3.6.3.4. Wawancara Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara, narasumber atau informan Muhadi, 2011: 128. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur karena peneliti telah menyiapkan pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Dalam penelitian ini, wawancara
digunakan untuk mendapatkan data dari guru mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction dengan media
Audiovisual. 3.6.3.5. Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah bukti otentik berupa catatan pokok, atau catatan terurai tentang proses apa yang terjadi di lapangan, sesuai dengan fokus
penelitian, ditulis secara deskriptif dan reflektif Muhadi, 2011:132. Catatan lapangan dalam penelitian ini berasal dari catatan selama proses
pembelajaran berupa data aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran bahasa Jawa melalui model pembelajaran Direct Instruction dengan
media Audiovisual. Catatan lapangan berguna untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan guru dalam melakukan refleksi.
3.7. TEKNIS ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan adalah:
3.7.1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif penelitian ini yaitu hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan nilai yang dicapai
siswa saat pelaksanaan tindakan dengan menentukan presentase ketuntasan belajar, dan menentukan mean rerata kelas. Adapun penyajian dari data
kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase dan angka. a.
Menentukan nilai berdasarkan skor teoretis yang dicapai siswa.
Menurut Poerwanti 2008:6-15 – 6-16 rumus untuk menghitung skor
siswa dengan metode PAP yaitu: N =
� �
x 100 rumus bila menggunakan skala -100 Keterangan:
N = nilai B = banyaknya butir yang dijawab benar bentuk pilihan ganda atau
jumlah skor jawaban benar pada tiap butir soal pada tes bentuk penguraian.
S
t
= skor teoretis b.
Ketuntasan klasikal didapat dengan rumus peresentase yang digunakan
yaitu:
� = �
× 100 Keterangan:
= Jumlah frekuensi siswa yang tuntas KKM N
= Jumlah total siswa �
= Persentase ketuntasan belajar klasikal
Aqib, 2009:41 Ketuntasan belajar individu =
� �� � � � ℎ � �
� �� � �
x 100
Penghitungan persentase dengan menggunakan rumus di atas sesuai dengan indikator keberhasilan yang akan dicapai dalam pembelajaran
membaca aksara Jawa menggunakan model Direct Instruction dengan media audiovisual untuk kriteria ketuntasan klasikal yaitu 80. Hasil keterampilan
membaca klasikal ini didapatkan dengan merata-rata jumlah perolehan keterampilan membaca pada saat unjuk kerja sebagai pelatihan awal yang
telah dikonversi kedalam nilai berskala 100 dan perolehan nilai evaluasi pada akhir pembelajaran.
Hasil perhitungan tersebut dikonversikan dengan KKM SDN Wonosari 02 Semarang dengan KKM Klasikal dan individual yang dikelompokkan
kedalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas. Dan akan ditampilkan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 3.1. Kriteria Ketuntasan Minimal Bahasa Jawa
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
Klasikal Individu
≥ 80 ≥ 61
Tuntas 80
61 Tidak Tuntas
Sumber : SK KKM SDN Wonosari 02 Semarang Tahun Pelajaran 20122013
c. Mengitung mean rerata kelas
Sedangkan untuk mencari rata-rata hasil belajar siswa klasikal dapat dirumuskan:
= �
� Keterangan:
x : nilai rata-rata
∑X : jumlah semua nilai siswa
∑N : jumlah siswa
Aqib, 2009:40 d.
Menghitung distribusi frekuensi Untuk menghitung distribusi frekuensi menggunakan rumus sebagai
berikut: a
Menentukan nilai rentang dengan cara nilai yang terbesar dikurang nilai yang terkecil
b Menentukan banyak kelas yang digunakan
k = 1 + 3,3 log n dengan k = banyak kelas interval, n = banyak data
c Menentukan panjang kelas dengan cara renyang dibagi banyak kelas
3.7.2. Data Kualitatif