Pondasi umpak Kajian dan rekonstruksi konsep Eco village dan Eco house pada permukiman Baduy dalam berdasarkan community sustainability assesment

79 panggung. Sebagai sambungan konstruksi lantai dipergunakan sambungan pasak dan untuk pengikat atau penguat dipergunakan tali dari bambu atau rotan.

g. Pondasi umpak

Rumah dibuat berkolong, menurut Garna 1987 dalam adat Baduy bila rumah langsung ketanah sama saja dengan hidup di dunia bawah. Kolom rumahpun tidak boleh langsung menyentuh tanah dan harus dilandasi oleh batu umpak sebagai pembatas antara tanah dengan bangunan rumah. Gambar 23 Pondasi Kolom bangunan disangga dengan batu kali yang berbentuk datar berfungsi sebagai pondasi rumah Gambar 23 Pondasi. Untuk membuat lantai rumah menjadi datar, mereka tidak menggali ataupun mengurug tanah akan tetapi ketinggian dari kolom rumah disesuaikan dengan kondisi tanah. Ketinggian masing masing kolom rumah dari tanah tidak sama yaitu antara 0,80 – 1 m. Hal ini dimaksudkan agar lantai rumah menjadi datar. Konstruksi bangunan Baduy sejalan dengan ilmu konstruksi bangunan dimana bangunan harus disangga oleh pondasi agar tidak terjadi penurunan bangunan deformasi. Pondasi ini terletak di atas tanah karena tabu bagi warga Baduy untuk menggali tanah. Batu pondasi juga berfungsi agar kolom kayu tidak menjadi lembab dan rusak dimakan rayap. Tanah dasar sekeliling bangunan diproteksi dengan batu kali agar air hujan tidak menggerus tanah dibawah bangunan. Miniatur rumah Berdasarkan gambar teknik yang telah dibuat dalam merekonstruksi rumah Baduy Dalam selanjutnya dibuat miniatur rumah. Pembuatan miniatur rumah Baduy Dalam dilakukan untuk memvisualisasikan bentuk bangunan dan 80 mengambil data kondisi iklim di dalam bangunan. Pengukuran kondisi suhu dan pengudaraan di dalam miniatur rumah dilakukan karena menurut adat di desa Cibeo pengambilan data dengan alat tidak mungkin dilakukan. Gambar 24 Miniatur rumah Baduy Dalam Pembuatan maket dilakukan menggunakan skala 1: 10 dari salah satu ukuran rumah Baduy Dalam dari 3 tipe dimensi rumah yang ada yaitu berukuran 6 x 6 m 2 . Ukuran maket adalah 60 x 60 cm dengan tinggi 24 cm dengan sudut atap 30 derajat dan 45 derajat.Bahan bahan yang dipergunakan adalah seluruh material yang sama yang di pergunakan untuk membuat rumah masyarakat Baduy Dalam agar hasilnya dapat mendekati hasil yang sebenarnya Gambar 24. Kearifan lokal desain rumah berdasarkan CSA Tata Letak Rumah Peran iklim sangat penting dalam design ekologis karena sangat erat hubungannya antara bentuk fisik bangunan dengan kondisi iklim. Memberi naungan yang baik dan mengorientasikan rumah yang sesuai iklim merupakan tujuan utama untuk mendapatkan rumah yang nyaman dan efisien pengelolaannya Prianto, 2000. Permukiman Baduy Dalam diletakkan dikaki bukit yang dikelilingi oleh hutan leuweung lembur. Leuweung lembur berfungsi sebagai penahan angin windbreak, mengkreasikan iklim mikro lingkungan luar bangunan yang menyenangkan dan mensuplai kebutuhan masyarakat sehari-hari. Selain itu permukiman akan aman dari terpaan angin kencang sehingga angin yang datang 81 ke lokasi merupakan angin yang tidak membahayakan. Adanya hutan akan menahan aliran air hujan yang deras dan menjadikan temperatur lingkungan yang lebih rendah di siang hari. Perancangan rumah yang baik dimulai dengan membuat tata letak rumah yang sesuai kondisi iklim pada lokasi. Menurut Morrow 1993 Pada wilayah beriklim tropis lembab biasanya lebih rentan terhadap bencana periodik seperti banjir, gempa bumi angin kencang, erosi dan lain lain. Konsep perletakan permukiman Kampung Cibeo aman dan jangka panjang karena sudah sejalan dengan prinsip keamanan untuk permukiman wilayah tropis lembab. Perkembangan kampung dikontrol secara ketat guna mempertahankan bentuknya. Pada masyarakat Baduy terdapat ketentuan bahwa setelah suatu kampung mencapai jumlah 40 rumah maka dapat mendirikan suatu babakan yaitu kampung baru yang berdekatan. Masyarakat Baduy Dalam tidak menjalankan ketentuan ini. Mereka lebih mempertahankan jumlah kampung Baduy Dalam yang 3 buah dengan tugas masing masing yang berbeda. Rumah masyarakat berorientasi Utara-Selatan. Rumah untuk pemuka adat Puun terletak di bagian paling Selatan dari lokasi permukiman dan