W
q
= Waktu rata-rata yang dihabiskan untuk menunggu dalam antrian ρ
= Faktor utilisasi sistem P
= Peluang terdapat 0 unit dalam sistem yaitu unit
pelanggan kosong P
nk
= Peluang terdapat lebih dari sejumlah k unit dalam
sistem, dimana n adalah jumlah unit dalam sistem
2.6. Model Jaringan Antrian Terbuka
Jaringan antrian queueing network merupakan jaringan fasilitas layanan dimana pelanggan harus menerima layanan dari beberapa atau seluruh fasilitas
tersebut keluaran dari satu fasilitas menjadi masukan bagi fasilitas yang ada di belakangnya Hillier dan Lieberman dalam Faz, 2006.
Jaringan antrian terbuka open queueing network merupakan sebuah perluasan sistem mesin atau fasilitas tunggal. Meskipun jaringan dapat terdiri dari
m simpul, analaisis dimulai dari jaringan terbuka dua simpul dengan masing- masing simpul berpola MM1 Gambar 4. Asumsikan terdapat kapasitas tak
terbatas di depan masing-masing simpul, pelanggan datang ke dalam sistem dengan pola distribusi poisson atau waktu kedatangan mengikuti distribusi
eksponensial. Setiap komponen dilayani terlebih dulu pada mesin 1 kemudian dilanjutkan pada mesin 2 yang memiliki waktu layanan berdistribuasi
eksponensial secara terpisah yakni masing-masing 1
μ dan
2 μ
Hillier dan Lieberman dalam Faz, 2006.
Gambar 4 berikut menggambarkan jaringan antrian terbuka dua simpul dengan pola MM1 :
λ Mesin 1 Mesin 2
λ 1
μ 2
μ
Gambar 4. Jaringan antrian terbuka dua simpul berpola MM1 Hillier dan Lieberman dalam Faz, 2006.
2.7. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang telah dilakukan terkait dengan antrian dapat dilihat pada Tabel 1.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran
Antrian merupakan salah satu masalah operasional yang terjadi ketika permintaan terhadap pelayanan melebihi kapasitas pelayanannya. Dalam
proses produksi barang ataupun jasa, terjadinya antrian dapat mengakibatkan dampak yang buruk karena menimbulkan banyak biaya.
Antrian pasien yang sering kali terjadi dalam Unit Rawat Jalan sebuah rumah sakit menimbulkan rasa ketidaknyamanan bagi para pasien. Hal ini
dikarenakan mereka adalah orang-orang sakit yang memerlukan penanganan medis segera.
Penilaian kualitas pelayanan sebuah rumah sakit tidak terlepas dari fungsi utamanya sebagai penyedia dan penyelenggara upaya kesehatan yang
bersifat penyembuhan dan pemulihan pasien. Hal ini meliputi pelayanan pada Unit Rawat Jalan. Salah satu dimensi kualitas yang terpenting dari
pelayanan adalah ketepatan waktu pelayanan yang berkaitan erat dengan waktu tunggu dan proses.
Antrian pasien yang terjadi di Unit Rawat Jalan memiliki keterkaitan yang erat dalam dimensi kualitas pelayanan rumah sakit. Antrian pasien
pada Poli Penyakit Dalam merupakan salah satu hal yang menarik untuk dikaji. Hal ini karena Poli Penyakit Dalam memiliki kunjungan pasien
terbanyak di Unit Rawat Jalan RS PMI Bogor dengan jumlah kunjungan mencapai lebih dari 13 persen setiap hari.
Antrian pasien pada Poli Penyakit Dalam RS PMI Bogor ini dijadikan bahan kajian penelitian untuk mengetahui karakteristik antrian pasien yang
terjadi. Melalui kajian tersebut kemudian dilakukan pengembangan model antrian dari model yang ada. Selanjutnya, model antrian yang
dikembangkan ini dibandingkan dengan model antrian yang ada dari waktu tunggu dan utilitas server orang yang melayani. Hasil yang paling efektif
diantara kedua model tersebut akan menjadi model antrian terpilih untuk diterapkan. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatan kualitas pelayanan
kesehatan RS PMI Bogor. Selain itu, peningkatan kualitas pelayanan ini
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit
Model antrian yang dikembangkan
Model antrian yang ada
Perbandingan waktu tunggu dan utilitas server
Model antrian terpilih
Perbandingan waktu tunggu dan utilitas server antar alternatif model
Model antrian yang dipilih
merupakan wujud peran aktif RS PMI Bogor dalam mensukseskan program Kesehatan Masyarakat Kesmas yang dicanangkan oleh pemerintah.
Kerangka pemikiran penelitian ini ditunjukkan oleh Gambar 5.
Antrian sebagai masalah Operasional
Dimensi Kualitas Pelayanan Ketepatan waktu pelayanan
Pelayanan pada unit rawat jalan Rumah Sakit PMI Bogor
Sistem antrian rawat jalan Poli Penyakit Dalam
Gambar 5. Kerangka pemikiran penelitian
3.2. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian dimulai dengan pengamatan sistem secara keseluruhan dilanjutkan dengan pendefinisian sistem yang akan diamati
yaitu antrian. Langkah selanjutnya adalah pemodelan sistem berdasarkan pengolahan serta analisis data yang diambil. Berdasarkan data yang