Fungsi, dan Peranan Guru

23 5 Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas. 6 Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubugan antara mata pelajaran danatau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. 7 Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati atau meneliti dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya. 8 Guru harus mengembangkan sikap pesrta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun luar kelas. 9 Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.

2.2.3 Fungsi, dan Peranan Guru

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa profesional guru mengandung pengertian yang meliputi unsur-unsur kepribadian, keilmuan dan ketrampilan. Dengan demikian dapat diartikan, bahwa kompetensi profesional guru tentu saja akan meliputi ketiga unsur itu walaupun tekanan yang lebih besar terletak pada unsur ketrampilan sesuai dengan peranan yang dikerjakannya. Berikut dijelaskan fungsi, dan peranan guru menurut Hamalik 2006: 42 yaitu: 2.2.3.1 Guru sebagai pendidik dan pengajar Peranan ini akan dapat dilaksanakan bila guru memenuhi syarat-syarat kepribadian dan penguasaan ilmu. Sehubungan dengan peranannya sebagai 24 pendidik dan pengajar, guru harus menguasai ilmu, antara lain mempunyai pengetahuanyang luas, menguasai bahan pelajaran serta ilmu-ilmu yang bertalian dengan mata pelajaran yang diajarkan, menguasai teori dan praktek mendidik, teori kurikulum metode pengajaran, teknologi pendidikan, teori evaluasi dan psikologi belajar. Pelaksanaan peran ini menuntut ketrampilan tertentu, yaitu: 1 Terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran 2 Terampil menyusun satuan pelajaran 3 Terampil menyampaikan ilmu kepada murid 4 Terampil menggairahkan semangat belajar murid 5 Terampil melakukan penilaian hasil belajar murid 6 Terampil menggunakan bahasa yang baik dan benar 7 Terampil mengatur disiplin kelas dan berbagai ketrampilan lainnya 2.2.3.2 Guru sebagai anggota masyarakat Guru harus bersikap terbuka, tidak bertindak secara otoriter, tidak bersikap angkuh, bersikap ramah tamah terhadap siapa pun, suka menolong dimana pun dan kapan saja, serta simpati dan empati terhadap pimpinan, teman sejawat, dan para siswa. Sebagai anggota masyarakat, guru memiliki ketrampilan seperti: ketrampilan dalam membina kelompok, ketrampilan bekerja sama dalam kelompok, dan ketrampilan tugas bersama dalam kelompok. 2.2.3.3 Guru sebagai pemimpin Peranan kepemimpinan akan berhasil apabila guru memiliki kepribadian seperti: kondisi fisik yang sehat, percaya pada diri sendiri, memiliki daya kerja 25 yang besar dan antusiasme, gemar dan dapat cepat mengambil keputusan, bersikap objektif, dan mampu menguasai emosi, serta bertindak adil Sondang P. Siagian, 1978. Untuk itu guru harus memiliki berbagai ketrampilan yang dibutuhkan sebagai pemimpin, seperti: bekerja dalam tim, ketrampilan berkomunikasi, bertindak selaku penasehat dan orang tua bagi murid-muridnya, ketrampilan melaksanakan rapat, diskusidan membuat keputusan yang tepat, cepat, dan praktis. 2.2.3.4 Guru sebagai pelaksana administrasi ringan Peranan ini memiliki syarat-syarat kepribadian, seperti: jujur, teliti dalam bekerja, rajin, harus menguasai ilmu mengenai tata buku ringan, korespondensi, penyimpanan arsip dan ekspedisi dan administrasi pendidikan. Untuk itu guru harus memiliki keterampilan, seperti: mengadministrasikan keuangan, ketrampilan menyusun academic record, ketrampilan menyusun arsip dan ekspedisi dan ketrampilan mengetik, serta berbagai ketrampilan lainnya yang berkenaan dengan pelaksanaan administrasi ringan di sekolah. 2.2.4 Syarat Guru yang Baik dan Berhasil Tidak sembarang orang yang dapat melaksanakan tugas profesional sebagai seorang guru. Untuk menjadi guru yang baik haruslah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Menurut Ngalim Purwanto 1985: 170- 175 dalam Uno 2008: 29 berikut ini diuraikan syarat-syarat menjadi seorang guru yang baik antara lain: 26 2.2.4.1 Guru harus berijazah Yang dimaksud ijazah di sini adalah ijazah yang dapat member wewenang untuk menjalankan tugas sebagai seorang guru disuatu sekolah tertentu. 2.2.4.2 Guru harus sehat jasmani dan rohani Kesehatan jasmani dan rohani merupakan salah satu syarat penting dalam setiap pekerjaan. Karena orang tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika ia diserang suatu penyakit. Sebagai seorang guru syarat tersebut merupakan syarat mutlak. 2.2.4.3 Guru harus bertakwa kepada Tuhan YME dan berkelakuan baik Sesuai dengan tujuan pendidikan, yaitu membentuk manusia susila yang bertakwa kepada Tuhan YME maka sudah selayaknya guru sebagai pendidik harus dapat menjadi contoh dalam melaksanakan ibadah dan berkelakuan baik. 2.2.4.4 Guru haruslah orang yang bertanggung jawab Tugas dan tanggung jawab guru sebagai pendidik, pembelajar dan pembimbing bagi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung yang telah dipercayakan orang tua kepadanya hendaknya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, guru juga bertanggung jawab terhadap keharmonisan perilaku masyarakat dan lingkungan disekitarnya. 