III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
Alat untuk mempersiapkan serat sabut kelapa keriting • Alat pemintal, untuk memuntirkan serat kelapa
• Bak pemeram dan pengeringan • Cetakan sampel 25 cm x 25 cm x 3 cm
Peralatan untuk membuat kompon lateks
• Pendispersi bahan kimia ball mill • Alat pencampur mixer
Peralatan penyemprotan kompon
• Alat semprot engine cleaning sprayer • Kompressor udara
• Perlengkapan pembersih
Peralatan proses vulkanisasi
• Oven
Peralatan uji • Neraca
• Alat pemotong gunting, pisau • Alat pengukur pampatan tetap
• Tensometer alat pengukur tegangan pampat • Oven pengujian suhu 70
o
C
3.2. Bahan
Penelitian ini menggunakan serat sabut kelapa dan lateks pekat sentrifugasi sebagai bahan baku utamanya. Serat kelapa berasal dari produsen
serat kelapa di Bogor dan Ciamis. Lateks pekat diperoleh dari Perkebunan rakyat di Tasikmalaya.
Bahan baku yang akan digunakan dalam penelitian ini dianalisis untuk mengetahui karakteristiknya. Metode pengujian yang digunakan untuk
mengetahui karakterisasi serat kelapa dapat dilihat pada Lampiran 1. Serat
kelapa yang digunakan untuk pembuatan sebutret belum mempunyai standar baku, sehingga serat kelapa perlu diuji menggunakan standar SNI yang
berhubungan Standar Isi Jok Kursi dari Serat Sabut Kelapa. Standar ini dapat dilihat pada Tabel 9 beserta karakteristik bahan baku serat untuk penelitian.
Tabel 9. Karakteristik serat kelapa
Jenis uji Hasil karakterisasi Standar SNI 12-6094-99
Kadar air 7,90
Maks 6 Bobot serat berdasarkan
panjangnya gram: 10 cm keatas
5-10 cm 2-5 cm
53,03 23,70
13,98 Dilaporkan
Dilaporkan Maks 10
Kadar impuritis 9,30
Maks 1
Pengujian lateks pekat meliputi Kadar Karet Kering, Kadar Jumlah Padatan, kadar amoniak NH
3
, waktu kemantapan mekanik, bilangan ALE asam lemak eteris, dan bilangan KOH. Metode pengujian yang digunakan
untuk analisa lateks pekat dapat dilihat pada Lampiran 2. Sedangkan karakteristik lateks pekat sentrifugasi yang digunakan dapat dilihat pada Tabel
10 beserta standarnya. Bahan lainnya adalah bahan-bahan kimia pembuat kompon. Bahan
kimia pembuat kompon meliputi : 1.
Bahan pemvulkanisasi, yaitu belerang yang dibuat dispersi 50. 2.
Bahan pencepat accelerator, berfungsi mempercepat vulkanisasi. Pencepat yang digunakan adalah ZMBT zincmercapto benzotiazol dan
ZDEC zinc dietil ditiocarbamat dalam bentuk dispersi 50. 3.
Bahan pengaktif activator yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja bahan pecepat. Bahan pengaktif yang digunakan adalah ZnO dalam
bentuk dispersi 50.
4. Bahan pemantap stabilizer, berfungsi untuk menstabilkan kompon
lateks agar tidak terpisah. Bahan pemantap yang digunakan adalah larutan KOH 10 dan larutan Kalium laurat 20.
5. Antioksidan yang berfungsi untuk mencegah karet dari kerusakan karena
pengaruh ozon maupun oksigen dan melindungi karet terhadap suhu tinggi sinar matahari, serta ion pro oksidan misalnya ion tembaga, bes,
dan mangan. Antioksidan yang digunakan adalah Ionol buthyl-4- methylphenol
dalam dispersi 50.
Tabel 10. Kualitas lateks pekat
Kualitas Hasil karakterisasi
Standar Lateks Pusingan ASTM
1076 tahun 1997 dan SNI 06-3139-
1992
Jumlah Padatan minimum 60.81
61,50 Kadar Karet Kering KKK
minimum 59.73 60,00
Perbedaan antara KJP dan KKK maksimum
1.08 2,00 Kadar amoniak minimum
0.82 0,60
Bilangan KOH maksimum gr KOH dalam 100 gr padatan
0.66 0,80 Kemantapan Mekanis minimum
detik 945 650
Bilangan Asam Lemak Eteris ALE maksimum gr KOH 100 gr
TS 0.06 0,20
3.3. Metode Penelitian