suhu dan waktu vulkanisasi pada pembuatan produk sebutret, terutama untuk produk yang tebal seperti kasur. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
menjadi acuan untuk proses pembuatan sebutret yang tebal dalam skala industri.
1.2. TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh serta menentukan waktu dan suhu proses pengeringan awal dan vulkanisasi untuk
mendapatkan sifat barang jadi kasur yang terbaik.
1.3. LINGKUP PENELITIAN
Lingkup dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Menentukan waktu pengeringan awal yang menghasilkan sebutret terbaik. 2.
Menentukan waktu dan suhu vulkanisasi terbaik untuk sebutret, khususnya dalam aplikasinya sebagai barang jadi kasur.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KELAPA
Tanaman kelapa ditemukan di lebih dari 80 negara tropis di dunia. Kelapa merupakan kelas Monocotyledonae, ordo Arecales, family
Palmaceae , genus Cocos, dan spesies Cocos nucifera Palungkun, 1992.
Menurut Warisno 1998, berdasarkan warna kulit buah exocarpium, buah kelapa dibagi menjadi tiga, yaitu kelapa coklat Cocos
nucifera L. rubenten , kelapa hijau Cocos nucifera L. veridis, dan kelapa
kuning Cocos nucifera L. eburen. Menurut Palungkun 1992, berdasarkan varietasnya kelapa dibagi menjadi:
1. Kelapa dalam tall variety, mempunyai ciri-ciri : batang tinggi 25 m
atau lebih, ukuran batang, daun dan buahnya relatif lebih besar dibanding kelapa genjah, memiliki daging buah tebal dengan umur
berbuah sekitar 5-8 tahun. Produktivitas sekitar 90 butir pohon tahun. 2.
Kelapa genjah dwarf variety, memiliki ciri-ciri : tinggi batang 5 m, ukuran batang, daun dan buahnya relatif lebih kecil dibanding kelapa
dalam, serta memiliki daging buah tipis dengan umur berbuah sekitar 3-4 tahun. Produktivitas sekitar 140 butir pohon tahun.
3. Kelapa hibrida, kelapa ini merupakan persilangan antara kelapa genjah
dan kelapa dalam. Cepat berbuah sekitar 3-4 tahun setelah tanam, produktivitas besar sekitar140 butir pohon tahun, daging buah tebal.
Berat rata-rata satu buah kelapa adalah 2 kg Soedijanto dan Sianipar, 1985. Awang 1991 mengatakan bahwa komposisi buah kelapa
adalah 35 sabut, 12 tempurung, 28 daging buah, dan 25 air. Bagian- bagian buah kelapa adalah sebagai berikut :
1. Lapisan terluar exocarpium. Ketebalan kulit luar kelapa berkisar 5-6
cm. Lapisan ini terdiri dari : a.
Epicarpium, yaitu kulit paling luar dari kelapa yang memiliki penampakan halus, kuat dan tahan air
b. Mesocarpium lapisan tengah dibagi menjadi serat dan gabus,
terdiri atas untaian serat-serat memanjang yang disebut coir atau
sabut, dimana kekerasannya terjadi pada saat buah kelapa matang penuh. Sabut berfungsi melindungi buah pada saat terjatuh dari
ketinggian dan membantu kemampuan mengapung bila mengalami flotasi dalam air. Serat yang terdapat pada mesocarpium
dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu serta panjang dan kasar bristle fiber, serat pendek mattres fibre dan bubuk serat fibrous
dust . Serat sabut kelapa dapat dimanfaatkan untuk membuat tali,
karung, isolator panas dan suara, pulp, bahan pengisi jok, dan kasur serta papan hardboard.
2. Lapisan dalam endocarpium, merupakan lapisan keras yang disebut
tempurung kelapa. Tempurung kelapa memiliki ketebalan 3-5 mm. Sifat keras pada tempurung kelapa disebabkan oleh kandungan silika
SiO
2
yang tinggi. 3.
Brown skin atau kulit coklat yaitu lapisan tipis berwarna coklat yang terdapat diantara endocarpium dan daging buah.
4. Daging buah dan air
2.2. SABUT DAN SERAT KELAPA