2.2.4.5 Guru di Indonesia harus berjiwa nasional Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang mempunyai bahasa dan adat istiadat berlainan. Untuk menanamkan jiwa kebangsaan merupakan tugas utama seorang guru, karena itulah guru harus terlebih dahulu berjiwa nasional. 27 Syarat-syarat di atas adalah syarat umum yang berhubungan dengan jabatan sebagai seorang guru. Selain itu, ada pula syarat lain yang sangat erat hubungannya dengan tugas guru di sekolah, sebagai berikut: 1 Harus adil dan dapat dipercaya 2 Sabar, rela berkorban dan menyayangi peserta didik 3 Memiliki kewibawaan dan tanggung jawab akademis 4 Bersikap baik pada rekan guru, staf di sekolah dan masyarakat 5 Harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan menguasai benar mata 6 Pelajaran yang dibinanya 7 Harus selalu introspeksi diri dan siap menerima kritik dari siapa pun 8 Harus berupaya meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 2.2.5 Karakteristik Kompetensi Guru Kompetensi profesional merupakan salah satu faktor penentu mutu atau kualitas guru. Menurut Soewarso 2004, bahwa guru yang profesional mampu mengembangkan pembelajaran sehingga dapat membentuk peserta didik menjadi lulus berkualitas tinggi. Guru yang bermutu adalah mereka yang memiliki kompetensi profesional dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik. Guru yang profesional bukan ditentukan oleh lembaga dimana ia memperoleh pendidikan tetapi lebih ditentukan oleh apakah ia berhasil atau tidak dalam bekerja sehingga bisa menyajikan karya yang berguna untuk masyarakat Balitbang, 2003. Indikator guru dapat dinilai kompeten secara profesional menurut Hamalik 2006: 38 adalah sebagai berikut: 28 1 Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik- baiknya. 2 Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil. 3 Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan sekolah. 4 Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses belajar- mengajar dalam kelas. Menurut UU No. 14 Tahun 2005 diungkapkan bahwa jenis-jenis kompetensi ada 4 yaitu: 1 Kompetensi kepribadian, adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. 2 Kompetensi profesional, merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan pembimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar pendidikan nasional. 3 Kompetensi pedagogik, adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 4 Kompetensi sosial, adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. 29 Sedangkan menurut Depdikbud, macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain: 1 Kompetensi profesional, artinya guru harus memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang akan diajarkan serta penguasaan metodologi dalam arti memiliki konsep teoritis mampu memilih metode dalam proses belajar mengajar. 2 Kompetensi personal, artinya sikap kepribadian yang mantab sehingga mampu menjadi sumber intensifikasi bagi subjek. Dalam hal ini berarti memiliki kepribadian yang pantas diteladani, mampu melaksanakan kepemimpinan. 3 Kompetensi sosial, artinya guru harus menunjukkan atau mampu berinteraksi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala sekolah, bahkan dengan masyarakat luas. 4 Kompetensi untuk melakukan pelajaran yang sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan nilai-nilai sosial dari nilai material. 2.2.6 Indikator Kompetensi Profesional Guru Salah satu unsur pembentuk kompetensi profesional guru adalah tingkat komitmennya terhadap profesi. Menurut Ibid dalam Hamalik 2006 menyatakan bahwa tingkat komitmen sebenarnya dapat digambarkan dalam satu garis kontinum, yang bergerak dari tingkatan rendah sampai dengan tingkatan tinggi. Guru yang rendah tingkat komitmennya, ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1 Perhatian yang disisihkan untuk memerhatikan siswanya hanya sedikit 2 Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan tugasnya hanya sedikit 3 Perhatian utama guru hanyalah jabatannya 30 Sebaliknya guru yang mempunyai tingkat komitmen yang tinggi, ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut: 1 Perhatiannya terhadap siswa cukup tinggi 2 Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan tugasnya banyak 3 Banyak pekerjaan untuk kepentingan orang lain Berdasarkan UU RI No.14 Tahun 2005 pedoman PPL UNNES, 2010: 81 kompetensi profesional guru dapat dinilai melalui: 1 Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan. Guru dituntut untuk mengkaji substansi atau teori-teori dan mengkaji metodologi keilmuan bidang studi yang diampunya. 2 Menguasai struktur dan materi bidang studi. Guru dituntut untuk bisa mengkaji struktur kurikulum bidang studi yang diampunya, mengkaji materi bidang studi dalam kurikulum, mengkaji bahan ajar bidang studi dan diharapkan mampu berlatih mengembangkan bahan ajar sesuai dengan bidang studi yang diampu. 3 Menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran. Guru harus mampu mengkaji berbagai jenis teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, mampu memilih berbagai jenis teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dan berlatih menggunakan serta memanfaatkan berbagai jenis teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. 