dalam ranah psikomotorik adalah gerakan refleks, gerakan dasar, gerakan persepsi, gerakan kemampuan fisik, gerakan terampil, gerakan indah dan kreatif.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh setelah proses pembelajaran. Hasil
belajar tersebut berupa suatu keterpaduan dari tiga ranah belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis
namun juga memilki sikap, nilai dan emosi yang terkontrol serta mahir dalam penguasaan keterampilan.
2.1.4. Hakikat Bahasa dalam Bahasa Jawa
2.1.4.1.Pengertian Bahasa Secara sederhana bahasa menurut Chaer dalam Tommy: 2011 dapat
diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk
berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan.Sedangkan dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai
sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi Santosa, 2009: 1.2.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa bahasa merupakan alat komunikasi untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaan dan dapat
disebut juga sebagai suatu lam berupa bunyi, bersifat arbiter dan beragam. Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk suku bangsa Jawa
di Jawa Tengah,Yogyakarta Jawa Timur. Selain itu, Bahasa Jawa juga digunakan oleh penduduk yang tinggal beberapa daerah lain seperti di Banten
terutama kota Serang, kabupaten Serang, kota Cilegon dan kabupaten Tangerang, Jawa Barat khususnya kawasan Pantai utara terbentang dari pesisir utara
Karawang, Subang, Indramayu, kota Cirebon dan kabupaten Cirebon Wikipedia: 2012.
Bahasa Jawa dalam kedudukannya sebagai bahasa daerah, memiliki fungsi sebagai 1 lambang kebanggaan daerah, 2 lambang identitas daerah, dan 3 alat
perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah. Bahasa Jawa memiliki hak hidup yang sama dengan bahasa Indonesia. Hal ini sesuai dengan penjelasan
Undang-Undang Dasar 1945 yang mengamanatkan bahasa daerah Jawa akan dihormati dan dipelihara oleh negara termasuk pemerintah pusat atau pun daerah.
Dengan memperhatikan fungsi bahasa Jawa dan penjelasan Undang-Undang dasar 1945 tersebut dapat dipahami bahwa untuk pembinaan dan pengembangan bahasa
Jawa memerlukan strategi yang tepat. Strategi yang tepat itu, bahasa Jawa dimaknai secara imperatif harus diproteksi baik secara mekanik maupun secara
organik. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Jawa
merupakan alat komunikasi untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaan bahasa yang digunakan di dalam keluarga dan masyarakat Jawa, khususnya Jawa
Tengah, DIY, dan Jawa Timur yang memiliki fungsi sebagai lambang lambang kebanggan dan identitas daerah yang perlu dihormati dan dipelihara, salah satunya
melalui pendidikan.
2.1.5. Pembelajaran Bahasa Jawa di SD