a. Kelonggaran tetap, yaitu berupa kelonggaran yang diberikan untuk pemenuhan kebutuhan pribadi dan menghilangkan rasa letih dan
hambatan – hambatan yang tidak dapat dihindarkan.
b. Kelonggaran variable, besarnya kelonggaran variable ditentukan oleh kondisi kerja dan gerakan pekerja di lokasi pengamatan untuk masing
masing elemen kerja. Kelonggaran tersebut merupakan faktor nyata yang diperlukan oleh
pekerja, dan selama pengukuran waktu kerja hal – hal tersebut tidak terukur, dicatat ataupun dihitung sehingga untuk permasalahan tersebut diperlukan tabel
kelonggaran.
6. Perhitungan Waktu Standar
Jika pengukuran telah selesai dan telah dilakukan pengujian kesaragaman data, dan data yang di uji masuk kedalam batas – batas yang telah diperoleh dan
jumlah data yang diukur telah cukup sesuai dengan tingkat ketelitian dan tingkat kepercayaan yang diinginkan, maka kegiatan pengukuran telah selesai. Kemudian
dari data – data yang diperoleh digunakan untuk menentukan waktu standar. Waktu standar diperoleh melalui rumus berikut :
WS = WD + { WD x Kt + WD x Kv } dimana :
WS = waktu standar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan WD = waktu dasar rata – rata untuk menyelesaikan satu elemen kerja
Kt = kelonggaran tetap Kv = kelonggaran variable
7. Metode Sampling Kerja
Work sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses pekerjaoperator
Wignjosoebroto, 1995. Metode sampling kerja terbukti sangat efektif dan efisien untuk digunakan dalam mengumpulkan informasi mengenai kerja mesin dan
operatornya, karena dengan sampling kerja informasi yang didapatkan akan jauh lebih cepat dan dapat mewakili jam kerja operator dalam sehari.
Dalam pengambilan sampel waktu kerja dilakukan secara periodik sesuai dengan kebutuhan jumlah data yang diperlukan.
6. Penentuan Prestasi Kerja
Prestasi kerja dihitung berdasarkan hasil pengukuran waktu kerja rata – rata dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
60 x
h x
Tk Hk
P =
dimana : P
= prestasi kerja perjam yang dicapai unit perjam Hk
= Hasil kerja jumlah komponen per bagian h
= waktu kerja dalam satuan menit Tk
= Jumlah tenaga kerja 60
= 60 menit, yaitu untuk konversi kedalam satuan jam.
IV. KONDISI UMUM LOKASI
A. Sejarah
CV. Putra Mas Corporation didirikan pada tahun 1999 dengan lokasi pabrik di daerah Jatiwangi, Cirebon. Disini perusahaan masih menyewa pabrik
dalam melaksanakan kegiatan produksinya. Dengan alasan untuk menekan biaya produksi dan jarak pabrik dengan jalan utama maka pada tahun 2004 perusahan
pindah lokasi ke daerah Plumbon dan telah mendirikan pabrik sendiri, kemudian berganti nama menjadi PT. Rattanland Furniture. Perusahaan ini bergerak
dibidang finishing dan eksportir furniture.
B. Lokasi
Perusahaan ini berlokasi di Plumbon, Kabupaten Cirebon, tepatnya beralamat di Jl. Simanggu No. 9, Kasugengan Lor. Dengan luas pabrik finishing
sekitar 9000 m
2
, yang terdiri dari 3 bagian utama yaitu bagian gudang untuk proses quality control awal, pengomporan dan amplas dasar, bagian pengecatan
dan bagian pengerjaan barang jadi meliputi service dan quality control akhir. Dibagian depan pabrik terdapat 2 kantot yang berfungsi sebagai ruang staff dan
show room .
C. Struktur organisasi
Perusahaan ini dipimpin oleh Ir. Tonton TR. sebagai direktur utamanya. Dalam kegiatan pemasaranya perusahaan ini memiliki 5 orang staf marketing
untuk memasarkan produknya dan 2 orang staf pengurus dokumen ekspor. Dalam pengembangan desain produknya perusahaan ini memiliki 1 orang desainer. Dan
untuk bagian produksi khusus barang yang melalui tahap pewarnaan ditangani oleh Bp. Acep sebagai penanggung jawab. Bagian pewarnaan dikepalai oleh
seorang supervisor warna yaitu Bp. Arsenio, dan untuk bagian pengerjaan awal dikepalai oleh Bp. Mukti. Karyawan perusahaan ini dibagi menjadi 2 golongan
yaitu pekerja harian dan borongan. Untuk karyawan borongan yaitu pada bagian pengecatan dan bagian amplas, selainnya termasuk karyawan harian. Jam kerja
karyawan perhari adalah 7 jam dari jam 08.00 wib-16.00 wib, dengan 1 jam istirahat.