diletakkan lebih tinggi dari rumah lainnya. Bagi masyarakat Baduy, peninggian tanah mengandung makna lebih penting atau lebih dihormati luhur-handap. Bangunan umum seperti aula bale dan proses padi lisung ditempatkan didaerah Utara Kaler. Masyarakat Baduy mengenal hirarhi dalam fungsi dan makna simbolik tertentu pada penempatan bangunan seperti pembagian daerah privat, semi privat dan umum, atau sakral dan tidak sakral pada rumah. Sakral dan tidaknya suatu rumah diikuti dengan tinggi rendahnya lantai ruang. Lantai ruang yang lebih penting, sakral dan privat sifatnya dibuat lebih tinggi dari pada lantai bangunan yang mempunyai sifat kurang penting. Pembagian rumah juga mengandung suatu filosofi dan makna simbolik tertentu. Ditempat tersebut terletak rumah Puun yang mempunyai fungsi sakral. Disekitar rumah Puun terdapat garis imaginer yang membatasi dengan rumah masyarakat lainnya di kampung. Ruang yang tertutup ini disebut taneuh larangan dan dilarang untuk dimasuki oleh pengunjung. Kesakralan dari sumbu ini dimaksudkan untuk menghormati Puun, yang merupakan jelmaan dari Batara Tunggal sebagai dewa tertinggi Baduy. Rumah pemuka adat lainnya seperti Jaro Tangtu juga terletak didaerah Selatan di muka 82 rumah Puun pada bagian sebelah Timur lokasi permukiman. Pada tengah-tengah area permukiman terdapat tanah kosong atau alun alun yang dipergunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat. Orientasi. Pengunjung yang memasuki Kampung Cibeo, harus datang dari arah Utara menuju ke Selatan yaitu melalui Kampung Kaduketug di Baduy Luar. Untuk memasuki Kampung Cibeo terletak disebelah Timur Laut Kampung Cibeo. Untuk keluar dari Kampung Cibeo harus dari arah sebelah Barat Laut Kampung Cibeo. Bagi orang Baduy bagian Timur mengandung makna yang sangat penting sebagai tempat terbitnya matahari dan bermakna simbolik bagi kehidupan dan kesejahteraan dan memberi cahaya kehidupan. Arah Barat bagi masyarakat Baduy selalu dihubungkan dengan tenggelamnya matahari dan kematian . Rumah Baduy Dalam berorientasi Utara-Selatan, rumah terletak berjajar dan berhadap-hadapan sebagaimana layaknya tata letak rumah di permukiman pada umumnya. Jadi apabila satu jajaran rumah berorientasi Utara maka jajaran di mukanya akan berorientasi Selatan. Oleh sebab itu sebagian rumah memiliki pintu masuk pada arah Utara dan sebagian lagi pada arah Selatan. Arah Timur-Barat ditutupi dengan dinding bilik dan dilindungi dengan naungan teritis yang cukup lebar terhadap panas matahari. Teknik mengorientasikan rumah akan mempengaruhi tipe dan besarnya biaya pengelolaan rumah dimasa mendatang. Dalam SNI 03-6572-2001 disebutkan tentang efek penyinaran matahari akan tergantung teknik mengorientasikan bangunan dan jam penyinaran per hari. Desain Rumah Kebutuhan rumah di Kampung Cibeo tercukupi, terjangkau dan memadai. Desain bangunan dibuat untuk meminimalkan penggunaan energi, tidak toksik dan harmonis dengan lingkungan. Bangunan seluruhnya berbentuk sama dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Desain Fungsional. Adat Baduy menganut konsep tiga untuk pembagian rumah secara vertikal, yaitu : atap sebagai simbol dunia atas, dinding sebagai simbol dunia tengah, lantai dan pondasi merupakan simbol bagian bawah. Menurut orang Baduy bagian tengah dari rumah diibaratkan seperti kehidupan dimuka bumi. Rumah dibuat berkolong karena menurut mereka bila langsung 83 ketanah sama saja dengan hidup di dunia bawah. Masyarakat Baduy menerapkan pembagian menurut fungsi bangunan seperti pembagian daerah privat, semi privat dan umum pada rumah. Terdapat hirarkhi ruang dengan peninggian lantai bangunan yang ditentukan oleh penting atau tidaknya ruang tersebut. Lantai ruang yang lebih penting, sakral dan privat sifatnya dibuat lebih tinggi dari pada lantai bangunan yang mempunyai sifat kurang penting, atau semi privat maupun bersifat umum. Ruang Imah lebih tinggi dari ruang lainnya seperti ruang Tepas dan Sosoro. Ruang Imah bermakna privat dan merupakan salah satu ruang di dalam rumah yang merupakan pusat atau inti suatu rumah. Dalam Imah seluruh kegiatan keluarga dilakukan seperti memasak, makan, tidur dan berkumpul dengan keluarga. Rumah hanya mempunyai satu ruang tertutup yaitu Imah.

a. Aktivitas Masyarakat Baduy.