Tahapan Penelitian METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

diperoleh, dilakukan pengembangan model yang telah ada hingga mencapai suatu kesimpulan dan saran. Tahapan penelitian ditunjukkan pada Gambar 6. Pengamatan Pendahuluan Pengamatan sistem secara keseluruhan Perumusan Masalah Pendefinisian sistem yang akan diamati yaitu antrian Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Gambar 6. Tahapan penelitian Pengambilan data Uji keseragaman data Uji kecukupan data Uji distribusi data Penyelesaian dengan rumus baku Penyelesaian model simulasi Alternatif pengembangan model antrian Perbandingan waktu tunggu dan utilitas server antar model antrian Seragam ? Cukup ? Sesuai asumsi model baku? Model antrian terpilih Kesimpulan dan saran

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2007 di Rumah Sakit PMI Bogor di Jalan Pajajaran No. 80, Bogor dengan judul penelitian “Kajian Antrian Pasien Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit PMI Bogor”. 3.4. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang yang langsung diambil berdasarkan pengamatan di lapangan serta wawancara. Data primer tersebut berupa kecepatan kedatangan pasien dan kecepatan pelayanan server orang yang melayani pada setiap loket kerja dalam satu jam serta jumlah server pada setiap loket kerja. Pengambilan data dilakukan melalui pengamatan jarak jauh dengan mengukur kecepatan kedatangan pasien serta lama pelayanan yang diterimanya pada setiap loket kerja yang dilalui dengan menggunakan stop watch. Pengambilan data kecepatan kedatangan pasien dilakukan setiap hari Senin-Sabtu pada jam operasional pukul 08.00-11.00 WIB yaitu waktu dimana loket kerja beroperasi dengan tiga kali pengulangan. Pengambilan data kecepatan pelayanan server terhadap pasien dilakukan dengan mengambil kecepatan rata-rata pelayanan terhadap 40 sampai dengan 60 pasien di setiap loket kerja. Data sekunder adalah data yang telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen tertulis yang diperoleh dari pihak Rumah Sakit PMI Bogor dan Internet. Data sekunder juga diperoleh melalui bahan pustaka, buku-buku, serta literatur-literatur lainnya yang terkait dalam penelitian.

3.5. Teknik Pengambilan Contoh

Data mengenai permasalahan yang terkait diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan dengan subjek pengamatan ditentukan secara purposive sampling yaitu pasien yang dipilih sebagai contoh dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian. Data diambil dengan melakukan pengamatan jarak jauh terhadap pasien yang berada dalam sistem antrian tanpa adanya kontak langsung dengan contoh. Dalam hal ini, kriteria contoh adalah pasien rawat jalan, baik yang baru pertama kali mendaftar atau yang telah terdaftar sebelumnya. Banyaknya pengambilan contoh disesuaikan dengan pengujian kecukupan data hingga contoh yang ada dirasakan cukup.

3.6. Pengolahan dan Analisis Data

Tahapan pengolahan data penelitian ini adalah : 1. Uji keseragaman dan kecukupan data dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excell. 2. Uji pola distribusi data dengan menggunakan bantuan program SPSS Statistical Problem and Service Solution versi 13. 3. Pengolahan data menggunakan perhitungan berdasarkan rumus antrian baku dengan bantuan program Waiting Line POM-QM for Windows 3 atau dengan metode simulasi. 4. Membandingkan hasil perhitungan ke dalam beberapa desain antrian lainnya dengan metode trial and error untuk mengukur perbandingan waktu tunggu antrian dan utilitas servernya. Berdasarkan hasil analisis pengolahan data yang diperoleh kemudian dicari sebuah desain antrian baru yang dapat memperbaiki sistem antrian yang sudah ada yaitu desain dengan waktu tunggu terkecil dengan tetap memperhatikan pengaruhnya terhadap utilitas server. Sub bab berikut akan menguraikan tahapan-tahapan pengolahan data yang dilakukan.

3.6.1. Uji Keseragaman Data

Pengujian ini merupakan pengujian yang berdasarkan pada teori statistik mengenai peta kontrol control chart yang biasanya digunakan dalam melakukan pengendalian kualitas. Satu langkah yang dilakukan sebelum melakukan pengukuran adalah merancang suatu sistem kerja yang baik. Pada sistem kerja yang baik inilah dilakukan pengukuran waktu dan dicari waktu penyelesaian pekerjaan. Walaupun suatu sistem dinilai baik, seringkali pengukuran yang dilakukan tidak mengetahui perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat diterima apabila perubahan tersebut berada dalam batas kewajaran seragam.