40
informan lainnya. Acuan nilai untuk aspek ekologis, sosial dan spiritual tertera pada Tabel 1. Wawancara dilakukan sampai data diperoleh lengkap dan
memuaskan. Waktu pengambilan data terutama saat malam hari setelah informan sudah kembali dari ladang. Informan biasa di Kampung Cibeo adalah Arman,
Sarpin, Naja, Away dan warga lainnya. Selain itu dilakukan pengamatan lokasi dengan merekam seluruh faktor yang penting dengan membuat sketsa dan catatan.
Alat yang dipergunakan adalah kompas, anemometer, Global Positioning System GPS hanya di luar Kampung Cibeo.
d. Merekonstruksi tata letak, desain dan struktur rumah Baduy Dalam.
Teknik pengambilan data untuk melakukan rekonstruksi adalah: Melakukan wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan dengan
wakil pemuka adat, melakukan pengukuran untuk mengambil data primer dan pengamatan pada lokasi.
1. Data-data yang ditanyakan antara lain aktifitas sehari-hari penghuni di dalam rumah, fungsi ruang, material bangunan, elemen dan komponen struktur
bangunan. Komponen data yang di ambil di lapangan adalah bentuk dan ukuran rumah, teknik dan material konstruksi termasuk elemen-elemen dan
komponennya, sistem pengawetan, asal material dan sistem pembangunan. 2. Melakukan pengukuran dimensi rumah yang dilakukan tanpa alat bantu. Jadi
hanya dipergunakan anggota tubuh saja. Pengukuran panjang menggunakan langkah kaki dan panjang tangan, pengukuran tinggi menggunakan tinggi badan
dan tangan. Hasil pengukuran dicatat dan bentuk-bentuk dari bangunan digambarkan dengan sketsa dan catatan.
3. Melakukan pengamatan, untuk memperjelas hasil wawancara dan data sekunder maka dilakukan pengamatan pada rumah dan lokasi permukiman.
Hasil survey didokumentasikan berupa catatan dan sketsa dari bangunan. Data didokumentasikan dengan dibuat sketsa dan tulisan. Rekonstruksi dilakukan
dengan membuat gambar teknik menggunakan program SketchUp 8. Gambar yang dibuat antara lain adalah gambar piktorial denah lokasi, denah rumah,
tampak potongan dan detail. Selanjutnya dibuat miniatur bangunan dengan ukuran 1: 10.
41
e. Menganalisis kearifan lokal konsep desain rumah Baduy Dalam berdasarkan CSA
Menganalisis konsep desain rumah Baduy Dalam meliputi konsep tata letak dan dan orientasi rumah, desain fisik dan pengudaraan pasif bangunan. Data untuk
konsep tata letak, orientasi dan desain fisik diambil bersamaan dengan penelitian ke 2 yaitu merekonstruksi dan menggunakan hasil dari penelitian ke 2. Untuk
pengudaraan pasif bangunan, dikarenakan di kampung Cibeo tidak diperkenankan untuk mengukur dengan alat dipergunakan teknik simulasi. Simulasi penting
dilakukan untuk mengetahui kondisi pengudaraan didalam bangunan sebelum pelaksanan pembangunan Chunhai, 2008. Simulasi dibuat menggunakan
program SolidWork 2010. Untuk melakukan simulasi dilakukan dengan beberapa tahapan seperti telah diuraikan pada kerangka penelitian
Gambar 3. Pengambilan data pada miniatur yaitu di laboratorium lapang Departemen Teknik Pertanian di Leuwikopo, Kampus Institut Pertanian Bogor,
Darmaga. Pengambilan data di miniatur bertujuan untuk mengetahui nilai kepercayaan dari hasil simulasi dengan memvalidasikan dengan hasil simulasi.
