22 bagi siswa. Tugas atau kegiatan yang dilaksanakan harus berkaitan dengan tujuan
dan materi pelajaran. Menurut Rifai dan Anni 2011: 81, “efektivitas belajar yang dilakukan
oleh peserta didik di sekolah tidak semata-mata ditentukan oleh derajat pemilikan potensi pserta didik yang bersangkutan, melainkan juga lingkungan, terutama
pendidik yang profesional”. Berdasarkan bahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
adalah suatu penilaian yang didapatkan oleh siswa setelah menerima pembelajaran selama kurun waktu tertentu. Dalam penelitian ini, prestasi belajar yang dimaksud
yakni nilai UTS khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn siswa kelas V SD Negeri se-Dabin III Kecamatan Petarukan
Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 20142015.
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Pada dasarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal faktor dari luar. Hal
ini dapat dijelaskan sebagaimana dikemukakan oleh Slameto 2010: 54-72 sebagai berikut:
1 Faktor internal, yang meliputi: 1 faktor jasmaniah yaitu, faktor kesehatan
dan cacat tubuh, 2 faktor psikologis yaitu, intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan, dan 3 faktor kelelahan yaitu,
kelelahan jasmani dan rohani bersifat psikis.
23 2
Faktor eksternal
Menurut Slameto 2010: 60, faktor eksternal yang dapat mempengaruhi belajar adalah keadaan keluarga dan lingkungan masyarakat. Hal ini dapat
dijelaskan sebagai berikut: a.
Keadaan keluarga Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat
seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan Slameto, bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Adanya rasa
aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan belajar seseorang. Rasa aman itu membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa
aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.
b. Lingkungan masyarakat
Di samping orangtua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan.
Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan
lingkungan tempat ia berada.
2.1.6 Pengaruh Keterlibatan Orangtua dalam Belajar
Orangtua berperan dalam menentukan hari depan anaknya. Secara fisik, agar anak-anaknya bertumbuh sehat dan berpostur tubuh yang lebih baik, anak-
anak harus diberi makan yang bergizi dan seimbang. Secara mental, agar anak- anak dapat tumbuh sehat, cerdas, dan cemerlang, selain kelengkapan gizi perlu
24 juga diberi motivasi belajar disertai sarana dan prasarana yang memadai. Secara
sosial, agar anak-anak dapat mengembangkan jiwa sosial dan budi pekerti yang baik mereka harus diberi peluang untuk bergaul mengaktualisasikan diri dan
memupuk kepercayaan diri seluas-luasnya. Di dalam lingkungan keluarga, orangtualah yang berperan menjadi
pendidik yang pertama dan utama bagi anaknya untuk mengembangkan potensinya. Orangtua menjadi pendidik yang pertama, karena orangtua yang
pertama kali mendidik anaknya sejak ia dilahirkan. Dikatakan sebagai pendidik utama, karena pendidikan yang diberikan orangtuanya bersifat mendasar dan
sangat menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pendidikan merupakan proses yang berlangsung selama manusia hidup
dan berkembang. Di dalam pendidikan, akan berlangsung proses belajar yang akan mempengaruhi sifat dan wawasan manusia. Semakin banyak seseorang
belajar, semakin bertambah pula wawasan, pengetahuan, serta pengalamannya. Untuk itu, keterlibatan orangtua dalam belajar sangat diperlukan agar anak dapat
belajar dengan baik dan memperoleh hasil yang optimal. Tingkat keterlibatan orangtua dalam belajar anaknya akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang
diperoleh anaknya. Keterlibatan orangtua dalam belajar dapat dilakukan dengan beberapa cara
bergantung pada keadaan orangtuanya. Ada beberapa cara orangtua agar tetap terlibat pada belajar anak, antara lain dapat dilihat dari pemberian dukungan
terhadap anak, pemberian tambahan bimbingan belajar, pemberian perhatian terhadap tugas sekolah dan jadwal harian, serta ditunjukkan pada keterlibatan
25 orangtua dalam kegiatan sekolah. Apabila cara tersebut dapat dilakukan oleh
orangtua bisa dipastikan orangtua terlibat dalam proses belajar anak. Dengan adanya orangtua yang selalu terlibat dalam proses belajar anak maka hal tersebut
akan menjadikan prestasi anak meningkat.
2.2 Kajian Empiris