e. Guru belum memberikan megondisikan kelas agar kondusif.
f. Guru belum memberikan penguatan gestural dan penguatan dengan
memberikan benda g.
Guru sebelum menutup pelajaran belum memberikan pesan moral kepada siswa yang berhubungan dengan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
4.1.2.5. Revisi Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I pertemuan kedua perlu adanya
perbaikan, untuk melakukan perbaikan tersebut peneliti melanjutkan ke siklus II. Adapun hal-hal yang harus direvisi untuk pelaksanaan berikutnya yaitu:
a. Guru harus lebih memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran sehingga
siswa lebih aktif dan bersungguh-sungguh dalam proses pembelajaran. b.
Meningkatkan kemampuan mengelola pembelajaran dan melakukan perbaikan dengan memperhatikan deskriptor yang belum tercapai pada siklus I
pertemuan kedua. c.
Memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif agar siswa terdorong untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
d. Guru membuat rencana perbaikan untuk siklus II.
4.1.3. Rekapitulasi Data Siklus I
Rekapitulasi data keterampilan siswa dalam membaca aksara Jawa, aktivitas siswa, dan keterampilan guru pada siklus I pada pembelajaran membaca
aksara Jawa melalui model Direct Instruction dengan media audiovisual adalah sebagai berikut:
4.1.3.1. Hasil keterampilan membaca aksara Jawa Berdasarkan hasil keterampilan siswa pada pembelajaran membaca aksara
Jawa melalui model Direct Instruction dengan media audiovisual pada siswa kelas IVB SDN Wonosari 02 Semarang pada siklus I dalam dua pertemuan adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil keterampilan membaca aksara Jawa siklus I
No Pencapaian
Siklus I 1
Nilai rata-rata 72,7
2 Nilai terendah
36 3
Nilai tertinggi 95,5
4 Ketuntasan klasikal
71,1 5
Ketidaktuntasan klasikal 28,9
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat hasil belajar siswa siklus I meliputi nilai pertemuan 1 dan pertemuan 2. Hasil keterampilan membaca aksara
Jawa dalam siklus ini, didapat dari rata-rata nilai unjuk kerja dan nilai evaluasi. Dari data tersebut, nilai terendah 36, nilai tertinggi 95,5 dengan nilai rata-rata
72,7, siswa tuntas sebanyak 27 sedangkan siswa yang belum tentus sebanyak 11 siswa. Dari data tersebut, persentase ketuntasan hasil keterampilan membaca
aksara Jawa siswa kelas IVB SDN Wonosari 02 Semarang dalam pembelajaran bahasa Jawa adalah 71,1.
Perbandingan data hasil keterampilan membaca aksara Jawa pada pra siklus dengan data hasil keterampilan membaca aksara Jawa siswa dalam siklus I
dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut.
Tabel 4.15 Peningkatan Hasil Keterampilan membaca aksara Jawa
Pra siklus dengan Siklus I
No Pencapaian
Data Pra Siklus Data Siklus I
1 Nilai Terendah
45 36
2 Nilai Tertinggi
87 95.5
3 Rata-rata
60,6 72,7
4 Ketuntasan Klasikal
34 71,1
5 Siswa Tuntas
13 27
6 Siswa Tidak Tuntas
25 11
Tabel 4.15 merupakan perbandingan nilai hasil keterampilan membaca
aksara Jawa pada pra siklus dengan data hasil keterampilan membaca aksara Jawa siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus I. Dari tabel 4.15 dapat diketahui
bahwa nilai diperoleh pada pra siklus adalah nilai terendah 45, nilai tertinggi 87 dengan rata-rata 60,6 dan ketuntasan klasikal hanya mencapai 34. Setelah
dilaksanakan tindakan melalui model Direct Instruction dengan media audiovisual pada siklus I pertemuan pertama, nilai terendah 36, nilai tertinggi 95,5 dengan
rata-rata 72,7 dan ketuntasan klasikal mengalami peningkatan menjadi 71,1 dengan kategori baik.
Perbandingan persentase ketuntasan keterampilan membaca siswa pada pra siklus dengan persentase ketuntasan keterampilan membaca siswa pada siklus
I dapat dilihat pada diagram 4.6 berikut.
Diagram 4.6 Perbandingan Hasil keterampilan membaca aksara Jawa
Data Pra siklus dengan Siklus I
34 71.10
66 28.90
20 40
60 80
Pra Siklus Siklus I
Tuntas Tidak Tuntas
Paparan hasil belajar siswa pada diagram 4.6 menunjukan adanya peningkatan dibandingkan data pra siklus. Persentase ketuntasan pada pra siklus
34 meningkat menjadi 71,1 pada siklus I. Namun, ketuntasan belajar tersebut belum mencapai target yang diharapkan seperti tercantum dalam indikator
keberhasilan yaitu sekurang-kurangnya 80 dari ketuntasan belajar klasikal siswa.
