KECEPATAN REAKSI KIMIA SERAT SABUT KELAPA BERKARET

2.7. KECEPATAN REAKSI KIMIA

Laju atau kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi ataupun produk dalam suatu satuan waktu. Laju suatu reaksi dapat dikatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi, atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Suatu persamaan yang memberikan hubungan antara laju reaksi dan konsentrasi pereaksi disebut persamaan laju atau hukum laju Pudjaatmaka, 1984. Laju reaksi terukur, sering kali sebanding dengan konsentrasi reaktan suatu pangkat. Contohnya, mungkin saja laju itu sebanding dengan konsentrasi dua reaktan A dan B sehingga : v = k[A][B] Koefisien k disebut konstanta laju, yang tidak bergantung pada konsentrasi tetapi bergantung pada temperatur Atkins, 1999. Besarnya konstanta kecepatan, yaitu kecepatan reaksi bila semua konsentrasi zat bernilai satu, tergantung dari berbagai faktor. Faktor-faktor ini dihubungkan secara kuantitatif oleh persamaan yang dikenal sebagai persamaan Arrhenius. k = A e -EaRT R adalah konstanta gas, T adalah suhu mutlak, k adalah konstanta kecepatan dan Ea adalah energi aktivasi. Faktor A adalah sebuah konstanta proporsionalitas yang besarnya tergantung dari frekuensi tumbukan dan juga orientasi molekuler selama tumbukan Nur et al., 2004. Makin tinggi energi pengaktifan, makin kuat pula ketergantungan konstanta laju pada temperatur. Jadi energi pengaktifan yang tinggi mempunyai arti bahwa konstanta laju berubah dengan cepat terhadap temperatur Atkins, 1999.

2.8. SERAT SABUT KELAPA BERKARET

Serat sabut kelapa berkaret sebutret adalah produk hasil vulkanisasi lapisan serat yang telah dibasahi oleh kompon lateks dengan cara penyemprotan. Selama proses vulkanisasi terjadi perubahan sifat kompon yang plastis menjadi vulkanisat yang memiliki sifat elastis. Sifat elastis vulkanisat karet yang mengikat persinggungan dan membalut serat-serat mengakibatkan produk serat berkaret menjadi lebih kuat dan memiliki kepegasan yang lebih baik Sinurat et al., 2001. Serat yang dilapisi dengan karet memiliki sifat kepegasan yang lebih baik dan tahan terhadap beban mekanik, kelembaban dan air, dan serangan jamur. Jika serat keriting dilapisi atau dibalut dengan karet maka serat berkaret memiliki sifat kepegasan yang lebih baik karena bentuk gelombang atau ombak yang dimilikinya menjadi permanen, atau segera kembali pada keadaan semula setelah pembebanan Sinurat, 2003. Salah satu pemanfaatan serat sabut kelapa berkaret adalah sebagai bahan pengisi pada kasur, jok kursi mobil maupun kursi furniture. Sebutret bersifat sejuk dan dingin karena terbuat dari bahan alami. Sebutret tahan terhadap air dan bakteri karena serat telah dibalut oleh lapisan karet. Jok dari sebutret juga mempunyai kepegasan yang lebih baik karena rongga lebih besar dan kerapatannya dapat divariasi Balai Penelitian Teknologi Karet, 2003.

2.9. KASUR