4 Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi. Guru diharapkan mampu berlatih memilih substansi, cakupan, dan tata urut materi pembelajaran secara 31 kontekstual dan berlatih mengidentifikasi substansi materi bidang studi yang sesuai dengan perkembangan dan potensi peserta didik. 5 Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Guru mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas, berlatih mengidentifikasi serta menganalisis permasalahan pembelajaran, berlatih menyusun rancangan dan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Kompetensi profesional guru yaitu kemampuan guru dalam mengajar, yang bersifat fleksibel atau dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam buku pedoman PPL UNNES 2007: 156 kompetensi profesional terdiri dari beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu: 1 Kemampuan Penguasaan Materi Yang dimaksud penguasaan materi adalah mengerti dan memahami secara meluas dan mendalam bahan belajar yang akan dibahas. Bahan belajar yang dirancang oleh guru berupa stimulus pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang tidak atau sedikit dimiliki oleh siswa. Bahan belajar yang dikuasai guru bukan terbatas pada bahan belajar yang akan disajikan kepada siswa saja, melainkan juga bahan ajar lain yang relevan. 2 Kemampuan Membuka Pelajaran Yang dimaksud membuka pelajaran menurut Usman dalam pedoman PPL UNNES 2007 adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi murid agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar mengajar. Dengan kata 32 lain, kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajarinya. 3 Kemampuan Bertanya Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan yang penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat pula akan memberikan dampak positif terhadap siswa, yaitu: a Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar b Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan c Mengembangkan cara dan pola belajar aktif dari siswa sebab berfikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya d Menuntun proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik. e Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas 4 Kemampuan Mengadakan Variasi Pembelajaran Variasi menurut Usman dalam pedoman PPL UNNES 2007 adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi. 5 Kemampuan Menjelaskan Materi Yang dimaksud menjelaskan materi menurut Usman dalam pedoman PPL UNNES 2007 ialah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. 33 Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari kegiatan guru dalam interaksinya dengan siswa di dalam kelas. 6 Kemampuan Mengelola Kelas Menurut Usman dalam pedoman PPL UNNES 2007 pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Suatu kondisi yang optimal dapat dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengelolaan yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. 7 Kemampuan Menutup Pelajaran Menutup pelajaran menurut Usman dalam pedoman PPL UNNES 2007 adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran ini dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. 8 Ketepatan Waktu dan Materi Kemampuan ketepatan waktu dan materi adalah kemampuan untuk mengatur, membagi, dan mengalokasikan waktu secara proporsional dan optimal 34 dengan mempertimbangkan kesesuaian materi yang diberikan. Jadi kegiatan belajar mengajar akan sesuai dengan rencana pengajaran yang telah disusun guru sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal ini tentu akan mengoptimalkan pencapaian materi yang akan diberikan kepada siswa, jika waktu yang digunakan berlangsung secara tepat. 2.3 Kompetensi Sosial Guru 2.3.1 Pengertian Kompetensi Sosial

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kompetensi profesional guru dengan ptrestasi belajar siswa : studi korelasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Legok-Tangerang

0 13 80

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU EKONOMI SMA KOTA SEMARANG

1 11 29

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI (AKUNTANSI) MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 4 233

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PATI TAHUN 2009 2010

0 14 106

Pengaruh Kompetensi Profesional Guru dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru Ekonomi SMA di Kota Tegal

1 140 111

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PATI TAHUN 2009/2010.

0 0 3

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI DI SMA NEGERI 11 SEMARANG.

0 0 1

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU EKONOMI AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK KABUPATEN MAGELANG.

0 0 105

Pengaruh Kompetensi Profesional Dan Produktivitas Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK di Kota Semarang.

0 0 1

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, KEPRIBADIAN, PROFESIONAL DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 15