Untuk pengambilan data dan simulasi dipergunakan miniatur rumah. Pembuatan miniatur berdasarkan gambar teknik hasil rekonstruksi yang dibuat dengan skala 1
: 10, berukuran 0,6 m x 0,6 m x 0,6 m dan tinggi 50 cm. Miniatur rumah dibuat dengan menggunakan bahan bangunan yang sama dengan bahan yang
dipergunakan di Baduy Dalam dengan skala. Pengambilan data pada miniatur dilakukan di laboratorium lapang Departemen Teknik Mesin dan Biosistem di
Leuwikopo, Kampus Institut Pertanian Bogor, Darmaga. Miniatur ditempatkan di tempat terbuka agar angin lingkungan dan radiasi matahari tidak terhalangi dan
diletakkan 0.5 m dari atas tanah. Pengambilan data untuk validasi meliputi suhu ruang, dinding dan atap miniatur. Pada miniatur diambil data temperatur sebanyak
14 titik. Suhu ruang diambil 4 titik pada masing-masing ruang menggunakan thermocoppel yang diletakkan pada tengah-tengah ruang setinggi 5 cm Gambar
4. Selain itu diukur 3 titik pada atap bagian dalam bangunan sejarak 6 cm dari puncak atap sejarak 1 cm dari sisi Utara dan Selatan dan di tengah-tengah
atap.Gambar 5. Pengukuran suhu dinding dan atap juga menggunakan thermocouple sebanyak 4 titik pada setiap dinding bangunan.dan 3 titik pada
42
penutup atap Gambar 6. Data disimpan pada hybrid recorder Gambar 7. Pengambilan data kelembaban menggunakan RH meter yang diletakkan pada titik
yang sama dengan suhu. Pengambilan data kecepatan dan arah angin di dalam bangunan menggunakan bandul kertas dan anemometer. Pengambilan data tentang
kondisi lingkungan dipergunakan Weather Station Gambar 8. Data yang diperoleh divalidasikan dengan hasil simulasi untuk mengetahui nilai kepercayaan
dari simulasi. Pengambilan data dilakukan selama 3 hari sejak 12 sampai 14 November
2009. Pengambilan data dilakukan setiap jam selama 24 jam sehari. Sebagai data masukan untuk simulasi dipergunakan data tanggal 13 Nopember 2009.
Pengambilan data untuk verifikasi meliputi kondisi suhu pada bangunan, dinding dan atap miniatur, di dalam dan di luar miniatur rumah dengan
menggunakan wheather station, hybrid recorder, thermocouple, anemometer dan RH meter. Untuk mengambil data angin lingkungan dipergunakan baling-baling
Gambar 9.
Gambar 4 Titik pengambilan data ruang
Gambar 5 Titik pengambilan data atap
Gambar 6 Titik Pengambilan data di atap dan dinding luar
Gambar 7 Hybrid Recorder
43
Gambar 8 Weather station Gambar 9 Baling-baling
Metode Evaluasi Data a.
Mengkaji Tingkat Keberlanjutan Masyarakat Baduy Dalam Berdasarkan CSA
Penelitian pertama tentang kesesuaian dengan konsep eco-village dan kondisi keberlanjutan masyarakat Baduy berdasarkan kriteria CSA.
Evaluasi dilaksanakan dengan menjumlahkan nilai dari setiap parameter menurut kriteria dari CSA Tabel 1 untuk mengetahui tentang
keberlanjutan dari setiap aspek. Setelah seluruh nilai diperoleh maka dijumlahkan hasil nilai dari
setiap aspek. Total nilai yang diperoleh dari penjumlahan nilai setiap parameter dalam setiap aspek akan menunjukkan tingkat keberlanjutan
dari masyarakat Baduy Dalam. Menurut CSA suatu masyarakat dikatakan berkelanjutan mencapai nilai yang disajikan pada
Tabel 2. Tabel 1 Parameter aspek-aspek dalam CSA
Parameter Bobot
Aspek Ekologis
1. Makna dari tempat tinggal
2. Ketersediaan makanan produksi distribusi
3. Infrastruktur bangunan transportasi
4. Pola konsumsi Pengelolaan limbah padat
5. Air sumber, kualitas pola penggunaan
6. Manajemen limbah cair polusi air
7. Energi sumber penggunaan
Total nilai untuk aspek ekologis A
Aspek Sosial
1. Keterbukaan kepercayaan keamanan; ruang bersama
2. Komunikasi aliran gagasan informasi
3. Jaringan pencapaian jasa
44
4. Keberlanjutan sosial
5. Pendidikan
6. Pelayanan kesehatan
7. Keberlanjutan ekonomi kesehatan ekonomi local
Total nilai untuk aspek sosial B
Aspek Spiritual
1. Keberlanjutan budaya
2. Seni dan rekreasi
3. Keberlanjutan Spiritual
4.
