76
dan berfungsi sebagai ventilasi atap. Bahan yang dipergunakan untuk kuda kuda adalah kayu huru, laban atau kihiang. Untuk gordeng dan kaso menggunakan
bambu gede, apus. Demikian pula bahan untuk reng dipergunakan bambu apus dan tali yang dibelah. Pada bagian atas ruang tidak ditutup dengan plafond tetapi
terdapat para-para yang dipergunakan sebagai gudang.
b. Kolom tihang
Konstruksi atap di topang dengan kolom kayu tihang. Kolom kayu berfungsi sebagai pendukung atap dan berdimensi 10 x 12 cm
2
. Kolom bagian samping bangunan terdapat 3 buah demikian pula di bagian muka dan tengah
bangunan. Kolom menggunakan kayu huru, laban , duren, dan kihiang. Kolom kayu tersebut diikat dengan balok kayu pada bagian atas dan bawahnya.
Sambungan tidak diperkenankan menggunakan paku, jadi dipergunakan pasak dan lubang dan diikata dengan tali bambu atau rotan. Kolom bagian bawah ditumpu
oleh umpak atau dedel yang berfungsi sebagai pondasi.
c. Balok sunduk
Balok konstruksi disebut sunduk. Balok bagian atas atau balok atap disebut sunduk luhur. Balok bagian bawah atau sloof disebut sunduk handap. Balok utama
yaitu sunduk luhur dan sunduk handap tidak diperkenankan untuk disambung Gambar 21. Kayu yang dipergunakan untuk balok atap dan sloof adalah kayu
huru, laban , duren dan kihiang berukuran 10 x 12 cm
2
. Pada kolom dan balok ini
diikatkan dinding dari anyaman bambu. d.
Dinding bilik
Konstruksi dinding terbuat dari bambu. Bambu yang dipergunakan untuk konstruksi dinding berdiameter sekitar 5-6 cm. Konstruksi dinding menggunakan
sistem pre-fabrikasi jadi pembuatannya dilakukan sebelum pembangunan dilaksanakan. Bidang penutup dinding ini diikatkan ke kolom dan balok
bangunan. Penutup dinding rumah Baduy dibuat dari anyaman bambu bilik. Bilik bambu mempunyai ketebalan sekitar 2,5 mm dan berpori sebesar 2,5 x
3mm
2
. Pori-pori ini berfungsi sebagai lubang ventilasi dan sebagai penerangan ruang. Dinding bambu ini menyebabkan terjadinya aliran ventilasi pada ruang.
77
Pada keempat ujung bidang dinding dijepit oleh bambu yang dibelah Gambar 21. Rangka dinding tersebut diikatkan dengan tali bambu ke kolom bangunan.
Untuk rangka penguat dinding dipergunakan bambu dari jenis bambu apus. Karena tidak diperkenankan menggunakan paku maka sistem sambungan yang
mereka laksanakan hanya dengan diikat saja. Pada rumah Baduy Dalam tidak
Gambar 21 Perspektip sambungan dinding menggunakan jendela. Untuk melihat keluar rumah dari dalam hanya dibuat
lubang-lubang lolongok pada dinding bambu berukuran 2 x 3 cm di bagian muka bangunan.
e. Pintu panto