Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan dibahas tentang hal-hal yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian. Bagian ini terdiri dari: 1 latar belakang masalah; 2 identifikasi masalah; 3 pembatasan masalah dan paradigma penelitian; 4 rumusan masalah; 5 tujuan penelitian; dan 6 manfaat penelitian. Uraiannya sebagai berikut:

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan bidang pendidikan dari waktu ke waktu selalu mendapat perhatian yang besar dari pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari sistem pelaksanaan pendidikan yang tidak hanya menekankan pada segi kuantitas, tetapi juga pada segi kualitas. Usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan selalu diusahakan melalui peningkatan sarana dan prasarana, sistem pengajaran, dan materi yang diajarkan. Di samping itu, profesionalisme tenaga pendidik dan peningkatan mutu siswa diharapkan dapat menjadi sarana peningkatan mutu pendidikan melalui pengajaran. Sejalan dengan hal tersebut dikembangkan pula iklim pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta sikap dan perilaku siswa yang disiplin dan kreatif. Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, 2 akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. “ Agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, diperlukan tenaga pendidik yang profesional. Tugas pendidik sebagai tenaga profesional adalah untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap dan kreatif. Melalui tenaga pendidik yang professional, diharapkan proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Proses pembelajaran merupakan serangkaian perbuatan pendidik terhadap anak-anak yang didasarkan pada hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif guna mencapai tujuan tertentu. Syarat utama berlangsungnya proses pembelajaran adalah hubungan timbal balik antara guru sebagai pengajar dan siswa yang diajar. Fokus dari proses pembelajaran adalah menjadikan seseorang untuk belajar, berarti di sini ada dua belah pihak yang terlibat dalam proses tersebut, yaitu pihak yang belajar dan pihak yang menjadikan proses belajar itu terjadi. Proses pembelajaran hendaknya dapat terjadi secara efektif. Efektivitas pembelajaran dapat terwujud melalui berbagai aktivitas yang kompleks. Mulai dari kegiatan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran, ketepatan teknik dan metode pembelajaran yang dipilih guru dalam menyampaikan materi tertentu, penggunaan alat bantu atau media pembelajaran yang memadai, pengaktifan anak dalam belajar, pemberian motivasi dan bimbingan yang cukup dari guru dan berbagai faktor pendukung lainnya. Dengan demikian, banyak 3 faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran di sekolah. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar pada siswa di sekolah adalah peranan dan dukungan serta keterlibatan dari orang tua terhadap belajar anaknya. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak yang berkaitan dengan orang tua yakni keterlibatan orang tua dalam pendidikan anaknya. Orang tua memegang tugas penting terhadap perkembangan fisik dan mental anaknya. Tugas orang tua yang paling penting terletak pada tugas edukasi mendidik. Tugas ini terlihat dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tua kepada anaknya. Melihat betapa pentingnya aktivitas siswa dalam menopang keberhasilan kegiatan belajar, orang tua dan guru memegang peranan yang sangat penting. Seorang guru dituntut untuk memiliki kompetensi yang tinggi dan senantiasa melakukan berbagai upaya ke arah timbulnya aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat menjamin aktivitas belajar siswa dalam belajar atau dapat pula dikembangkan melalui upaya menciptakan suatu kebutuhan bagi diri siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru yang bersangkutan. Dalam lingkungan keluarga, yang berperan menjadi pendidik adalah orang tua ayah dan ibu. Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama dalam membantu mengembangkan potensi anak-anaknya. Orang tua dikatakan sebagai pendidik pertama, karena orang tualah yang pertama kali mendidik anaknya sejak dilahirkan. Dikatakan sebagai pendidik utama, karena pendidikan yang diberikan 4 orang tua merupakan dasar dan sangat menentukan perkembangan anak selanjutnya. Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi anak yang memberikan sumbangan bagi perkembangan dan pertumbuhan mental dan fisik dalam kehidupannya. Oleh karena itu, orang tua bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya. Orang tua siswa juga sangat berperan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar bagi anak-anaknya. Banyak hal yang dapat dilakukan orang tua dalam mendorong anak-anaknya untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Partisipasi orang tua terhadap peningkatan prestasi belajar anak-anaknya dapat berupa memberikan waktu yang cukup untuk belajar, memenuhi kebutuhannya, memberikan motivasi dalam belajar, dan keterlibatan orang tua dalam belajar anak-anaknya. Orang tua yang memiliki keterlibatan dalam belajar akan membantu perkembangan belajar anaknya. Di dalam keterlibatan orang tua terdapat beberapa unsur pendukungnya, yakni perhatian yang cukup dari orang tua, ketersediaan waktu yang berkualitas antara orang tua dan anak, kasih sayang yang cukup, serta keterlibatan orang tua dalam belajar