35
siswa tidak baik sehingga guru tidak mampu membantu siswa dalam proses belajar mengajar karena penyampaian materi yang kurang jelas.
Berdasarkan kodrat manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk etis, dia harus dapat memperlakukan peserta didiknya secara wajar dan bertujuan agar
tercapai optimalisasi potensi pada diri masing-masing peserta didik. Seorang guru harus memahami dan menerapkan prinsip belajar humanistik yang beranggapan
bahwa keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan yang ada pada diri peserta didik tersebut.
Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan peserta didik, maka guru tersebut akan memberikan pembelajaran yang lebih bervariatif untuk
menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan. Dalam suasana seperti itu, peserta didik secara aktif
dilibatkan dalam memecahkan masalah, mencari sumber informasi, data evaluasi, serta menyajikan dan mempertahankan pandangan dan hasil kerja mereka kepada
teman sejawat dan yang lainnya. Sedangkan para guru dapat bekerja secara intensif dengan guru lainnya dalam merencanakan pembelajaran, baik individual
maupun tim, membuat keputusan tentang desain sekolah, kolaborasi tentang pengembangan kurikulum dan partisipasi dalam proses penilaian.
2.3.2 Pentingnya Kompetensi Guru
Menurut Hamalik 2006: 35 pentingnya kompetensi guru bagi dunia pendidikan antara lain:
36
2.3.2.1 Kompetensi guru sebagai alat seleksi penerimaan guru Dengan adanya syarat sebagai kriteria penerimaan calon guru, maka akan
terdapat pedoman bagi para administrator dalam memilih mana guru yang diperlukan untuk suatu sekolah. Asumsi yang mendasari kriteria ini adalah bahwa
setiap calon guru yang memenuhi syarat tersebut, diharapkan atau diperkirakan bahwa guru tersebut akan berhasil mengemban tugasnya selaku pengajar di sekolah.
2.3.2.2 Kompetensi guru penting dalam rangka pembinaan guru Jika telah ditentukan jenis kompetensi guru yang diperlukan, maka atas
dasar ukuran itu akan dapat diobservasi dan ditentukan guru yang telah memiliki kompetensi penuh dan guru yang masih kurang memadai kompetensinya. Para
guru yang telah memiliki kompetensi penuh sudah tentu perlu dibina terus agar kompetensinya tetap mantap. Kalau terjadi perkembangan baru yang memberikan
tuntutan baru terhadap sekolah, maka sebelumnya sudah dapat direncanakan jenis kompetensi apa yang kelak akan diberikan agar guru tersebut memiliki
kompetensi yang serasi. Bagi guru yang ternyata sejak semula memiliki kompetensi di bawah standar, administrator menyusun perencanaan yang relevan
agar guru tersebut memiliki kompetensi yang sama atau seimbang dengan kompetensi guru yang lainnya, misalnya rencana penataran.
2.3.2.3 Kompetensi guru penting dalam rangka penyusunan kurikulum Kurikulum pendidikan guru harus disusun atas dasar kompetensi yang
diperlukan oleh setiap guru. Tujuan, program pendidikan, sistem penyampaian, evaluasi, dan sebagainya hendaknya direncanakan sedemikian rupa agar relevan
dengan tuntutan kompetensi guru secara umum.
37
2.3.2.4 Kompetensi guru penting dalam hubungan dengan kegiatan dan prestasi belajar siswa
Proses belajar dan prestasi belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar
ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif,
menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal.
2.3.3 Indikator Kompetensi Sosial guru