Bidang usaha Mitra usaha Pemasaran

D. Bahan baku

Bahan baku yang mensuplai seluruh industri rotan di Cirebon sebagian besar berasal dari Sulawesi, dalam kegiatan penanganan bahan bakunnya biasanya sudah ada industri terpisah yang kegiatannya mengolah dari rotan mentah atau asalan menjadi rotan poles atau roytan halus atau rotan WS wash and sulphurize , ataupun rotan hati dan kulit dan biasa dijual di toko material yang khusus menjual rotan. Sehingga pengrajin tinggal membeli di tempat yang telah ditunjuk perusahaan sebagai penyedia bahan bakunya. Jenis rotan yang diperdagangan biasanya dari jenis Calamus manan, Daewmonorops sp. dan Calamus irops . Tetapi didalam perdagangan dalam pengelompokanya bukan berdasarkan dari jenisnya melainkan dari kualitasnya. Bahan baku yang digunakan PT. Rattanland dalam membuat produk-produknya adalah : 1. Rotan bulat atau poles halus atau rotan WS biasa digunakan untuk membuat produk-produk dengan kerangka rotan. 2. Rotan hati dan kulit, kepangan pelepah pisang banana, eceng gondok water hyacinth dan rumput laut seagrass biasa digunakan untuk bagian anyaman. 3. kayu biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk dengan kerangka kayu biasanya dari jenis mahony. 4. Bahan-bahan pewarna dan pelengkap untuk kegiatan finishing. Bahan baku produknya perpaduan antara kayu dengan rotan, ataupun material lain seperti miksalnya anyamabn pelepah pisang banana, eceng gondok water hyacinth dan rumput laut seagrass, tetapi perusahaan ini hanya menangani proses finishingnya saja, sedangkan untuk pembuatanya diserahkan ke beberapa industri rumah tangga.

E. Bidang usaha

Perusahaan ini bergerak dibidang industri manufaktur dan eksportir mebel dengan bahan baku rotan secara keseluruhan ataupun perpaduan antara kayu dengan material lainnya sebagai bahan baku seperti misalnya rotan wicker, anyaman pelepah pisang banana, eceng gondok water hyacinth dan seagrass. Jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini diantaranya adalah meja, kursi makan, kursi tamu, partisi ruangan dan lain-lain. Perusahaan ini tidak memproduksi produknya secara keseluruhan di pabrik. Dalam kegiatan pembuatan kerangka ataupun penganyamannya dilakukan diluar pabrik. Perusahaan bekerja sama dengan pengrajin untuk pembuatan rangka dan penganyamannya, dimana perusahaan hanya memberikan model dan spesifikasi ukuran dari produk tersebut kepada pengrajin.

F. Mitra usaha

Dalam usaha melengkapi produk yang dipesan, PT. Rattanland bekerja sama dengan beberapa distributor, diantaranya adalah : 1. Pengesup rangka, terdapat 7 pengesup rangka atau distributor rangka yang menjadi mitra usaha PT. Rattanland, untuk jenis rangka kursi makan dining chair dikerjakan oleh Bp. Dori. 2. Pengesub anyam, terdapat 17 pengesup anyam sebagai mitra usaha. Dalam penggolongannya setiap distributor memiliki spesifikasi tersendiri tergantung dari jenis bahan baku untuk penganyamnya dan model kursinya. 3. Distributor pelengkap, pelengkap yang digunakan diantarannya adalah dust cover , box kardus, cushion, lempark dan komponen besi atau almunium. 4. Suplier yang bekerja sama dengan PT. Rattanland dalam memenuhi kebutuhan untuk proses finishing diperusahaan ini adalah : - PT. Diva, suplier melamic top coat dan thinner. - CV. Sumber Warna, suplier cat untuk pewarnaan primer stain - Tiara, suplier gas elpiji dan tali rafia - Sama Jaya, suplier box kardus

G. Pemasaran

Dalam pemasaran produknya perusahaan ini memiliki 5 orang marketing yang bekerja sama dengan toko-toko mebel di luar negeri dan memanfaatkan media internet dalam memasarkan produknya. Beberapa negara tujuan ekspor dari perusahaan ini adalah Canada, Jerman, UEA dan lain-lain. Dalam transaksi pembayarannya pemesanannya perusahaan ini menggunakan LC letter of Credit dan TT Telegrapic Transfered. Dengan sistem pembayaran melalui LC akan menjamin keamanan proses pembayaran antara kedua belah pihak, sedangkan dengan sistem TT buyer memberi uang muka terlebih dahulu, lalu perusahaan mengirimkan barang yang dipesannya, namun dalam pengirimannya belum disertai dokumen ekspor karena dokumen tersebut sebagai jaminan dari sisa pembayaran yang belum dilakukan oleh buyer, mengenai prosentase dari jumlah uang muka yang harus dibayarkan tergantung dari kesepakatan perusahaan dengan buyer. Perusahaan juga dapat mengirimkan contoh produknya untuk dikirim ke negara tujuan apabila buyer memesan dalam jumlah banyak untuk memberi contoh produknya secara fisik.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN