memperoleh waktu standar yang akan digunakan sebagai acuan dalam menetapkan perkiraan waktu kerja karyawan dan penjadwalan kegiatan produksi.
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian pengukuran waktu kerja pembuatan kursi rotan di PT. Rattanland Furniture adalah untuk menentukan waktu kerja standar dan
prestasi kerja standar dalam pembuatan kursi type Leyton tersebut. Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pihak
manajemen, menentukan prestasi kerja standar pekerja dalam kegiatan finishing kursi type Leyton, sehingga dari waktu kerja standar tersebut dapat digunakan
sebagai acuan dalam penyusunan jadwal kegiatan produksi untuk kursi type tersebut.
C. Sasaran
Sasaran dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana susunan jumlah tenaga kerja pada setiap tahap produksi dikaitkan dengan kelancaran atau
keseimbangan proses produksi dengan dasar pengukuran waktu kerja. Pengukuran ini digunakan untuk menentukan waktu standar, yaitu waktu yang diperlukan oleh
seorang pekerja dengan kemampuan rata-rata pada kecepatan kerja normal untuk melaksanakan pekerjaannya.
D. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini hanya dilakukan dibagian finishing saja, tanpa dilakukan dari proses pembuatannya. Bagian dari proses finishing yang menjadi obyek penelitian
untuk dilakukan pengikuran waktu kerjannya, diantaranya adalah : 1. Pengerjaan awal meliputi : quality control awal, pengomporan, dan
amplas dasar. 2. Pewarnaan meliputi : pengecatan warna dasar, pengecatan sanding sealer,
amplas sanding, pewarnaan primer staining, Lap wash, amplas wash, perataan warna kayu, pengecatan melamic top coat.
3. Bagian service meliputi : pemasangan asesoris, pengecatan bagian bawah dudukan, perapihan, dan quality control ahir.
E. Manfaat penelitian
Penelitian mengenai waktu kerja ini dapat bermanfaat bagi pihak manajemen untuk mengetahui waktu kerja standar dalam penyelesaian produk
kursi rotan type Leyton. Sehingga dapat dijadikan dasar sebagai pengatruran jadwal kegiatan produksi, pengalokasian jumlah tenaga kerja, dan pemberian
insentif kepada pekerja yang dapat bekerja diatas waktu kerja standar.
II. TINJAUAN PUSTAKA