anaknya. Perhatian yang cukup akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang tidak kekurangan kasih sayang. Ia akan merasa dihargai dan disayangi oleh lingkungannya terutama oleh orang tuanya. Perhatian itu timbul bukan hanya sebagai ungkapan kasih sayang. Namun, pemenuhan kebutuhan anak seperti kebutuhan sandang, pangan, pendidikan, serta rekreasi juga termasuk bentuk dari perhatian. Perhatian dari orang tua juga menuntut orang tua untuk memiliki ketersediaan waktu yang berkualitas untuk 5 anaknya. Orang tua yang selalu mendampingi anaknya belajar akan memberikan dampak psikologis yang lebih baik bagi anak tersebut. Keterlibatan orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan umum anak, khususnya dalam belajar anak. Efek dari keterlibatan orang tua dalam belajar anak salah satunya anak menjadi sukses dalam pembelajaran di sekolah, karena orang tua mendukung dan terlibat dalam pendidikan anak. Kegiatan belajar anak di sekolah cukup terbatas, sedangkan siswa waktunya terbanyak merupakan tanggung jawab orang tua di rumah. Keterlibatan orang tua di rumah berupa bimbingan belajar dan dukungan lain agar anak dapat mencapai prestasinya di sekolah. Keterlibatan orang tua dalam belajar anak sangat dibutuhkan, khususnya pada anak usia sekolah. Di dalam sekolah anak memperoleh pelajaran dari guru. Proses pembelajaran di sekolah yang baik hendaknya anak-anak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Anak-anak bertindak belajar, artinya anak-anak mengalami proses dan meningkatkan kemampuan mentalnya. Dengan belajar, anak-anak memperoleh hasil belajar. Hasil belajar di sekolah merupakan suatu hasil interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi anak-anak, hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Hasil belajar di sekolah merupakan perubahan tingkah laku dan peningkatan mental anak-anak. Hasil belajar tersebut dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran merupakan hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka nilai hasil tes, rapot, atau kemampuan keterampilan 6 Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan kepala Dabin III di Unit Pengelola Pendidikan UPP pada bulan Maret 2015, Kecamatan Petarukan Kabupaten memiliki delapan Daerah Binaan Dabin, tetapi penelitian dilakukan di Dabin III yang meliputi 10 SD Negeri. Pemilihan Dabin III sebagai subjek penelitian didasarkan pada komposisi keadaan orang tua siswa yang beragam jika dilihat dari beberapa faktor, seperti memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan, pengawasan kegiatan belajar di dalam rumah, pengawasan kegiatan belajar di sekolah, dan pemberian motivasi belajar terhadap anaknya. Berdasarkan informasi juga masih dijumpai siswa kelas V yang jarang berangkat sekolah, karena kurangnya dorongan atau perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya. Beberapa penelitian yang mengungkap variabel yang hampir sama telah dilakukan sebelumnya. Penelitian yang berjudul “Hubungan Keterlibatan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah di SDIT Permata Hati, Banja rnegara” oleh Tolada 2012. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan keterlibatan orang tua dengan prestasi belajar anak p value = 0,001. Penelitian lain juga dilakukan oleh Koskei 2014 dengan judul penelitian “Influence of Parental Involvement on Student’s Academic Performance of Public Mixed Day Secondary Schools in Kuresoi Sub- Country, Nakuru Country, Kenya”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terjadap prestasi akademik siswa di Kabupaten Kuresoi. 7 Berdasarkan masalah pentingnya keterlibatan orangtua, peneliti akan mengkaji masalah tersebut dengan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Keterlibatan Orangtua dalam Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Se-Daerah Binaan III Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DAERAH BINAAN II KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL

0 20 294

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE DABIN II KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

6 57 261

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE DAERAH BINAAN R.A. KARTINI KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO

84 491 117

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DIDAERAH BINAAN I KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG

12 121 210

PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DAERAH BINAAN IV KECAMATAN CILACAP SELATAN KABUPATEN CILACAP

3 43 146

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DALAM KEGIATAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI DAERAH BINAAN III KECAMATAN KANDANGSERANG KABUPATEN PEKALONGAN

0 17 129

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN(REINFORCEMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD DAERAH BINAAN 5 KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

1 47 169

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SE DAERAH BINAAN II KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

4 62 173

PENGARUH RELASI SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-GUGUS 3 KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL.

0 1 93

PENGARUH PERHATIAN ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DAERAH BINAAN I KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG

0 0 75