Berdasarkan tabel tersebut, alternatif penambahan server di setiap loket ini selain dapat menurunkan rata-rata waktu tunggu dalam sistem ternyata juga dapat
menurunkan rata-rata nilai utilitas server hingga 50 persen. Penurunan rata-rata nilai utilitas server ini mengartikan bahwa tingkat kesibukan server menjadi
sangat rendah sehingga produktifitas server menurun. Pada hasil pengembangan model alternatif ini, perubahan yang masih dapat diterapkan hanya terjadi pada
loket pendaftaran umum, loket pendaftaran perusahaan dan loket pendataan pasien lama. Hal ini dikarenakan pada ketiga loket tersebut penurunan rata-rata waktu
tunggu masih lebih besar daripada penurunan rata-rata nilai utilitas servernya meskipun perbedaanya tidak terlalu besar yaitu 55:50, 66:50, 60:50. Sementara
itu, pada loket pendataan pasien baru, suster dan dokter penurunan rata-rata waktu tunggu masih lebih kecil daripada penurunan rata-rata nilai utilitas servernya yaitu
41:50, 45:50, 17:33 sehingga menjadikannya tidak realistis untuk diterapkan.
4.5.3. Penggabungan Beberapa Loket Kerja
Alternatif penggabungan beberapa loket kerja dilakukan dengan menggabungkan loket pendaftaran pasien dan loket pendataan pasien. Hal ini
dikarenakan kedua loket ini memiliki lokasi dan waktu operasional yang sama. Sementara itu, meskipun rata-rata nilai utilitas suster dan dokter pada poli cukup
rendah, poliklinik dengan loket kerja lainnya tidak memungkinkan untuk digabung karena perbedaan lokasi dan waktu operasional. Alternatif
pengembangan model antrian dengan menggabungkan beberapa loket kerja menggunakan asumsi sebagai berikut :
1 Kecepatan pelayanan operator pada setiap loket kerja seperti kondisi yang ada 2 Waktu operasional seperti kondisi yang ada
3 Jumlah dokter dan suster yang memeriksa kondisi pasien tetap seperti kondisi yang ada
4 Disiplin antrian pada setiap tahapan berupa first in first out FIFO 5 Pola dan kecepatan kedatangan serta pelayanan sesuai dengan data hasil
pengamatan 6 Pasien baru dapat mengisi formulir pendaftaran dengan benar
7 Perubahan tata letak dan fasilitas akibat penggabungan loket kerja ini masih mungkin dilakukan dengan memperhatikan aspek kenyamanan server dalam
bekerja. Penggabungan loket pendaftaran dengan loket pendataan pasien dengan
satu orang server pada setiap loket menghasilkan rata-rata waktu tunggu total pasien dalam sistem sebesar 553,64 detik 9,23 menit bagi pasien yang.
menggunakan loket pendaftaran umum. Pasien yang menggunakan loket pendaftaran perusahaan menghasilkan rata-rata waktu tunggu total dalam sistem
sebesar 640,18 detik 10,67 menit. Sementara itu, penggabungan loket pendaftaran dengan loket pendataan
pasien dengan dua orang server pada setiap loket menghasilkan rata-rata waktu tunggu total pasien dalam sistem sebesar 480,42 detik 8,01 menit bagi pasien
yang. menggunakan loket pendaftaran umum. Sementara itu, bagi pasien yang menggunakan loket pendaftaran perusahaan menghasilkan rata-rata waktu tunggu
total sebesar 492,53 detik 8,21 menit. Perbandingan rata-rata waktu tunggu total pasien dalam sistem akibat penggabungan loket ini dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Perbandingan rata-rata waktu tunggu pasien dalam sistem akibat penggabungan loket pendaftaran dan pendataan pasien.
Selain rata-rata waktu tunggu pasien dalam sistem, pengembangan model dengan penggabungan beberapa loket kerja ini juga mempengaruhi rata-rata nilai
utilitas server. Penggabungan loket pendaftaran dengan loket pendataan pasien dengan satu orang server pada setiap loket menghasilkan rata-rata nilai utilitas
492.53 553.8
640.2 480.42
100 200
300 400
500 600
700
1 2
jumlah server pada loket orang r
a ta
-r a
ta w
a k
tu tu
n g
g u
to ta
l d a
la m
si st
e m
d e
ti k
loke t pe rusahaan loke t umum