4.1.3.2. Hasil observasi aktivitas siswa Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada pembelajaran membaca
aksara Jawa melalui model Direct Instruction dengan media audiovisual pada siswa kelas IVB SDN Wonosari 02 Semarang pada siklus I dalam dua pertemuan
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No
Indikator Aktivitas Siswa Perolehan skor
Rata-rata siklus I
Pert. 1 Pert. 2
1 Memperhatikan demonstrasi dari guru
2,3 2,6
2,4 2
Mengamati media yang ditampilkan 2,5
2,5 2,5
3 Membaca Aksara Jawa yang ditampilan
dalam media audiovisual 2,3
2,3 2,3
4 Keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan dari guru 2,7
2,7 2,7
5 Memberi tanggapan terhadap siswa yang
sedang membaca 2,1
2,6 2,3
6 Menanyakan hal yang belum dipahami
2,5 2,6
2,5 7
Menerima masukan dari teman 2,5
2,6 2,5
8 Mengerjakan soal evaluasi
2,5 2,6
2,5
Jumlah skor 19
20,5 19,7
keberhasilan 61,7
Kategori cukup
Berdasarkan tabel 4.16 aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca aksara Jawa melalui model Direct Instruction dengan media audiovisual pada
siklus I diperoleh rata-rata skor 19,7 dengan ketuntasan 61,7 dan kategori cukup. Pada indikator memperhatikan demonstrasi dari guru memperoleh rata-rata
skor 2,4. Hal ini menunjukan sebagian besar siswa sudah memperhatikan demonstrasi dari guru dengan seksama. Indikator Mengamati media yang
ditampilkan memperoleh rata-rata skor 2,5. Indikator membaca aksara Jawa yang ditampilkan dalam media audiovisual memperoleh rata-rata skor 2,3. Indikator
keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru memperoleh rata-rata skor 2,7. Indikator memberi tanggapan terhadap siswa yang sedang membaca
memperoleh rata-rata skor 2,3. Indikator menanyakan hal yang belum dipahami memperoleh rata-rata skor 2,5. Indikator menerima masukan dari teman
memperoleh rata-rata skor 2,5. Dan Indikator mengerjakan soal evaluasi memperoleh rata-rata skor 2,5. Perolehan rata-rata skor pada aktivitas siswa
belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan harus lebih ditingkatkan lagi dalam pelaksanaan tidakan siklus II.
4.1.3.3. Hasil observasi keterampilan mengajar guru Berdasarkan hasil observasi keterampilan guru dalam mengajar pada
siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua pada pembelajaran membaca aksara Jawa melalui model Direct Instruction dengan media audiovisual di kelas
IVB SDN Wonosari 02 Semarang, diperoleh data yang diamati menggunakan lembar observasi keterampilan guru oleh observer pada saat guru melaksanakan
proses pembelajaran. Adapun hasil observasi keterampilan guru dalam mengajajar pada siklus I adalah sebagai berikut.
Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Observasi Keterampilan Mengajar Guru Siklus I
No Indikator Keterampilan Guru
Perolehan skor Rata-rata
siklus I Pert. 1 Pert. 2
1 Membuka pelajaran
3 3
3 2
Mendemonstrasikan materi kepada siswa
2 3
2,5 3
Melakukan tanya jawa mengenai materi aksara Jawa
3 3
3 4
Mengkondisikan siswa agar fokus dalam pembelajaran
2 3
2,5 5
Menggunakan media audiovisual 3
4 3,5
6 Membimbing pelaksanaan pelatihan
awal 3
4 3,5
7 Memberikan penguatan kepada siswa
1 2
1,5 8
Menutup pelajaran 2
3 2,5
Jumlah skor 19
25 22
keberhasilan 68,8
Kategori Baik
Berdasarkan tabel 4.17, keterampilan mengajar guru dalam pembelajaran membaca aksara Jawa melalui model Direct Instruction dengan media audiovisual
pada siklus I diperoleh rata-rata skor 22 dengan ketuntasan 68,8 dan kategori baik. Indikator membuka pelajaran memperoleh rata-rata skor 3. Indikator
mendemonstrasikan materi kepada siswa memperoleh rata-rata skor 2,5. Pada indikator melakukan tanya jawab mengenai materi aksara Jawa memperoleh rata-
rata skor 3. Indikator mengkondisikan siswa agar fokus dalam pembelajaran memperoleh rata-rata skor 2,5. Indikator menggunakan media audiovisual
memperoleh rata-rata skor 3,5. Indikator membimbing pelaksanaan pelatihan awal memperoleh rata-rata skor 3,5. Indikator memberikan penguatan kepada siswa
memperoleh rata-rata skor 1,5. Indikator menutup pelajaran memperoleh rata-rata skor 2,5. Perolehan rata-rata skor pada siklus I sudah mencapai indikator
keberhasilan yang ditetapkan yaitu sekurang-kurangnya baik. Tetapi keterampilan guru dalam mengajar perlu ditingkatkan lagi. Guru dalam membuka pelajaran
lebih bisa memotivasi siswa lagi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu guru perlu memberikan penguatan dengan memberi reward untuk lebih meningkatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
4.1.4. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan 1