Kualitas Jasa Kesenjangan Jasa

4. Mudah lenyap perishabillity Tidak seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan, didistribusikan melewati berbagi penjual kemudian baru dikonsumsi, jasa tidak dapat disimpan.

2.2. Kualitas Jasa

Manajemen kualitas dapat diterapkan pada barang maupun jasa. Collier dalam Gaspersz 1997 mendefinisikan manajemen kualitas pelayanan sebagai suatu studi tentang bagaimana bagian pemasaran dan operasional secara bersama melalui teknologi dan orang-orang mampu merencanakan, menciptakan dan menyerahkan suatu paket yang bermanfaat bagi pelanggan dan kaitannya dengan pelayanan mereka. Beberapa dimensi atau atribut yang harus diperhatikan dalam perbaikan kualitas jasa adalah : 1. Ketepatan waktu pelayanan Hal-hal yang perlu diperhatikan di sini berkaitan dengan waktu tunggu dan proses. 2. Akurasi pelayanan Berkaitan dengan reliabilitas pelayanan dan bebas kesalahan-kesalahan 3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan Terutama bagi mereka yang berinteraksi langsung dengan pelanggan eksternal, seperti : operator telepon, staf administrasi, kasir, petugas penerima tamu, dan lainnya. Citra pelayanan dari industri jasa sangat ditentukan oleh orang-orang dari perusahaan yang berada di depan garis depan dalam melayani langsung pelanggan eksternal. 4. Tanggung jawab Berkaitan dengan penerimaan pesanan dan penanganan keluhan dari pelanggan eksternal. 5. Kelengkapan Menyangkut lingkup pelayanan dan ketersediaan sarana pendukung serta pelayanan komplementer lainnya. 6. Kemudahan mendapatkan pelayanan Berkaitan dengan banyaknya outlet, banyaknya petugas yang melayani seperti kasir, staf administrasi, serta banyaknya fasilitas pendukung seperti komputer, dan lainnya. 7. Variasi model pelayanan Berkaitan dengan inovasi untuk memberikan pola baru dalam pelayanan, features dari pelayanan, dan lainnya. 8. Pelayanan pribadi Berkaitan dengan fleksibilitas, penanganan permintaan khusus, dan lainnya. 9. Kenyamanan dalam pelayanan Berkaitan dengan lokasi, ruangan tempat pelayanan, kemudahan menjangkau, tempat parkir, dan lainnya. 10. Atribut pendukung pelayanan lainnya Contohnya adalah lingkungan, kebersihan, ruang tunggu, dan lainnya.

2.3. Kesenjangan Jasa

Kesenjangan jasa adalah hal yang penting karena hal tersebut merupakan penilaian pelanggan secara keseluruhan terhadap sesuatu yang diharapkan dibandingkan dengan yang diterima. Tujuan utama dalam meningkatkan kualitas jasa adalah memperkecil kesenjangan ini. Menurut Lovelock dan Wright 1999 terdapat tujuh kesenjangan dalam kualitas jasa, yaitu : 1. Kesenjangan pengetahuan Perbedaan antara apa yang diyakini penyedia jasa terhadap harapan pelanggan akan kebutuhan dan harapan pelanggan yang sesungguhnya. 2. Kesenjangan standar Perbedaan antara persepsi manajemen terhadap harapan pelanggan dan standar kualitas yang ditetapkan untuk penyerahan jasa. 3. Kesenjangan penyerahan Perbedaan antara standar penyerahan yang ditentukan dan kinerja penyedia jasa yang sesungguhnya. 4. Kesenjangan komunikasi internal Perbedaan antara apa yang dianggap oleh iklan dan tenaga penjual perusahaan tersebut sebagai fitur produk, kinerja, tingkat kualitas jasa dan apa yang sebenarnya dapat diserahkan oleh perusahaan. 5. Kesenjangan persepsi Perbedaan antara apa yang sebenarnya diserahkan dan apa yang dianggap pelanggan telah diterima. 6. Kesenjangan interprestasi Perbedaan antara yang sesungguhnya dijanjikan penyedia jasa dalam usaha komunikasinya dan apa yang pelanggan pikir telah dijanjikan dalam komunikasi tersebut. 7. Kesenjangan jasa Perbedaan antara apa yang diharapkan pelanggan akan mereka terima dan persepsi mereka terhadap jasa yang benar-benar diserahkan.

2.4. Antrian