga uji validitas angket dalam penelitian ini menggunakan rumus Korelasi ProductMoment sebagai berikut:
2 2
2 2
. .
y y
N x
x N
y x
xy N
r
hitung
Keterangan: r hitung
= koefisien korelasi ∑ X
= jumlah skor item
42 ∑ Y
= jumlah skor total seluruh item N
= jumlah responden Kriteria:
Jika koefisien korelasi sama dengan 0,316 atau lebih paling kecil 0,316, maka butir instrumen dinyatakan valid. Priyatno, 2012: 120
Untuk memudahkan uji validitas maka dilakukan menggunakan program Statistical Product and Service Solutions SPSS versi 20. Sugiyono 2014: 173
menyatakan “apabila koefisien korelasi sama dengan 0,3 atau lebih paling kecil 0,3, maka butir instrumen dinyatakan valid”. Setelah melalui validitas konstruk,
angket diujicobakan kepada 30 sampel siswa uji coba di SD Negeri se-Daerah Binaan III Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang. Selanjutnya data uji coba
angket ditabulasikan untuk memperoleh skor guna menghitung hasil uji coba. Langkah-langkah dalam menghitung uji validitas melalui program SPSS menurut
Priyatno 2012: 118 yaitu “pilih Analyze – Correlate – Bivariate. Pada kotak dialog Bivariate Correlations masukkan semua variabel ke kotak Variables. Pada
Correlation Coefficients pilih Pearson dan pada Test of Significance pilih Two- tailed”. Untuk hasil uji validitas dapat dibaca pada lampiran 10.
Pada pengujian validitas item angket uji coba, diketahui n = 30 dengan maka r
tabel
pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,361. “Suatu item dikatakan valid jika nilai dari r
hitung
r
tabel
” Priyatno, 2012: 120. Oleh karena itu, nilai r
hitung
dari masing-masing item pada output Correlations dibandingkan dengan nilai r
tabel
agar diketahui item yang valid. Rekap hasil penghitungan uji validitas selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 11.
43 Berdasarkan rekap hasil perhitungan uji validitas, terdapat beberapa item
yang valid dan yang tidak. Dari 60 item pada angket pengaruh keterlibatan orang tua dalam belajar yang telah diujicobakan, terdapat 34 item pernyataan yang valid,
yaitu item nomor 1, 2, 3, 5, 6, 9, 11, 14, 16, 17, 18, 20, 23, 24, 29, 30, 31, 32, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 44, 46, 49, 51, 52, 54, 55, 56, 57, dan 60. Sementara itu,
terdapat 26 item yang tidak valid, yaitu item nomor 4, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 19, 21, 22, 25, 26, 27, 28, 33, 34, 40, 42, 43, 45, 47, 48, 50, 53, 58, dan 59. Semua item
yang valid sudah mewakili semua indikator yang terdapat dalam angket keterlibatan orang tua dalam belajar. Jumlah pernyataan yang dipakai dalam
angket penelitian hanya 30 item pernyataan.
3.7.2 Uji Reliablitas