Dasar penentuan standar prestasi kerja sebagai pembatas jumlah

- Waktu kerja standar = x 60 18 , 93 1 jam = 1,55 jam Dari penghitungan prestasi kerja yang ada dilapangan, diperoleh prestasi kerja standar untuk kegiatan finishing adalah 9,67 kursijam. Sehingga dalam waktu satu hari, dapat diselesaikan kursi sebanyak : 9,67 kursijam x 2,84 jamhari = 27,46 kursihari. - Untuk memfinishing 400 kursi diperlukan waktu selama 400 kursi : 27,46 kursihari = 14,5 hari Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja, maka perlu dilakukan penyesuaian jumlah kebutuhan tenaga kerja pada setiap tahapan produksi, sehingga dapat meningkatkan jumlah kursi yang diselesaikan per harinya dan mempersingkat waktu penyelesaian pekerjaan. Untuk dapat menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja, sebelumnya perlu ditetapkan standar prestasi kerja yang harus dicapai oleh setiap tahap untuk memperoleh kelancaran kegiatan produksi.

2. Dasar penentuan standar prestasi kerja sebagai pembatas jumlah

kursi yang harus di finishing dalam waktu 1 jam Untuk mengetahui kelancaran proses produksi antar tahap produksi yang satu dengan lainnya perlu diketahui prestasi kerja per tahap produksi. Dari informasi prestasi kerja pada setiap tahapan produksi, maka dapat diketahui perbedaan prestasi kerja antar tahap produksi, semakin tinggi perbedaan prestasi kerja antar tahap, akan semakin tidak lancar aliran produksi, karena terdapat bagian yang terlalu banyak bahan menunggu untuk dikerjakan atau terdapat bagian yang tidak melakukan pekerjaan karena sedang menunggu kursi dari tahap sebelumnya. Sehingga dapat diketahui rata-rata prestasi kerja pada setiap tahap produksi dan nilai tersebut dijadikan sebagai acuan dalam menentukan kecepatan produksi yang akan diterapkan seluruh tahapan produksi. Berdasarkan Tabel 19, dibuat grafik prestasi kerja yang tertera pada Grafik 1. Grafik 1. Jumlah kursi rotan type Leyton yang dapat dikerjakan oleh orang yang diamati dalam waktu 1 jam Dalam menentukan standar prestasi kerja sebagai acuan dalam menentukan kecepatan produksi untuk seluruh tahap produksi adalah dengan melihat jumlah kursi yang dapat dikerjakan per jamnya, pada kisaran berapa tahapan produksi paling banyak berada. Dari Grafik 1. dapat diketahui sebagai berikut : 1. Pada prestasi kerja 0-10 kursijam terdapat 5 kegiatan produksi. 2. Pada prestasi kerja 10-20 kursijam terdapat 3 kegiatan produksi. 3. Pada prestasi kerja 20-30 kursijam terdapat 7 kegiatan produksi. Sehingga standar prestasi kerja ditentukan dari rata-rata prestasi kerja yang terdapat pada kisaran 20-30 kursijam dijadikan acuan dalam menetapkan kebutuhan jumlah tenaga kerja sehingga diperoleh kelancaran kegiatan produksi. Rata-rata prestasi kerja kegiatan produksi yang terletak pada kisaran 20-30 kursijam adalah sebesar 26,3 kursijam sebagai standar prestasi kerja sehingga seluruh tahapan kegiatan yang ada harus menyesuaikan dengan standar prestasi yang telah ditetapkan.

3. Penyesuaian jumlah tenaga kerja