Keterikatan masyarakat
5. Ketahanan masyarakat
6. Holographic baru pandangan duniaglobal 7.
Kedamaian dan pemikiran global
Total nilai aspek spiritual C
Total nilai keseluruhan T
Tabel 2 Nilai dan kondisi keberlanjutan masyarakat
Keterangan Nilai
Kondisi Keberlanjutan Masyarakat
Parameter 50
+
Menunjukkan progress sangat baik menuju keberlanjutan 25 -49
Menunjukkan permulaan yang baik menuju keberlanjutan – 2 5
Menunjukkan harus dilakukan tindakan untuk dapat berkelanjutan Aspek A,B,C
333 + Menunjukkan progress sangat baik menuju keberlanjutan
166 -332: Menunjukkan permulaan yang baik menuju keberlanjutan
– 165 Menunjukkan harus dilakukan tindakan untuk dapat berkelanjutan
Total Setiap Aspek
T 999 +
Menunjukkan progress sangat baik menuju keberlanjutan 500
– 998 Menunjukkan permulaan yang baik menuju keberlanjutan
– 449 Menunjukkan harus dilakukan tindakan untuk dapat berkelanjutan
Sumber Hildur,2006
b. Merekonstruksi Tata Letak, Desain dan Struktur Rumah
Masyarakat Baduy Dalam
Penelitian kedua melakukan rekonstruksi tata letak dan rumah masyarakat Baduy Dalam, Kampung Cibeo. Rekonstruksi dibuat untuk
mendokumentasikan rancangan permukiman dan rumah Baduy Dalam. Dalam merekonstruksi desain rumah dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Melakukan penerjemahan dari ukuran anggota badan hasil survey ke dalam ukuran metrik. Penerjemahan menggunakan data gambar
sketsa dan kuesioner hasil survey. Anggota badan seperti lengan, tangan dan langkah kaki diukur dengan meteran. Lalu ukuran hasil
survey dikalikan dengan ukuran anggota badan. Sketsa gambar bangunan dibuat berdasarkan ukuran tersebut, hasil kuesioner dan
pengamatan.
45
2. Merekonstruksi rumah masyarakat Baduy Dalam dibuat dengan menggunakan gambar teknik. Gambar teknik dibuat dengan
menterjemahkan sketsa gambar yang sudah berukuran metrik. Merekonstruksi rumah dilakukan dengan menggunakan program
komputer SketchUp 8. Program sketchUp dipilih karena lebih mudah untuk menampilkan hasil rekonstruksi secara 3 dimensi. Dengan
tampilan 3 dimensi maka pengertian gambar akan lebih jelas. Gambar yang dibuat adalah gambar denah lokasi, denah bangunan,
tampak, potongan beserta detail. Gambar Denah merupakan potongan horisontal bangunan untuk memperlihatkan susunan dan
pembagian ruang yang ada di dalam bangunan. Gambar Tampak dibuat untuk memperlihatkan seluruh bentuk bangunan. Gambar
Potongan adalah irisan vertikal bangunan. Gambar Potongan ini berfungsi untuk memperlihatkan bentuk dan dimensi struktur
bangunan secara keseluruhan. Gambar Potongan yang dibuat adalah
potongan melintang bangunan Gambar 4
3. Selanjutnya dibuat miniatur rumah masyarakat Baduy Dalam. Pembuatan miniatur menggunakan skala 1 : 10. Material yang
dipergunakan disesuaikan dengan material yang digunakan di Kampung Cibeo agar hasilnya lebih akurat.
c. Menganalisis Kearifan Lokal Konsep Desain Eco-house Baduy