Dampak Perubahan Secara Keseluruhan Uji F

keseluruhan dan parsial dari kedua variabel yang diujikan, yaitu pendapatan bunga kredit sebagai variabel dependen dan kredit yang disalurkan ke dalam sektor ekonomi pertanian, pertambangan, perindustrian, perdagangan, jasa- jasa, dan lain-lain sebagai variabel independennya dengan pengolahan SPSS versi 11.

4.4.1. Dampak Perubahan Secara Keseluruhan Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan program SPSS 11. Untuk mengetahui apakah variabel independen secara keseluruhan mempengaruhi variabel dependen pada tingkat signifikansi tertentu dengan tahapan berikut : 1. Merumuskan hipotesis H : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β 5 = β 6 = 0 artinya, variabel independen X i secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Y. H 1 : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ β 4 ≠ β 5 ≠ β 6 ≠ 0 artinya, variabel independen X i secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Y. 2. Menentukan F tabel Dengan taraf nyata α = 10, yaitu tingkat kesalahan yang masih dapat ditolerir. Derajat bebas pembilang = k – 1 = 7 – 1 = 6 Derajat bebas penyebut = n – k = 9 – 7 = 2 Dengan demikian F tabel sebesar F 0,1 6,2 = 9,326 3. Menentukan besarnya F hitung Hasil perhitungan menggunakan program SPSS menunjukkan nilai F hitung adalah 9,602 Tabel 16. 4. Membandingkan F hitung dengan F tabel Jika F hitung F tabel atau F hitung -F tabel maka H ditolak dan H 1 diterima. Jika -F tabel F hitung F tabel maka H diterima dan H 1 ditolak. Hasil uji menunjukkan bahwa F hitung F tabel , yaitu 9,602 9,326 dengan tingkat signifikansi 0,097. Dengan demikian, maka H ditolak dan H 1 diterima, sehingga kredit untuk sektor pertanian X 1 , pertambangan X 2 , perindustrian X 3 , perdagangan X 4 , jasa-jasa X 5 , dan lain-lain X 6 , secara keseluruhan berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan bunganya pada taraf nyata 10. Hal ini menunjukkan bahwa dalam perolehan pendapatan bunga kredit, dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi secara keseluruhan pada alokasi kredit pada sektor-sektor pertanian, pertambangan, perindustrian, jasa-jasa, dan lain-lain. Kondisi ini terjadi karena pada dasarnya pertumbuhan GDP riil setiap sektor menunjukkan nilai yang positif meskipun ada beberapa sektor yang laju pertumbuhannnya berada di bawah rataan pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu sektor pertanian 2,91 dan pertambangan 3,82 Tabel 12. Kedua sektor diatas memperoleh alokasi kredit yang relatif kecil oleh Bank BNI. Secara umum, kemampuan bank dalam memperoleh pendapatan bunga melalui penyaluran kredit dan kemampuan dari keseluruhan sektor ekonomi mempengaruhi pendapatan bunganya juga dipengaruhi kondisi internal bank itu sendiri. Bank BNI memiliki kondisi internal yang baik melalui kemampuan pengelolaan risiko kredit yang disalurkan secara sektoral, sehingga hal tersebut dapat dijadikan landasan dalam penilaian kinerja perkreditannya, dimana secara keseluruhan alokasi kredit sektoral mempengaruhi pendapatan bunga kredit.

4.4.2. Dampak Perubahan Secara Parsial Uji t A. Langkah Uji t