KASUR Pengaruh Waktu dan Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Kasur Dari Serat Sabut Kelapa Berkaret

mengakibatkan produk serat berkaret menjadi lebih kuat dan memiliki kepegasan yang lebih baik Sinurat et al., 2001. Serat yang dilapisi dengan karet memiliki sifat kepegasan yang lebih baik dan tahan terhadap beban mekanik, kelembaban dan air, dan serangan jamur. Jika serat keriting dilapisi atau dibalut dengan karet maka serat berkaret memiliki sifat kepegasan yang lebih baik karena bentuk gelombang atau ombak yang dimilikinya menjadi permanen, atau segera kembali pada keadaan semula setelah pembebanan Sinurat, 2003. Salah satu pemanfaatan serat sabut kelapa berkaret adalah sebagai bahan pengisi pada kasur, jok kursi mobil maupun kursi furniture. Sebutret bersifat sejuk dan dingin karena terbuat dari bahan alami. Sebutret tahan terhadap air dan bakteri karena serat telah dibalut oleh lapisan karet. Jok dari sebutret juga mempunyai kepegasan yang lebih baik karena rongga lebih besar dan kerapatannya dapat divariasi Balai Penelitian Teknologi Karet, 2003.

2.9. KASUR

Kasur adalah alas tidur yang terbuat dari kain atau plastik yang berisi kapuk, karet busa, dsb KBBI, 2001. Di Indonesia, pada umumnya ada empat jenis kasur. Pertama adalah kasur kapuk, kedua kasur busa poliuretan sponge. Ketiga adalah kasur pegas springbed dan yang terakhir yang disebut dengan kasur lateks. Kasur kapuk menggunakan buah pohon randu sebagai bahan bakunya, kasur busa poliuretan sponge memakai busa kimiawi yang dinamakan ”poliuretan”. Kasur pegas menggunakan perpaduan pegas dan poliuretan sponge, dan terakhir kasur lateks memakai bahan baku alam berupa cairan lateks Irawan dan Mardana, 2003. Kasur dari Sebutret belum begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tebal kasur sebutret yang dibuat dalam penelitian ini mengacu pada syarat ukuran busa untuk kasur tipe IV, seperti yang disajikan pada Tabel 5. Tabel 6 dan 7 menyajikan syarat mutu karet busa lateks alam dan syarat mutu plastik busa poliurethan lentur yang merupakan bahan dasar kasur. Tabel 5. Syarat ukuran busa untuk kasur SNI 06-1845-1990 Panjang mm 2000 Lebar mm 700, 800, 900, 1000, 1200, 1400, 1600, 1800, 2000 Tipe I 180 Tipe II 150 Tipe III 120 Tebal mm Tipe IV 100 Tabel 6. Syarat mutu karet busa lateks SNI 06-0999-1989 Persyaratan No. Uraian Klas I Klas II I 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Fisika Kerapatan Massa kgm 3 Kekerasan, Ø 300 mm 40 kg Kepegasan pantul Tegangan putus Ncm 2 Perpanjangan putus Ketahanan sobek Ncm 2 Pampatan tetap 100-140 25-35 Min 50 Min 7,8 Min 150 Min 5,9 Maks 8 100-140 25-35 Min 40 Min 4,9 Min 75 Min 3,9 Maks10 II 1. 2. 3. Organoleptis Keadaan dan atau penampakan karet busa lateks Uji hembus udara bau Tidak boleh cacat atau rusak yang berupa sobek, lubang dan retak Terasa hembusan normal Tabel 7. Syarat mutu plastik busa poliuretan lentur SNI 06-1004-1989 Persyaratan No. Uraian Klas I Klas II Klas III Klas IV I 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Fisika Kerapatan Massa kgm 3 Kekerasan, Ø 200 mm 25 kg Kepegasan pantul Tegangan putus Ncm 2 Perpanjangan putus Ketahanan sobek Ncm 2 Pampatan tetap 28-35 12-15 Min 50 Min 0,8 Min 100 Min 0,6 Maks 5 21-27 9-11,9 Min 42 Min 0,8 Min 125 Min 0,6 Maks 7 16-20 7-8 Min 34 Min 0,7 Min 150 Min 0,5 Maks 8 12-15 5-6,9 Min 30 Min 0,7 Min 160 Min 0,5 Maks 10 II 1. 2. Organoleptis Keadaan dan atau penampakan plastik busa poliuretan lentur Uji hembus udara Permukaan contoh harus rata, tidak boleh cacat atau rusak yang berupa lubang-lubang atau retak Terasa hembusan

2.10. PENELITIAN TERDAHULU SEBUTRET