Pengertian Portofolio Kredit TINJAUAN PUSTAKA

2. Penggunaan Dana Menurut Sifat Aktiva Penggunaan dana bank berdasarkan sifat aktivanya adalah pengalokasian dana ke dalam bentuk aktiva yang dapat memberikan hasil dan tidak memberikan hasil bagi bank yang bersangkutan. a. Aktiva Tidak Produktif. Aktiva tidak produktif atau non-earning assets adalah penanaman dana ke dalam aktiva yang tidak memberikan hasil bagi bank, terdiri dari: i Alat likuid atau cash asset adalah aktiva yang dapat digunakan setiap saat untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank; ii Aktiva tetap dan inventaris yang penggunaan dananya diperoleh dari modal sendiri bank yang bersangkutan. b. Aktiva Produktif. Aktiva produktif atau earning assets adalah semua penanaman dana dalam rupiah dan valuta asing yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Komponen aktiva produktif bank terdiri dari: i Kredit yang diberikan, adalah penyediaan uang tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga tertentu; ii Penempatan pada bank lain, dapat dalam bentuk call money, deposito berjangka, deposit on call dan sertifikat deposito; iii Surat-surat berharga, penanaman dana dalam surat- surat berharga meliputi surat-surat berharga jangka pendek dan jangka panjang yang dimaksudkan untuk mempertinggi profitabilitas bank; iv Penyertaan modal adalah penanaman dana dalam bentuk saham secara langsung pada bank atau lembaga keuangan lain yang dapat berkedudukan di dalam dan di luar negeri.

2.4. Pengertian Portofolio Kredit

Menurut Sartono 2004, yang dimaksud dengan portofolio adalah kombinasi dari berbagai aset, baik berupa aset keuangan atau sekuritas maupun aset riil. Teori portofolio menekankan pada usaha untuk mencari kombinasi investasi optimal yang memberikan tingkat keuntungan atau rates of return maksimal pada suatu tingkat risiko tertentu. Teori mengenai portofolio pertama kali dikemukakan oleh Markowitz pada tahun 1952 melalui artikelnya yang menjadi dasar munculnya teori tersebut. Prinsip dasar yang berkaitan dengan alokasi portofolio yang rasional sering ditampilkan dalam ungkapan “don’t put all your eggs in one basket”. Markowitz menunjukkan bahwa ketika seseorang menambahkan suatu aset ke dalam portofolio investasinya, maka total risiko dari portofolio tersebut akan berkurang namun ekspektasi tingkat pengembaliannya tetap sebesar rata-rata tertimbang dari ekspektasi tingkat pengembalian masing-masing aset yang ada di portofolio, sehingga portofolio berarti penempatan aset pada berbagai kombinasi yang optimal dari suatu investasi guna mengurangi adanya risiko. Istilah credit, berasal dari perkataan latin credo, yang berarti believetrust, yakni suatu kepercayaan. Perkataan credo berasal dari kombinasi perkataan sansekerta cred yang berarti kepercayaan trust dan perkataan latin do, yang berarti saya menaruh. Sesudah kombinasi tersebut menjadi bahasa latin, kata kerjanya dan kata bendanya masing-masing menjadi credere dan creditum. Menurut Veithzal 2006, kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak kreditor atau pemberi pinjaman atas dasar kepercayaan kepada pihak lain nasabah atau borrower dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak. Sedangkan pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 yang dikutip Kasmir 2004 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Distribusi portofolio kredit di antara berbagai segmen pasar perbankan dan sektor industri dicapai dengan menetapkan batasan bagi masing-masing segmen atau sektor Laporan Tahunan Bank Bumi Putera 2004. Diversifikasi kredit dan portofolio mencakup segmen usaha atau sektor industri Laporan Tahunan Bank Niaga 2004.

2.5. Tujuan dan Fungsi Kredit