38
2.3.3.1 Kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa Guru dituntut untuk mampu berkomunikasi yang baik dengan peserta didik
agar proses pembelajaran di kelas berjalan secara efektif. 2.3.3.2 Kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik
Guru dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan sesama pendidik atau guru lain agar dapat merencanakan dan menyusun proses pembelajaran yang lebih
baik. 2.3.3.3 Kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat
Guru dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat sekitar agar dapat menjalin hubungan yang kondusif di lingkungan
sekolah demi tercapainya prestasi belajar siswa yang baik.
2.4 Kerangka Berpikir
Belajar adalah suatu proses terjadinya interaksi antara seseorang murid dengan lingkungannya yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku
yang akan berpengaruh pada pengetahuan kognitif, sikap affektif, dan keterampilan psikomotor. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang
dengan disengaja diciptakan, gurulah yang menciptakannya, guru membelajarkan anak didik. Tujuan pembelajaran telah direncanakan oleh guru secara sistematik
dan terarah kepada peserta didik. Keberhasilan proses pembelajaran akan teridentifikasi oleh tercapai tidaknya tujuan yang hendak dicapai. Pencapaian
tujuan belajar biasanya diukur dalam bentuk prestasi belajar.
39
Prestasi belajar siswa yang baik merupakan harapan seorang guru. Menurut Arikunto 2007: 276, nilai prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan
siswa sejauh mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan disetiap bidang studi. Simbol yang digunakan untuk menyatakan nilai, baik huruf maupun angka,
hendaknya hanya merupakan gambaran tentang prestasi saja. Menurut Djalal 1986: 4 bahwa prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan siswa yang
diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Baik buruknya prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Dalam hal ini peneliti akan membahas mengenai faktor ektern yang dapat berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa. Salah satu faktor ekstern tersebut yaitu guru.
Dikutip dari jurnal Bhargava 2011 menyatakan bahwa
faktor terpenting dalam sistem belajar mengajar adalah guru. Seorang guru harus memenuhi standar kompetensi sebagai pengajar dan
pendidik. Karena guru memegang peranan yang sangat penting untuk upaya peningkatan kualitas pendidikan. Guru yang kompeten akan lebih mampu
menciptakan kondisi belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelas, sehingga proses belajar mengajar berada pada situasi yang
kondusif. Menurut Siskandar Pedoman PPL UNNES, 2010: 80, kompetensi
mengandung pengertian kemampuan yang dapat dilakukan oleh guru yang mencakup kepribadian, sikap dan tingkah laku guru yang ditunjukkan dalam
setiap gerak-gerik sesuai dengan tuntutan profesi sebagai guru.
40
Kompetensi profesional merupakan salah satu faktor penentu kualitas guru. Berdasarkan jurnal dari Nurdin mengemukakan “
dengan kompetensi profesional yang memadai diharapkan guru dapat memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap keberhasilan belajar siswa”.
Menurut Suyanto dan Djihad H.
dalam jurnal Nurdin
mengemukakan bahwa kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
Kompetensi profesional guru akan mencapai hasil yang maksimal jika ditunjang dengan kompetensi sosial guru. Karena kedua hal tersebut saling
berpengaruh satu sama lain. Menurut UU RI No.14 tahun 2005, kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali serta masyarakat sekitar. Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan peserta didik, maka
guru tersebut akan memberikan pembelajaran yang lebih bervariatif untuk menggantikan cara mengajar di mana guru hanya berbicara dan peserta didik
hanya mendengarkan. Tidak bisa dipungkiri bahwa seorang guru merupakan makhluk sosial yang
diciptakan Tuhan sehingga dia harus dapat memperlakukan peserta didiknya secara wajar dan bertujuan agar tercapai optimalisasi potensi pada diri masing-
masing peserta didik. Seorang guru harus memahami dan menerapkan prinsip belajar humanistik yang beranggapan bahwa keberhasilan belajar ditentukan oleh
kemampuan yang ada pada diri peserta didik tersebut. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan
kualitas pendidikan. Guru di sekolah mempunyai banyak peran, di pundak guru dibebankan mutu pendidikan. Sering orang beranggapan bahwa menjadi guru
41
adalah hal yang gampang, mereka menganggap hanya dengan bermodalkan penguasaan materi sudah cukup sebagai syarat menjadi guru. Padahal menjadi
guru yang profesional dituntut mempunyai berbagai keterampilan, mempunyai kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru dan
sebagainya. Berdasarkan uraian di atas, maka kompetensi profesional dan kompetensi
sosial guru merupakan faktor penting untuk peningkatan prestasi belajar siswa yang lebih baik. Pemberian sertifikasi oleh pemerintah kepada guru merupakan
salah satu cara untuk memacu guru agar senantiasa meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran. Seorang guru akan termotivasi untuk meningkatkan
kompetensinya menjadi lebih baik agar memperoleh sertifikasi. Dengan kompetensi guru yang lebih baik maka prestasi belajar siswa juga mencapai hasil
yang maksimal. Kerangka berpikir pada penelitian ini adalah kompetensi profesional dan
kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Berikut kerangka berpikir pada penelitian ini:
42
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
2.5 Hipotesis Penelitian