Banjir Materi Bencana Alam dan Keterkaitannya dengan SETS

pemikiran bertanggungjawab yang menghasilkan pertimbangan yang baik karena 1 sesuai dengan kriteria; 2 ada pengoreksian diri, peka terhadap situasi. Inti dari kemampuan berpikir kritis menurut Asosiasi Filsafat Amerika dalam Ernst Monroe 2004: 508 adalah meliputi kemampuan-kemampuan kognitif 1 interpretasi, 2 analisis, 3 evaluasi, 4 inferensi, 5 kemampuan menjelaskan, dan 6 Self regulation. Kemampuan berpikir kritis menurut Norris Ennis dalam Fisher 2009 meliputi kemampuan mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai, mengevaluasi, menganalisis, menghasilkan penjelasan- penjelasan, membuat keputusan-keputusan, menarik inferensi-inferensi, dan menghasilkan argumen-argumen. Indikator berpikir kritis tersebut yang digunakan peneliti dalam penelitian meliputi enam indikator yaitu mengidentifikasi, menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, menyimpulkan, dan berargumen.

2.5 Materi Bencana Alam dan Keterkaitannya dengan SETS

2.5.1 Banjir

Banjir adalah keadaan air yang menenggelami atau menggenangi sesuatu kawasan atau tempat yang luas. Banjir yang terjadi sebagian besar disebabkan curah hujan yang cukup tinggi yang mengakibatkan debit air pun meningkat sehingga menggenangi rumah-rumah dan lahan pertanian. Disamping itu, banjir juga dapat terjadi akibat jebolnya tanggul yang tidak dapat menahan tekanan dari air yang ditampung. Energi potensial yang dimiliki air terlalu tinggi sehingga menekan tanggul yang akhirnya jebol. Namun demikian, ulah manusia yang membuang sampah di sungai, menebang pohon sehingga hutan menjadi gundul juga menjadi penyebab terjadinya banjir. Sampah yang dibuang ke sungai, lama- kelamaan akan menumpuk dan apabila hujan datang air sungai akan meluap karena alirannya terhambat oleh tumpukan sampah yang sangat banyak dan mengakibatkan banjir. Selain berdampak pada manusia, banjir juga mengakibatkan tanaman- tanaman rusak karena tumbang atau terbawa arus banjir yang cukup deras. Padi terancam gagal panen karena sawah terendam air dan lingkungan menjadi kotor karena lumpur dan sampah yang dibawa oleh banjir. Hewan-hewan pun harus diungsikan akibat terjadinya banjir. Jadi, peristiwa alam dapat mengakibatkan dampak bagi makhluk hidup bukan hanya manusia tetapi juga lingkungan, hewan, dan tumbuhan. Debit air banjir yang bergerak menghanyutkan orang-orang dan binatang di kedalaman air yang relatif dangkal. Puing-puing yang terbawa oleh air juga merusak dan melukai. Bangunan-bangunan rusak karena pondasinya tergerogoti oleh air dan tiang-tiang penyangga. Lumpur, minyak, dan kotoran lain yang terbawa oleh air menjadi tertimbun dan merusak tanaman pangan dan isi-isi bangunan. Banjir merusak sistem pembuangan kotoran, mengakibatkan polusi terhadap tempat-tempat persediaan air dan bisa menyebabkan penyakit. Banjir dapat dicegah dengan diwujudkannya lingkungan yang lestari yaitu dengan penghijauan. Hutan-hutan yang gundul akan mengakibatkan banjir karena ketika hujan mengguyur dengan deras, akar-akar pohon di hutan yang harusnya bisa menyerap dan menyimpan air sudah tidak ada lagi sehingga air langsung menerobos tanah menuju daerah yang lebih rendah sehingga terjadilah banjir. Selain itu, sampah yang menumpuk di saluran air juga sangat berpotensi menyebabkan banjir. Oleh karena itu, harus diupayakan pencegahannya mulai dari sekarang. Salah satu hasil teknologi untuk mencegah banjir adalah bendungan. Pembangunan bendungan yang baik harus sesuai dengan prosedur demi kekokohan bendungan agar tidak mudah jebol ketika diterjang banjir. Ketika hujan sudah mengguyur dan banjir tidak dapat dihindari lagi, maka hal yang dapat dilakukan adalah berupaya meminimalisir korban harta benda bahkan nyawa. Salah satu alat yang telah dikembangkan untuk meminimalisir korban adalah adanya alat pendeteksi banjir. Dengan adanya alat pendeteksi banjir ini, masyarakat akan tahu ketinggian air ketika hujan turun sehingga mereka akan lebih siap ketika harus menyelamatkan harta benda mereka atau ketika harus mengungsi ke tempat lain. Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah terjadinya banjir di antaranya adalah sebagai berikut. 1 Membuang sampah pada tempatnya. 2 Membersihkan selokan atau parit sehingga aliran air menjadi lancar. 3 Melakukan penghijauan di hutan-hutan yang gundul reboisasi. 4 Membuat tanggul yang sesuai dengan pondasi yang tepat.

2.5.2 Tanah Longsor