Waktu standar = Waktu dasar + {Waktu dasar x Kelonggaran} Hasil perhitungan waktu kerja standar pada masing-masing tahapan
produksi, tertera pada Tabel 17.
Tabel 17. Perhitungan waktu kerja standar per unit kursi pada pekerja yang diamati No. Tahap
Produksi Waktu Dasar
menit Kelonggaran
Waktu Standar menit
A. Pengerjaan awal
1 Quality control
awal 2,74
12 3,07
2 Pengomporan 2,07
13 2,34
3 Amplas dasar
6,99 12
7,83 Total
11,8 -
13,24
B. Pewarnaan
1 Warna dasar
7,11 13
8,03 2
Sanding sealer 2,27 13 2,56
3 Amplas sanding
7,71 12
8,64 4 Pewarnaan
primer 1,92
13 2,17
5 Lap wash
7,80 12
8,74 6 Amplas
7,77 12
8,70 7
Perataan warna
kayu 1,99 11 2,21 8
Melamic top coat 1,9 13 2,15
Total 38,47
- 43,1
C. Service
1 Pemasangan asesoris
1,87 11
2,08 2
Merapikan permukaan anyaman
23,49 12
26,31 3
Pengecatan bawah dudukan 3,62
11 4,02
4 Quality Control
akhir 3,95
12 4,42
Total 32,93
- 36,84
Total Penyelesaian
83,2 -
93,19 Keterangan : - waktu dasar merupakan waktu kerja rata-rata pada setiap siklus yang telah
dikalikan dengan
rating kerja yang telah diberikan rating pada masing-masing
elemen kerja dapat dilihat pada lampiran.
Dalam kegiatan finishing setelah dilakukan proses pengecatan, kursi tersebut perlu dijemuran secara langsung dibawah sinar matahari setelah
pengecatan warna dasar dan wash ataupun pengeringan didalam ruangan setelah pengecatan sanding sealer dan melamic top coat. Waktu rata-rata penjemuran
dan pengeringan tertera pada Tabel 18.
Tabel 18. Pengamatan waktu rata – rata penjemuran dan pengeringan setelah pengecatan No. Proses
Menit 1
Penjemuran setelah warna dasar 74,36
2 Pengeringan setelah
sanding sealer 51,06
3 Penjemuran setelah lap wash
60,70 4 Pengeringan
setelah melamic top coat
63,15 Total
249,27
Dari Tabel 18. tersebut diketahui total rata-rata waktu pengeringan dan penjemuran untuk satu unit kursi adalah 249,27 menit atau 4,15 jam. Total waktu
rata-rata tersebut akan ditambahkan dengan total waktu kerja standar untuk
mengetahui total waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses finishing satu buah kursi.
D. Prestasi kerja 1. Prestasi kerja pada setiap kegiatan produksi
Dengan waktu kerja standar yang telah diperoleh, dapat ditentukan prestasi kerja dari pekerja yang diukur waktu kerjanya pada setiap bagian. Nilai waktu
kerja standar dari seorang pekerja yang dipilih untuk diukur waktu kerjanya tersebut diharapkan dapat mewakili waktu penyelesaian suatu pekerjaan dari
semua pekerja yang melakukan pekerjaan yang sama pada setiap tahapan produksi. Ukuran prestasi kerja yang digunakan adalah satuan orang jam man
hour , yang menunjukan lamanya penyelesaian pekerjaan. Perhitungan prestasi
kerja ditentukan dengan menggunakan rumus : 60
x dar
Waktu stan kerja
Hasil standar
kerja Prestasi
= Jumlah tenaga kerja yang diamati adalah 1 orang dan hasil kerja yang
diukur waktu kerjanya adalah penyelesaian 1 kursi. Dari waktu kerja yang telah diketahui pada setiap bagian, waktu kerja standar tersebut digunakan untuk
menentukan prestasi kerja, sehingga prestasi kerja standar pada bagian : a. Pengerjaan awal :
- Prestasi kerja = 60
24 ,
13 1
x = 4,53 Kursijam
Pada bagian pengerjaan awal terdapat 3 tahap produksi b. Pewarnaan :
- Prestasi kerja = 60
1 ,
43 1
x = 1,39 Kursijam
Pada bagian pewarnaan terdapat 8 tahap produks c. Bagian Service
- Prestasi kerja = 60
84 ,
36 1
x = 1,62 Kursijam
Pada bagian service terdapat 4 tahap produksi Pekerjaan dilakukan secara berurutan oleh 1 orang pekerja pada setiap
tahap produksi, sehingga dalam menentukan prestasi kerja pada setiap bagian produksi jumlah pekerjanya tidak diperhitungkan, hanya menghitung kemampuan
bagian tersebut dalam menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu 1 jam.
Tabel 19. Waktu kerja standar per unit kursi type Leyton dan prestasi kerja per orang pekerja yang diamati.
No. Tahap Produksi
Waktu kerja standar
menit Tenaga kerja
orang Prestasi Kerja
Standar kursijam
A. Pengerjaan awal